163 Bencana Banjir Terjadi di 27 Provinsi Selama Maret 2022

Jum'at, 01 April 2022 - 15:40 WIB
loading...
163 Bencana Banjir Terjadi di 27 Provinsi Selama Maret 2022
Selama Maret 2022 BNPB mencatat 163 bencana banjir terjadi di 107 kabupaten/kota pada 27 provinsi. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Abdul Muhari mengungkapkan terjadinya anomali banjir pada bulan Maret 2022. BNPB mencatat sebanyak 163 kejadian banjir terjadi di 107 kabupaten dan kota pada 27 provinsi.

“Total rumah terendam 151.255 unit, 16 orang korban jiwa, 3 orang hingga saat ini masih dinyatakan hilang, dan 57.253 jiwa terdampak dan mengungsi,” kata Aam sapaan akrabnya saat Konferensi Pers secara virtual, Jumat (1/4/2022).



Aam mengatakan jika dibandingkan dengan bulan Maret sebelumnya, komparasi dari kejadian banjir di tiga bulan pertama setiap tahun dari 2015, seharusnya seharusnya memang intensitas kejadian banjir yang didominasi oleh ujung atas puncak musim penghujan, itu seharusnya ada di bulan Januari hingga Februari.

“Tetapi kita lihat di bulan Maret 2022 ini, itu kejadian banjir di bulan Maret ini lebih banyak dibandingkan pada Maret Tahun 2021,” papar Aam.

“Di 2022, kita punya 163 kali, sedangkan 2021 kita punya 156 kali. Padahal di 2021 kita masih terdampak La Nina, sedangkan di 2022 ini meskipun masih ada efeknya tapi seharusnya sudah mulai melemah dibandingkan dengan 2021,” paparnya.

Pada kenyataannya, Aam mengatakan jumlah kejadian banjir yang dilaporkan dan ditangani oleh BNPB maupun BPBD itu lebih banyak dibanding tahun 2021. “Akibatnya, meskipun dari sisi korban terdampak itu lebih sedikit. Tetapi korban mengungsi itu jauh lebih banyak di Maret 2022 ini. Korban mengungsi pada bulan Maret 2022 itu 24.000 orang sedangkan di bulan Maret 2021 itu 3.200 orang,” kata dia.



Bahkan, kata Aam jumlah korban mengungsi pada tahun Maret 2022 akibat banjir ini 7 kali lipat lebih besar dibandingkan pada Maret 2021. “Sehingga korban mengungsi akibat banjir di 2022, itu 7 kali lipat lebih besar dibandingkan Maret 2021. Artinya eskalasi dari bencana ini, itu jauh-jauh lebih besar ketimbang Maret 2021,” katanya.

“Sedangkan harusnya secara normal kita di bulan Maret ini sudah mulai masuk pancaroba yang karakteristik hidrometeorologinya itu sebenarnya hujan intensitas tinggi dalam durasi pendek. Tetapi pada kenyataannya masih banyak terjadi hujan intensitas tinggi dengan durasi panjang sehingga eskalasi daerah terdampak banjir itu banyak sangat luas,” papar Aam.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)