Picu Disintegrasi Bangsa, Waspadai Ancaman Non-Militer
loading...
A
A
A
Baca Juga: Anggota MPR Ajak Generasi Milenial Jaga Kedaulatan NKRI
Ancaman politik dari luar bisa dilakukan oleh sebuah negara dengan melakukan tekanan-tekanan politik, provokasi, blokade politik dengan mengangkat isu-isu demokratisasi, Hak Asasi Manusia (HAM), lingkungan hidup dan sebagainya. Sedangkan, ancaman politik dari dalam negeri berupa gerakan bersenjata atau separatism.
Ancaman Ekonomi
Ekonomi merupakan penjaga stabilitas sekaligus alat tawar sebuah negara dalam pergaulan internasional. Tak heran jika ekonomi menjadi faktor kunci pertahanan sebuah negara. Ancaman berdimensi ekonomi adalah kegiatan yang mengancam keamanan financial serta pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Untuk itu, ancaman ekonomi dibagi menjadi dua yakni, internal dan eksternal.
Ancaman dari dalam negeri bisa berupa inflasi. Dalam website Bank Indonesia (BI) disebutkan, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi menyebabkan masyarakat kesulitan untuk membeli sebuah barang. Masyarakat tidak memiliki daya beli karena harga-harga barang naik. Jika hal ini tidak dikendalikan, bisa berkembang pada aksi demonstrasi yang berujung pada jatuhnya sebuah pemerintahan.
Selain itu, tingginya angka pengangguran yang bisa memicu kriminalitas, sistem ekonomi yang buruk, kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi di masyarakat juga merupakan ancaman berdimensi ekonomi yang harus diwaspadai.
Ancaman Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya bisa muncul dari kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang dialami masyarakat. Kondisi tersebut bisa memicu ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Jika tidak segera diantisipasi, hal itu bisa memicu terjadinya aksi demonstrasi yang berunjung pada kerusuhan.
Ancaman sosial budaya juga bisa muncul akibat sikap intoleransi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sikap tersebut dapat memicu terjadinya konflik horizontal bernuansa agama, suku, dan ras (SARA).
Ancaman politik dari luar bisa dilakukan oleh sebuah negara dengan melakukan tekanan-tekanan politik, provokasi, blokade politik dengan mengangkat isu-isu demokratisasi, Hak Asasi Manusia (HAM), lingkungan hidup dan sebagainya. Sedangkan, ancaman politik dari dalam negeri berupa gerakan bersenjata atau separatism.
Ancaman Ekonomi
Ekonomi merupakan penjaga stabilitas sekaligus alat tawar sebuah negara dalam pergaulan internasional. Tak heran jika ekonomi menjadi faktor kunci pertahanan sebuah negara. Ancaman berdimensi ekonomi adalah kegiatan yang mengancam keamanan financial serta pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Untuk itu, ancaman ekonomi dibagi menjadi dua yakni, internal dan eksternal.
Ancaman dari dalam negeri bisa berupa inflasi. Dalam website Bank Indonesia (BI) disebutkan, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi menyebabkan masyarakat kesulitan untuk membeli sebuah barang. Masyarakat tidak memiliki daya beli karena harga-harga barang naik. Jika hal ini tidak dikendalikan, bisa berkembang pada aksi demonstrasi yang berujung pada jatuhnya sebuah pemerintahan.
Selain itu, tingginya angka pengangguran yang bisa memicu kriminalitas, sistem ekonomi yang buruk, kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi di masyarakat juga merupakan ancaman berdimensi ekonomi yang harus diwaspadai.
Ancaman Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya bisa muncul dari kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang dialami masyarakat. Kondisi tersebut bisa memicu ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Jika tidak segera diantisipasi, hal itu bisa memicu terjadinya aksi demonstrasi yang berunjung pada kerusuhan.
Ancaman sosial budaya juga bisa muncul akibat sikap intoleransi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sikap tersebut dapat memicu terjadinya konflik horizontal bernuansa agama, suku, dan ras (SARA).