Kepribadian Muslim Pasca Ramadhan
loading...
A
A
A
8. Keluarga Harmonis
Ramadhan juga mengajarkan kita untuk senantiasa hidup harmonis dan berkumpul dengan keluarga. Selama bulan ramadhan setiap keluarga akan menghabiskan waktu beribadah dan makan bersama, momen ini tentu saja jarang ada ketika di luar Ramadhan. Komunikasi dan aktifitas bersama akan memperkuat keharmonisan dalam rumah tangga.
Ramadhan mengajarkan kita tentang betapa berharganya sebuah ikatan keluarga. Diharapkan pasca Ramadhan, kehidupan keluarga kita lebih harmonis, komunikatif, akrab. Ini merupakan sebuah bentuk energi positif yang dapat menyehatkan mental kita dan saling menguatkan dalam sebuah keluarga.
9. Perilaku Memaafkan
Setelah Ramadhan kita merayakan kemenangan dengan berhari raya Idul Fitri, di hari raya kita diminta untuk meminta maaf dan saling memaafkan. Perilaku ini merupakan ajaran yang sangat mulia, karena mengajarkan kita berlapang dada dan menjadi pribadi yang tidak pendendam. Dengan memaafkan hati menjadi tenang dan pikiran menjadi ringan akhirnya membuat jiwa kita menjadi lebih sehat, baik sehat fisik maupun mental. Perilaku memaafkan hendaknya adalah menjadi akhlak seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari
10. Menjaga Silaturahim
Setelah sebuah berpuasa dan Ramadhan berlalu kita pun dianjurkan untuk bersilaturahim dengan orang tua, keluarga, tetangga, kerabat, teman, momen ini tentu saja mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga silaturahim, yang tentu saja manfaatnya bukanya hanya mempererat ikatan, namun juga membangun jejaring sosial. Ramadhan telah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang supel, bergaul, berinteraksi sosial bukan hanya dengan keluarga dan orang tua, namun juga dengan masyarakat luas
Kepribadian seorang muslim yang diharapkan pasca ramadhan tentunya diharapkan bisa terbentuk dalam keseharian pasca Ramadhan, sabar, mendekatkan diri pada Allah SWT dengan shalat, pribadi yang pemurah dan "ringan tangan" serta senantiasa mengeluarkan zakat, senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur'an dan hadist serta senantiasa mendalami ilmu agama, pribadi yang tawadhu tidak sombong, menjaga lisan, menjaga keharmonisan keluarga, menjadi pribadi yang pemaaf dan rajin silaturahim adalah karakter yang terbentuk selama Ramadhan.
Terkadang pasca Ramadhan kita lupa dan kembali kepada karakter asli kita sebelum Ramadhan. Untuk itu pasca Ramadhan kita diharapkan istikamah menjalankan karakter kepribadian yang sudah terbentuk selama Ramadhan, inilah saatnya kita menjalankan perilaku yang sudah terbentuk selama Ramadhan karena kita belum tentu akan bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya dan salah satu cara adalah dengan terus menghidupkan puasa sunnah agar kenangan dan ingatan selama bulan Ramadhan terus membentuk karakter kita menjadi pribadi muslim yang berakhlak mulia. Wallahu'alam
Ramadhan juga mengajarkan kita untuk senantiasa hidup harmonis dan berkumpul dengan keluarga. Selama bulan ramadhan setiap keluarga akan menghabiskan waktu beribadah dan makan bersama, momen ini tentu saja jarang ada ketika di luar Ramadhan. Komunikasi dan aktifitas bersama akan memperkuat keharmonisan dalam rumah tangga.
Ramadhan mengajarkan kita tentang betapa berharganya sebuah ikatan keluarga. Diharapkan pasca Ramadhan, kehidupan keluarga kita lebih harmonis, komunikatif, akrab. Ini merupakan sebuah bentuk energi positif yang dapat menyehatkan mental kita dan saling menguatkan dalam sebuah keluarga.
9. Perilaku Memaafkan
Setelah Ramadhan kita merayakan kemenangan dengan berhari raya Idul Fitri, di hari raya kita diminta untuk meminta maaf dan saling memaafkan. Perilaku ini merupakan ajaran yang sangat mulia, karena mengajarkan kita berlapang dada dan menjadi pribadi yang tidak pendendam. Dengan memaafkan hati menjadi tenang dan pikiran menjadi ringan akhirnya membuat jiwa kita menjadi lebih sehat, baik sehat fisik maupun mental. Perilaku memaafkan hendaknya adalah menjadi akhlak seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari
10. Menjaga Silaturahim
Setelah sebuah berpuasa dan Ramadhan berlalu kita pun dianjurkan untuk bersilaturahim dengan orang tua, keluarga, tetangga, kerabat, teman, momen ini tentu saja mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga silaturahim, yang tentu saja manfaatnya bukanya hanya mempererat ikatan, namun juga membangun jejaring sosial. Ramadhan telah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang supel, bergaul, berinteraksi sosial bukan hanya dengan keluarga dan orang tua, namun juga dengan masyarakat luas
Kepribadian seorang muslim yang diharapkan pasca ramadhan tentunya diharapkan bisa terbentuk dalam keseharian pasca Ramadhan, sabar, mendekatkan diri pada Allah SWT dengan shalat, pribadi yang pemurah dan "ringan tangan" serta senantiasa mengeluarkan zakat, senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur'an dan hadist serta senantiasa mendalami ilmu agama, pribadi yang tawadhu tidak sombong, menjaga lisan, menjaga keharmonisan keluarga, menjadi pribadi yang pemaaf dan rajin silaturahim adalah karakter yang terbentuk selama Ramadhan.
Terkadang pasca Ramadhan kita lupa dan kembali kepada karakter asli kita sebelum Ramadhan. Untuk itu pasca Ramadhan kita diharapkan istikamah menjalankan karakter kepribadian yang sudah terbentuk selama Ramadhan, inilah saatnya kita menjalankan perilaku yang sudah terbentuk selama Ramadhan karena kita belum tentu akan bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya dan salah satu cara adalah dengan terus menghidupkan puasa sunnah agar kenangan dan ingatan selama bulan Ramadhan terus membentuk karakter kita menjadi pribadi muslim yang berakhlak mulia. Wallahu'alam
(maf)