Menengok Makam 4 Presiden RI, Habibie yang Paling Sederhana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia pernah dipimpin tujuh orang presiden. Empat di antaranya telah meninggal tetapi hanya satu orang yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Tiga presiden lainnya dimakamkan di daerah dengan nuansa dan kemegahan yang berbeda. Berikut lokasi makam 4 Presiden RI , yaitu Soekarno, Soeharto, Gus Dur, dan Habibie.
Makam Presiden Soekarno
Foto/dok.SINDOnews
Soekarno adalah presiden pertama Indonesia dengan masa bakti 1945-1966. Soekarno, atau kerap disapa Bung Karno, lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Soekarno pernah berpesan mengenai tempat peristirahatan terakhirnya. Ia ingin dimakamkan di daerah Priangan, di bawah naungan pohon rindang dan disertai gemericik air yang mengalir. Namun Presiden Soeharto yang kala itu menjabat, menetapkan Soekarno dimakamkan di Blitar, bersebelahan dengan makam ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai.
Kompleks pemakaman Soekarno berlokasi di Bendogerit, Sananwetan, Blitar. Desain bangunannya berciri arsitektur Jawa. Pada lahan seluas 1,8 hektare ini terdapat tiga bagian yaitu halaman, teras, dan pendopo/mausoleum yang menjadi bangunan utama. Pusara Bung Karno berada di pendopo Astono Mulyo yang berbentuk joglo, bersama makam kedua orangtuanya. Bagian nisan makam Bung Karno adalah batu pualam berukuran besar dan berwarna hitam, berisi tulisan yang menerangkan bahwa Bung Karno dimakamkan di tempat tersebut.
Selain berziarah, pengunjung juga bisa menambah pengetahuan sekaligus mengenang jasa Bung Karno di museum dan perpustakaan Bung Karno yang terletak di kompleks makam ini. di depan pintu masuk, pengunjung akan disambut patung Bung Karno berukuran besar dalam posisi duduk.
Makam Presiden Soeharto
Foto/dok.SINDOnews
Soeharto, presiden kedua Indonesia, lahir di Kemusuk, Yogyakarta pada 8 Juni 1921. Dia pertama kali memimpin Indonesia setelah ditetapkan Sidang MPRS sebagai Pejabat Presiden pada Maret 1967 dan menjadi presiden penuh di tahun berikutnya. Pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri setelah dipicu gerakan mahasiswa dan gelombang demonstrasi di berbagai daerah.
Presiden yang berkuasa selama 32 tahun ini wafat pada 27 Januari 2006. Ia dimakamkan di Desa Girilayu, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah. Kompleks pemakaman yang terlihat megah ini bernama Astana Giribangun. Kompleks ini luasnya 4,3 hektare dan terletak di atas Bukit Ngaglik. Arsitektur bernuansa Jawa menjadi ciri khas pemakaman yang dipenuhi dengan pepohonan itu.
Makam Presiden Soekarno
Foto/dok.SINDOnews
Soekarno adalah presiden pertama Indonesia dengan masa bakti 1945-1966. Soekarno, atau kerap disapa Bung Karno, lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Soekarno pernah berpesan mengenai tempat peristirahatan terakhirnya. Ia ingin dimakamkan di daerah Priangan, di bawah naungan pohon rindang dan disertai gemericik air yang mengalir. Namun Presiden Soeharto yang kala itu menjabat, menetapkan Soekarno dimakamkan di Blitar, bersebelahan dengan makam ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai.
Kompleks pemakaman Soekarno berlokasi di Bendogerit, Sananwetan, Blitar. Desain bangunannya berciri arsitektur Jawa. Pada lahan seluas 1,8 hektare ini terdapat tiga bagian yaitu halaman, teras, dan pendopo/mausoleum yang menjadi bangunan utama. Pusara Bung Karno berada di pendopo Astono Mulyo yang berbentuk joglo, bersama makam kedua orangtuanya. Bagian nisan makam Bung Karno adalah batu pualam berukuran besar dan berwarna hitam, berisi tulisan yang menerangkan bahwa Bung Karno dimakamkan di tempat tersebut.
Selain berziarah, pengunjung juga bisa menambah pengetahuan sekaligus mengenang jasa Bung Karno di museum dan perpustakaan Bung Karno yang terletak di kompleks makam ini. di depan pintu masuk, pengunjung akan disambut patung Bung Karno berukuran besar dalam posisi duduk.
Makam Presiden Soeharto
Foto/dok.SINDOnews
Soeharto, presiden kedua Indonesia, lahir di Kemusuk, Yogyakarta pada 8 Juni 1921. Dia pertama kali memimpin Indonesia setelah ditetapkan Sidang MPRS sebagai Pejabat Presiden pada Maret 1967 dan menjadi presiden penuh di tahun berikutnya. Pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri setelah dipicu gerakan mahasiswa dan gelombang demonstrasi di berbagai daerah.
Presiden yang berkuasa selama 32 tahun ini wafat pada 27 Januari 2006. Ia dimakamkan di Desa Girilayu, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah. Kompleks pemakaman yang terlihat megah ini bernama Astana Giribangun. Kompleks ini luasnya 4,3 hektare dan terletak di atas Bukit Ngaglik. Arsitektur bernuansa Jawa menjadi ciri khas pemakaman yang dipenuhi dengan pepohonan itu.