Kebangkitan Ekonomi di Tengah Pandemi yang Melandai

Rabu, 18 Mei 2022 - 16:51 WIB
loading...
A A A
Di awal Mei 2022, kebangkitan bangsa Indonesia diawali dengan bangkitnya berbagai sektor ketika Libur Idul Fitri berlangsung. Selama dua tahun Pandemi Covid-19, masyarakat tidak bisa melakukan mudik ke daerahnya masing-masing. Namun tahun ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memperbolehkan mudik kembali. Bahkan libur Idul Fitrinya juga relatif panjang yaitu 29 April-6 Mei 2022.

Saat libur Idul Fitri berlangsung, jalur mudik dipadati kendaraan roda dua, empat bahkan bus pun ikut meramaikan. Tak hanya darat, tetapi jalur laut dan udara pun dipenuhi penumpang. Pemudik rela berjam-jam menempuh perjalanan agar bisa bertemu dengan sanak saudara di daerah asalnya.

Pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada Lebaran tahun 2022 tidak kurang dari 85,5 juta orang atau setara dengan 31,6% dari total penduduk Indonesia. Ini disebabkan tingginya animo mudik secara otomatis akan menggerakkan perekonomian dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Berbagai usaha itu banyak yang sempat mati suri selama dua tahun diakibatkan terbatasnya mobilitas dan turunnya daya beli masyarakat.

Belum lagi ramainya pengunjung tempat wisata oleh pemudik maupun warga lokal sekitar. Ini membuat bertambahnya pemasukan bagi daerah dan masyarakat di sekitar. Pasalnya, yang berkunjung tak hanya pemudik, tetapi juga masyarakat non muslim ikut memeriahkan Libur Idul Fitri.

Berbicara tempat wisata, toko oleh-oleh yang dikelola pelaku UMKM pun tak luput dari serbuan para pemudik maupun wisatawan. Tempat penginapan mulai dari losmen hingga hotel bintang lima juga ramai diminati para pemudik maupun wisatawan.

Jumlah pemudik hingga wisatawan yang sangat besar itu disebabkan 'balas dendam' pulang ke kampung halaman. Sungguh ini merupakan potensi besar untuk membangkitkan roda perekonomian, baik nasional maupun daerah. Ekonomi mudik diprediksi akan menyumbang pertumbuhan yang cukup signifikan.

Dampak ekonomi dari adanya kebijakan mudik dari pemerintah sangat dirasakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Konsumsi dan belanja melonjak untuk berbagai komoditas, sebut pakaian, makanan minuman, maupun adanya transfer uang besar selama periode tersebut.

Hal tersebut mampu memberikan rasa optimisme bahwa kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif sudah di depan mata. Kebangkitan ekonomi sudah mulai terlihat. Tentunya dapat terus mendorong terwujudnya 'Optimis Jatim Bangkit'.

Terlihat dari kunjungan wisatawan mancanegara di Jawa Timur meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, sebanyak 57 kunjungan pada Maret 2002, melalui Bandara Juanda Sidoarjo. Kondisi ini berbeda dengan kondisi kunjungan wisman, pada Februari dan Januari, di mana dari data BPS Jawa Timur, terdapat 0 (nol) kunjungan.

Sementara kunjungan wisman dilihat year on year (y.o.y) pada Maret 2022 naik sebesar 9,62%, jika dibandingkan dengan jumlah Wisman pada bulan Maret 2021 lalu, yakni sebesar 52 kunjungan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2937 seconds (0.1#10.140)