Respons Sekjen PDIP soal Peluang Prabowo-Puan di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan terkait peluang koalisi antara PDIP dan Gerindra dengan mendorong pasangan Prabowo Subianto- Puan Maharani sebagai salah satu alternatif capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Hasto mengungkapkan, PDIP sudah punya sekolah partai permanen dan banyak melahirkan banyak pemimpin. Hasto menegaskan, di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, partainya tak pernah kekurangan sosok pemimpin nasional untuk rakyat.
"Politik ini semua ada mekanisme, ada tahapannya, politik tidak bisa didasarkan kepada isu. Kecuali amanat penderitaan rakyat yang itu direspon oleh PDI Perjuangan," ucap Hasto.
"Sehingga, sah-sah saja bagi siapapun ya untuk berbicara atas nama demokrasi terhadap sesuatu sosok pemimpin yang menjadi preferensi bagi mereka," sambungnya.
Terkait nama-nama capres dan cawapres yang akan diusung, Hasto melihat hal tersebut menjadi mandat penuh dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Tapi bagi PDI Perjuangan, mekanisme yang telah sukses dibangun sejak tahun 2014 dan sebelumnya, itu adalah menyerahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," tutur Hasto.
Bukan hanya itu saja, Hasto menegaskan, di tengah banyak parpol sudah membangun koalisi, partainya kini sudah menyiapkan infrastruktur partai sepertti pelatihan saksi.
"Dan inilah yang menjadi penopang utama dari kekuatan PDI Perjuangan di dalam melakukan kerja sama partai politik. Jadi berbeda, bukan dari atas tapi kerja sama itu dibangun dari legitimasi rakyat dari bawah," tutup Hasto.
Hasto mengungkapkan, PDIP sudah punya sekolah partai permanen dan banyak melahirkan banyak pemimpin. Hasto menegaskan, di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, partainya tak pernah kekurangan sosok pemimpin nasional untuk rakyat.
"Politik ini semua ada mekanisme, ada tahapannya, politik tidak bisa didasarkan kepada isu. Kecuali amanat penderitaan rakyat yang itu direspon oleh PDI Perjuangan," ucap Hasto.
"Sehingga, sah-sah saja bagi siapapun ya untuk berbicara atas nama demokrasi terhadap sesuatu sosok pemimpin yang menjadi preferensi bagi mereka," sambungnya.
Terkait nama-nama capres dan cawapres yang akan diusung, Hasto melihat hal tersebut menjadi mandat penuh dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Tapi bagi PDI Perjuangan, mekanisme yang telah sukses dibangun sejak tahun 2014 dan sebelumnya, itu adalah menyerahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," tutur Hasto.
Bukan hanya itu saja, Hasto menegaskan, di tengah banyak parpol sudah membangun koalisi, partainya kini sudah menyiapkan infrastruktur partai sepertti pelatihan saksi.
"Dan inilah yang menjadi penopang utama dari kekuatan PDI Perjuangan di dalam melakukan kerja sama partai politik. Jadi berbeda, bukan dari atas tapi kerja sama itu dibangun dari legitimasi rakyat dari bawah," tutup Hasto.
(maf)