Guru Besar FKUI: Kasus Covid-19 di Indonesia Turun karena Rendahnya Tes Antigen

Jum'at, 18 Maret 2022 - 13:06 WIB
loading...
Guru Besar FKUI: Kasus Covid-19 di Indonesia Turun karena Rendahnya Tes Antigen
Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mengingatkan tes antigen di Indonesia terbilang rendah. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan menurunnya tingkat penularan kasus Covid-19 di Indonesia karena jumlah tes PCR dan antigen juga turun. Tjandra membeberkan jumlah turunnya kasus berdasarkan jumlah tes yang telah dilakukan selama ini.

Berdasarkan data yang diperinci, Tjandra menyampaikan puncak kasus Covid-19 di Indonesia pada 16 Februari 2022 yakni sejumlah 64.718. Pada saat yang sama jumlah tes yang telah dilakukan yaitu 348.080. "Angka itu berdasar jumlah PCR 104.855 test dan antigen 243.225 sehingga total keseluruhannya 348.080 tes," tutur Tjandra, Jumat (18/3/2022).



Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu membandingkan dengan data penurunan covid-19 yang keluar pada 17 Maret 2022 kemarin. Dia melihat penurunan yang jauh lebih rendah menjadi 11.512 orang dibandingkan puncak kasus yang mencapai 60 ribuan orang sebelumnya.

"Tetapi itu berdasar jumlah test yang lebih rendah pula, PCR 36.007 test, antigen 88.996 dan total test 125.003," ujarnya menambahkan.

Oleh karena itu Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI tersebut mengimbau kepada rakyat Indonesia untuk tetap berhati-hati. Baginya, meski tetap bersyukur atas kasus penurunan Covid-19 di Indonesia, bukan berarti pandemi ini sudah benar-benar berakhir.

"Tentu kita bersyukur bahwa kasus kita menurun dari hari ke hari, hanya saja perlu kita sadari jumlah tes juga turun. Kita tetap perlu waspada," katanya menegaskan.



Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah tak ingin terburu-buru untuk mengambil langkah mengubah status pandemi menjadi endemi Covid-19. Menurut Luhut, pemerintah saat ini terus memantau perkembangan penyebaran subvarian Omicron BA2 dan fokus terhadap segala kebijakan protokol kesehatan.

“Pemerintah nggak mau terburu buru menuju ke sana (endemi). Sekarang kan sudah ada mutasi atau subvarian virus Omicron baru yaitu BA 2, kita amatin saja dulu satu-satu,” kata Luhut saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di kawasan Grand Hyatt, Jakarta, dikutip Rabu (16/3/2022).
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2184 seconds (0.1#10.140)