Efek Domino Konflik Rusia-Ukraina

Sabtu, 23 April 2022 - 09:29 WIB
loading...
A A A
Situasi mutakhir ini, diakui atau tidak, telah meningkatkan kecemasan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Idealnya, negara bisa melakukan intervensi dalam bentuk subsidi pangan misalnya.

Masalahnya, tidak semua negara memiliki kapasitas fiskal baik. Intervensi, bisa jadi, berujung pada naiknya beban utang. Sebaliknya, jika intervensi tidak dilakukan, legitimasi pemerintah bisa terjun bebas. Situasi yang tak mudah. Tidak ada pilihan ideal. Dalam kondisi demikian, fokus utama negara harus memastikan kelompok miskin-rentan terlayani dan dijamin aksesnya pada pangan. Agar daya belinya terjaga.

Bantuan langsung tunai (BLT) Rp300.000 kepada 20,5 juta keluarga penerima program sembako, program keluarga harapan, dan 2,5 juta pedagang kaki lima gorengan adalah bagian dari kehadiran negara untuk menjamin daya beli itu. Operasi pasar atau bazar sembako murah insidentil bisa dilakukan untuk memberikan pilihan pada warga. Ini semua solusi jangka pendek.

Dalam jangka menengah-panjang, perlu langkah serius menggenjot produksi pangan di hulu, memperbaiki rantai pasok yang tak efisien, dan memastikan pasar mendekati persaingan sempurna. Bauran kebijakan ini dimaksudkan guna memastikan Indonesia tidak akan terseret jauh lebih dalam jika dunia krisis pangan.
(ynt)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)