Pandemi Corona, Pengamat Sebut Pengurangan Karyawan Tak Bisa Dihindari
loading...
A
A
A
Perusahaan maskapai seperti Emirates dan Garuda Indonesia memang termasuk dalam bagian yang harus menempuh kebijakan pengurangan karyawan.
Emirates Group dikabarkan berencana memberhentikan 30.000 karyawan untuk memangkas biaya di tengah pandemi virus corona. Pemangkasan tersebut nantinya akan mengurangi 30 persen dari total karyawan yang mencapai 105.000 orang.
Garuda Indonesia, harus merumahkan 800 karyawannya dengan status tenaga kerja kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Sedangkan Perusahaan transportasi daring asal Amerika Serikat, Uber, melakukan PHK kepada 6.700 karyawan sebagai imbas hantaman Corona.
Traveloka juga dikabarkan memberhentikan sebagian besar stafnya. Pandemi menghilangkan banyak rencana liburan. Pengurangan karyawan Traveloka disebut-sebut sekitar 100 orang atau 10 persen karyawan di startup ini. Kebijakan ini disebut telah dilakukan sejak awal April 2020.
Ramayana, perusahaan ritel yang sudah eksis cukup lama juga mengurangi jumlah karyawan. Sedikitnya mencapai 84 karyawan harus kena PHK salah satunya karena penutupan gerai Ramayana Depok. KFC juga sama. Beberapa waktu lalu, sebanyak 450 pekerja restoran spesialis ayam goreng itu dirumahkan. Terutama di Jawa.
Airy lebih parah lagi. Perusahaan di bidang perhotelan ini menghentikan operasionalnya secara permanen di tengah pandemi virus corona ini. Pada saat yang sama, perusahaan sejenis yaitu Airbnb juga akan merumahkan 1.900 orang karyawannya atau setara dengan 25 persen dari total jumlah pekerja Airbnb saat itu. Agoda? Sama. Platform digital pemesanan hotel dan propertiitu memutuskan untuk melakukan PHK kepada sekitar 1.500 karyawannya di 30 negara.
Emirates Group dikabarkan berencana memberhentikan 30.000 karyawan untuk memangkas biaya di tengah pandemi virus corona. Pemangkasan tersebut nantinya akan mengurangi 30 persen dari total karyawan yang mencapai 105.000 orang.
Garuda Indonesia, harus merumahkan 800 karyawannya dengan status tenaga kerja kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Sedangkan Perusahaan transportasi daring asal Amerika Serikat, Uber, melakukan PHK kepada 6.700 karyawan sebagai imbas hantaman Corona.
Traveloka juga dikabarkan memberhentikan sebagian besar stafnya. Pandemi menghilangkan banyak rencana liburan. Pengurangan karyawan Traveloka disebut-sebut sekitar 100 orang atau 10 persen karyawan di startup ini. Kebijakan ini disebut telah dilakukan sejak awal April 2020.
Ramayana, perusahaan ritel yang sudah eksis cukup lama juga mengurangi jumlah karyawan. Sedikitnya mencapai 84 karyawan harus kena PHK salah satunya karena penutupan gerai Ramayana Depok. KFC juga sama. Beberapa waktu lalu, sebanyak 450 pekerja restoran spesialis ayam goreng itu dirumahkan. Terutama di Jawa.
Airy lebih parah lagi. Perusahaan di bidang perhotelan ini menghentikan operasionalnya secara permanen di tengah pandemi virus corona ini. Pada saat yang sama, perusahaan sejenis yaitu Airbnb juga akan merumahkan 1.900 orang karyawannya atau setara dengan 25 persen dari total jumlah pekerja Airbnb saat itu. Agoda? Sama. Platform digital pemesanan hotel dan propertiitu memutuskan untuk melakukan PHK kepada sekitar 1.500 karyawannya di 30 negara.
(maf)