Kepribadian Muslim Pasca Ramadhan

Kamis, 05 Mei 2022 - 19:18 WIB
loading...
Kepribadian Muslim Pasca Ramadhan
Ramadhan sudah berlalu, setelah 1 bulan kita menjalani ibadah puasa yang merupakan bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
Muhammad Iqbal
Dosen Universitas Paramadina/CEO Rumah Konseling/Ketua STIE Swadaya

RAMADHAN sudah berlalu, setelah 1 bulan kita menjalani ibadah puasa yang merupakan bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT. Bulan Ramadhan telah mengajarkan kita begitu banyak pelajaran hidup, yang merupakan gambaran perilaku yang akan membentuk pribadi yang berakhlak mulia.

Menurut saya, ada 10 perilaku yang di harapkan terbentuk dari hasil "madrasah" Ramadhan sebagai seorang muslim ideal berkarakter :

1. Perilaku Sabar

Ramadhan mewajibkan kita untuk berpuasa, puasa mengajarkan kita untuk sabar dan berempati agar bisa menahan dari lapar dan dahaga serta menahan hawa nafsu. Puasa juga mengajarkan kita untuk berempati kepada kaum dhuafa, karena dengan rasa lapar kita akhirnya bisa merasakan betapa beratnya hidup ketika tidak bisa makan dan minum, outputnya adalah kita menjadi pribadi yang sabar.

Perilaku sabar adalah karakter yang sangat penting dalam menjalan kehidupan mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. Dalam konteks puasa sabar juga erat kaitannya dengan daya juang, tahan banting dalam mengendalikan hawa nafsu, baik seksual, emosi maupun pikiran serta perilaku. Dengan membentuk sikap sabar, puasa telah membentuk karakter muslim yang tenang dan kuat dalam menghadapi ujian kehidupan

2. Menjaga Shalat

Ramadhan mengajarkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, selama bulan ramadhan Allah Swt melipat gandakan pahala, outputnya adalah kita senantiasa istiqomah untuk menjalankan shalat wajib dan shalat sunnah untuk mendekatkan hubungan kita kepada Allah. Bangun ditengah malam untuk bermunajat kepada Allah Swt adalah perilaku sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan.

Diharapkan pasca Ramadhan seorang muslim menjadi pribadi yang menjaga Shalat baik wajib maupun sunnah. Dengan shalat yang benar terbentuk karakter yang istikamah dan senantiasa merasa diawasi dan dekat dengan Allah SWT, sehingga dalam senantiasa melibatkan Allah dalam mengambil keputusan dalam hidupnya. Orang yang shalatnya benar akan membentuk pribadi yang berwibawa, percaya diri dan wajahnya memancarkan cahaya positif dalam diri dan orang lain

3. Perilaku Sedekah

Selama bulan Ramadhan kita juga dianjurkan untuk bersedekah, membayar zakat fitrah serta menjamu orang untuk berbuka, karena kita merasakan betapa sulitnya menahan lapar dan dahaga akhirnya muncul empati dan kepedulian, yang tentu saja membentuk kita menjadi pribadi yang "ringan tangan" dan peduli kepada orang yang kesusahan dengan cara mengeluarkan sebagian dari rizki yang kita miliki.

Pasca Ramadhan diharapkan kita menjadi pribadi yang pemurah, senantiasa berbagi, mengeluarkan zakat serta peduli dengan lingkungan sosial termasuk dengan tetangga. Pribadi yang peduli dan dermawan akan memberikan ketenangan dan menghilangkan rasa cemas dalam menjalani hidup

4. Membaca Al-Qur'an dan Hadis

Ramadhan mendekatkan kita untuk membaca, menghafal dan mengamalkan Al-Qur'an serta mempelajari Agama. Al-Qur'an dan Hadis adalah panduan bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan sehari-bagi, baik terkait hubungan dengan Allah Swt, hubungan sesama manusia serta hubungan dengan Alam semesta. Al-Qur'an dan hadis juga banyak mengandung peringatan dan sejarah penting yang dapat menguatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Pasca Ramadhan kita diminta untuk senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur'an dan Hadis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ilmu dan amal membentuk pribadi yang berwawasan luas serta senantiasa memberi inspirasi bagi orang lain

5. Perilaku Tawadhu dan Tidak Sombong

Ramadhan membentuk sifat tawadhu serta menjauhkan kita dari sifat sombong dan angkuh. Terkadang kita merasa hebat karena usaha dan kerja keras kita sendiri yang akhirnya membuat kita sombong serta merasa lebih hebat dari orang lain. Puasa selama bulan Ramadhan mengajarkan kita bahwa bahwa pertolongan dari Allah SWT kita adalah makhluk yang lemah.

