Dilabeli Anti Islam, Sebelum Meninggal Jenderal Kopassus Ini Berwasiat Dibacakan Kalimat Syahadat

Jum'at, 01 April 2022 - 05:42 WIB
loading...
A A A
Namun, Benny bekerja dengan profesional. Atas nama pemerintah dan negara, dia melaksanakan tugasnya dengan baik di sana. Meski sama-sama Katolik, Benny tetap mampu bersikap tegas.

Dalam buku "Dari Gestapu Ke Reformasi", diceritakan bahwa Benny mengawal Soeharto dan keluarga ibadah umrah ke Arab Saudi. Benny sampai masuk ke kawasan Kakbah. Dia kagum dengan Masjidil Haram dan menganjurkan para anak buahnya yang muslim untuk menyempatkan diri berziarah (umrah atau haji) ke sana. Minimal sekali semur hidupnya.

Sang jenderal juga dalam sebuah kesempatan dengan tegas membantah tuduhan anti Islam tersebut. "Kok saya yang dituduh anti Islam, Soeharto itu yang anti Islam," kata Benny dalam buku yang sama.

Tuduhan anti Islam juga dibantah Benny Moerdani dalam berbagai kesempatan, termasuk ketika berkunjung ke sejumlah pondok pesantren. Salah satunya di hadapan para kiai Ponpes Lirboyo, Kediri Jawa Timur. "Saya ingin menegaskan, umat Islam Indonesia tidak dipojokkan. Dan tidak akan pernah dipojokkan," tegasnya.

Fakta yang mungkin sedikit orang tahu adalah saat-saat menjelang akhir hidupnya, Benny Moerdaní ingin ketika meninggal dunia kelak diperlakukan seperti orang Islam. Pengurusan jenazahnya seperti seorang muslim, dibacakan kalimat syahadat, dimandikan, dan dikafankan secara Islam.

Wasiat itu disampaikan kepada sahabatnya seorang muslim berdarah Aceh yang taat, Adnan Ganto ketika berziarah ke makam orang tua Benny di Solo, Jawa Tengah pada tahun 1980-an. Adnan Ganto merupakan penasihat ekonomi Jenderal Benny Moerdani saat menjadi Menteri Pertahanan.

Dalam buku biografi Adnan Ganto yang terbit 2017 lalu, diceritakan bahwa setelah mendapatkan pesan dari Benny, Adnan bertandang ke rumah Benny di Simprug, Jakarta Selatan sebulan kemudian. Adnan dan istrinya Agustina, tak mau jika pesan tersebut hanya didengarnya sendiri.

Adnan meminta izin untuk menyampaikan pesan Benny saat ziarah ke makam ibundanya ke Hartini. Adnan lalu menyampaikan pesan Benny yang minta dimakamkan secara Islam kepada Hartini.

"Kalau memang itu yang dipesankan, ya silakan dilaksanakan," jawab Hartini merespons permintaan Benny kepada Adnan.

Jenderal Benny Moerdani menghembuskan nafas terakhirnya pada 29 Agustus 2004. Proses pemakaman untuk jenderal pemberani ini dilakukan layaknya kepada jenazah seoerang muslim, sesuai pesan yang disampaikannya kepada Adnan Gananto. Mantan Penglima TNI Laksamana (Purn) Widodo AS mengonfirmasi kebenaran dari hal tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2075 seconds (0.1#10.140)