THR dan Gaji 13 Dorong Pertumbuhan Ekonomi
loading...
A
A
A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan RI
Pandemi belum sepenuhnya berakhir, namun kini ekonomi diuji dengan volatilitas pasar keuangan yang meningkat seiring eksalasi perang Rusia dan Ukraina . Pemulihan ekonomi masih terus diupayakan, meski Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melihat perbaikan ekonomi global akan mengalami tekanan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.
Perang antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 telah memberikan tekanan terhadap pemulihan ekonomi global akibat pandemi. Perang tersebut juga menciptakan tantangan bagi normalisasi kebijakan moneter di negara-negara maju yang menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan global.
Selain itu, konflik antara kedua negara tersebut juga telah memicu kenaikan harga-harga komoditas global secara signifikan, terutama pada komoditas energi, pangan, dan logam yang berdampak pada meningkatnya inflasi global. Meski demikian, hingga kini stabilitas keuangan Indonesia berada di kondisi normal.
Pemerintah masih optimistis bahwa kinerja perekonomian dapat terus membaik dan diproyeksikan mampu tumbuh hingga 5,2% pada 2022. Berkaca dari sisi laju pemulihan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2021 berhasil melampaui level periode pra-pandemi. Hal tersebut patut dicatat, mengingat masih banyak perekonomian yang belum mampu kembali ke kapasitas sebelum pandemi, seperti Filipina, Meksiko, Jerman, Prancis, dan Italia.
Karena itu, pemerintah optimistis menetapkan pertumbuhan ekonomi pada rentang 5,2-5,8% pada 2022 sebagai dasar menyusunan rancangan APBN (RAPBN). Pertumbuhan ekonomi tersebut akan diupayakan dari sisi pengeluaran dan sisi produksi.
Dorong Konsumsi untuk Pertumbuhan
Pada aktivitas perekonomian suatu negara, konsumsi mempunyai peran penting serta memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas perekonomian. Semakin tinggi tingkat konsumsi, semakin tinggi tingkat perubahan kegiatan ekonomi dan perubahan dalam pendapatan nasional suatu negara.
Konsumsi merupakan salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sekaligus juga indikator kesejahteraan penduduk Indonesia. Keynes berpendapat, faktor utama yang menentukan konsumsi adalah pendapatan.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai program untuk meningkatkan daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat, terlebih menjelang Ramadan dan Idulfitri. Pemerintah memanfaatkan momentum bulan puasa dan hari raya untuk mendongkrak belanja masyarakat.
Konsumsi yang meningkat diyakini menjadi jurus ampuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama kuartal II/2022.Pemerintah memperkirakan pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 pada periode Ramadan dan Lebaran dapat menghasilkan potensi peningkatan konsumsi secara signifikan. Pemberian THR dan gaji ke-13 wajib diberikan kepada karyawan maupun ASN, TNI, dan Polri untuk optimalisasi konsumsi.
Tak hanya itu, kebijakan pemberian tunjangan THR dan gaji ke-13 pun perlu bersinergi dengan program pemerintah lain untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan kinerja perekonomian secara keseluruhan. Formula lain yang juga perlu dilakukan untuk mendorong peningkatan konsumsi adalah mempercepat penyaluran bantuan sosial.
Staf Khusus Menteri Keuangan RI
Pandemi belum sepenuhnya berakhir, namun kini ekonomi diuji dengan volatilitas pasar keuangan yang meningkat seiring eksalasi perang Rusia dan Ukraina . Pemulihan ekonomi masih terus diupayakan, meski Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melihat perbaikan ekonomi global akan mengalami tekanan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.
Perang antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 telah memberikan tekanan terhadap pemulihan ekonomi global akibat pandemi. Perang tersebut juga menciptakan tantangan bagi normalisasi kebijakan moneter di negara-negara maju yang menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan global.
Selain itu, konflik antara kedua negara tersebut juga telah memicu kenaikan harga-harga komoditas global secara signifikan, terutama pada komoditas energi, pangan, dan logam yang berdampak pada meningkatnya inflasi global. Meski demikian, hingga kini stabilitas keuangan Indonesia berada di kondisi normal.
Pemerintah masih optimistis bahwa kinerja perekonomian dapat terus membaik dan diproyeksikan mampu tumbuh hingga 5,2% pada 2022. Berkaca dari sisi laju pemulihan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2021 berhasil melampaui level periode pra-pandemi. Hal tersebut patut dicatat, mengingat masih banyak perekonomian yang belum mampu kembali ke kapasitas sebelum pandemi, seperti Filipina, Meksiko, Jerman, Prancis, dan Italia.
Karena itu, pemerintah optimistis menetapkan pertumbuhan ekonomi pada rentang 5,2-5,8% pada 2022 sebagai dasar menyusunan rancangan APBN (RAPBN). Pertumbuhan ekonomi tersebut akan diupayakan dari sisi pengeluaran dan sisi produksi.
Dorong Konsumsi untuk Pertumbuhan
Pada aktivitas perekonomian suatu negara, konsumsi mempunyai peran penting serta memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas perekonomian. Semakin tinggi tingkat konsumsi, semakin tinggi tingkat perubahan kegiatan ekonomi dan perubahan dalam pendapatan nasional suatu negara.
Konsumsi merupakan salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sekaligus juga indikator kesejahteraan penduduk Indonesia. Keynes berpendapat, faktor utama yang menentukan konsumsi adalah pendapatan.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai program untuk meningkatkan daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat, terlebih menjelang Ramadan dan Idulfitri. Pemerintah memanfaatkan momentum bulan puasa dan hari raya untuk mendongkrak belanja masyarakat.
Konsumsi yang meningkat diyakini menjadi jurus ampuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama kuartal II/2022.Pemerintah memperkirakan pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 pada periode Ramadan dan Lebaran dapat menghasilkan potensi peningkatan konsumsi secara signifikan. Pemberian THR dan gaji ke-13 wajib diberikan kepada karyawan maupun ASN, TNI, dan Polri untuk optimalisasi konsumsi.
Tak hanya itu, kebijakan pemberian tunjangan THR dan gaji ke-13 pun perlu bersinergi dengan program pemerintah lain untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan kinerja perekonomian secara keseluruhan. Formula lain yang juga perlu dilakukan untuk mendorong peningkatan konsumsi adalah mempercepat penyaluran bantuan sosial.