Sifat sombong adalah sifat yang berbahaya karena bisa menjerumuskan seseorang dalam kekafiran dan kesesatan. Ramadhan membentuk pribadi yang tawadhu, menghargai orang lain serta menjaga sikap merendahkan serta meremehkan orang lain

7. Menjaga Lisan

Ramadhan mengajarkan kita pentingnya menjaga lisan. Bergunjing, ghibah adalah perbuatan yang sering dilakukan manusia, selama bulan Ramadhan bergunjing dan ghibah adalah termasuk perilaku yang bisa mengurangi pahala puasa, karena selama berpuasa kita diminta untuk menjaga lisan. Dalam Islam menggunjing digambarkan ibarat memakan daging mayat kawannya sendiri. Pasca Ramadhan kita diharapkan menjadi pribadi yang menjaga lisan dari menyakiti hati orang lain

8. Keluarga Harmonis

Ramadhan juga mengajarkan kita untuk senantiasa hidup harmonis dan berkumpul dengan keluarga. Selama bulan ramadhan setiap keluarga akan menghabiskan waktu beribadah dan makan bersama, momen ini tentu saja jarang ada ketika di luar Ramadhan. Komunikasi dan aktifitas bersama akan memperkuat keharmonisan dalam rumah tangga.

Ramadhan mengajarkan kita tentang betapa berharganya sebuah ikatan keluarga. Diharapkan pasca Ramadhan, kehidupan keluarga kita lebih harmonis, komunikatif, akrab. Ini merupakan sebuah bentuk energi positif yang dapat menyehatkan mental kita dan saling menguatkan dalam sebuah keluarga.

9. Perilaku Memaafkan

Setelah Ramadhan kita merayakan kemenangan dengan berhari raya Idul Fitri, di hari raya kita diminta untuk meminta maaf dan saling memaafkan. Perilaku ini merupakan ajaran yang sangat mulia, karena mengajarkan kita berlapang dada dan menjadi pribadi yang tidak pendendam. Dengan memaafkan hati menjadi tenang dan pikiran menjadi ringan akhirnya membuat jiwa kita menjadi lebih sehat, baik sehat fisik maupun mental. Perilaku memaafkan hendaknya adalah menjadi akhlak seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari

10. Menjaga Silaturahim

Setelah sebuah berpuasa dan Ramadhan berlalu kita pun dianjurkan untuk bersilaturahim dengan orang tua, keluarga, tetangga, kerabat, teman, momen ini tentu saja mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga silaturahim, yang tentu saja manfaatnya bukanya hanya mempererat ikatan, namun juga membangun jejaring sosial. Ramadhan telah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang supel, bergaul, berinteraksi sosial bukan hanya dengan keluarga dan orang tua, namun juga dengan masyarakat luas

Kepribadian seorang muslim yang diharapkan pasca ramadhan tentunya diharapkan bisa terbentuk dalam keseharian pasca Ramadhan, sabar, mendekatkan diri pada Allah SWT dengan shalat, pribadi yang pemurah dan "ringan tangan" serta senantiasa mengeluarkan zakat, senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur'an dan hadist serta senantiasa mendalami ilmu agama, pribadi yang tawadhu tidak sombong, menjaga lisan, menjaga keharmonisan keluarga, menjadi pribadi yang pemaaf dan rajin silaturahim adalah karakter yang terbentuk selama Ramadhan.

Terkadang pasca Ramadhan kita lupa dan kembali kepada karakter asli kita sebelum Ramadhan. Untuk itu pasca Ramadhan kita diharapkan istikamah menjalankan karakter kepribadian yang sudah terbentuk selama Ramadhan, inilah saatnya kita menjalankan perilaku yang sudah terbentuk selama Ramadhan karena kita belum tentu akan bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya dan salah satu cara adalah dengan terus menghidupkan puasa sunnah agar kenangan dan ingatan selama bulan Ramadhan terus membentuk karakter kita menjadi pribadi muslim yang berakhlak mulia. Wallahu'alam
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2302 seconds (0.1#10.140)