Cegah Klaster Baru, Tingkatkan Tes dan Pelacakan COVID-19 di Pasar Tradisional

Kamis, 18 Juni 2020 - 09:39 WIB
loading...
Cegah Klaster Baru, Tingkatkan Tes dan Pelacakan COVID-19 di Pasar Tradisional
Pemerintah harus memberikan perhatian ekstra pasar tradisional agar tidak menjadi titik baru penularan virus Sars Cov-II. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah harus memberikan perhatian ekstra pasar tradisional agar tidak menjadi titik baru penularan virus Sars Cov-II. Penting menjaga kesehatan dan keamanan pedagang dan pembeli agar perekonomian rakyat tetap hidup di tengah pagebluk COVID-19.

Anggota DPD RI, Fahira Idris mengatakan perlu langkah strategi dan efektif untuk menahan laju dan menghentikan penularan COVID-19 di pasar tradisional. Kekhawatiran menjadi titik penularan baru karena pasar merupakan ruang interaksi banyak orang. (Baca juga: Update Corona Indonesia 17 Juni 2020: 41.431 Orang Positif, 16.243 Sembuh, dan 2.276 Meninggal)

Pemerintah pusat dan daerah (pemda) diminta mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk menjaga keamanan pasar dari COVID-19. Hal itu rasanya tidak berlebihan mengingat pasar merupakan denyut nadi dan penggerak ekonomi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Tentunya semua sektor ekonomi harus mendapatkan perhatian dalam penanggulangan Corona ini. Akan tetapi pasar harus mendapatkan perhatian ekstra. Segala upaya antisipatif harus dikerahkan agar pasar tidak menjadi titik penyebaran,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (18/6/2020).

Dia menerangkan jika pasar menjadi titik penyebaran baru, dampaknya akan luar biasa. Bukan hanya upaya penanggulangan COVID-19 yang akan menjadi lebih berat tapi efek sosial dan ekoniminya juga tak kalah berat.

Pasar menjadi titik krusial. Temuan satu atau beberapa positif akan langsung dilakukan penutupan. Ini akan menyulitkan dalam pelacakannya karena di sini pedagang dan pembeli berinteraksi dengan dekat. Penutupan juga akan mengganggu pasokan bahan pokok dan roda ekonomi pedagang.

Pencegahan, menurut Fahira, akan membuat biaya ekonomi dan sosialnya lebih murah. Beberapa daerah sangat agresif melakukan tes dan pelacakan COVID-19 di pasar-pasar tradisional. (Baca juga: Angka Kasus Positif Covid-19 Indonesia Tertinggi di ASEAN)

“Juga Penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi pedagang dan pengunjung. Selain itu, ada inisiatif belanja secara daring hingga penerapan sistem ganjil-genap bagi pedagang. Upaya-upaya ini diharapkan berkesinambungan sehingga pasar menjadi area yang paling aman,” pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)