Indonesia Menuju Status Endemi
loading...
A
A
A
"Meskipun beberapa negara sudah mulai pelonggaran transisi endemi seperti Inggris, Denmark, Singapura, kita tidak perlu latah atau ikut-ikutan negara-negara tersebut," ujarnya.
Baca juga: 2 Tahun Pandemi di Indonesia, Ahli Epidemiologi Sebut Kasus Pertama Covid-19 Tidak Real Time
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah pusat tengah memikirkan langkah untuk menuju endemi. Salah satunya melakukan evaluasi dan analisis agar pandemi bisa dinyatakan berakhir di Indonesia seperti yang dilakukan sejumlah negara Eropa.
"Kita tidak akan mau juga terkepung terus dengan pandemi ini. Soal waktunya kapan, itu pasti melalui analisis evaluasi yang mendalam," kata Suharyanto.
Menurut dia, pemerintah pusat saat ini masih melakukan penanganan wabah korona yang terjadi hampir di seluruh daerah. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional itu optimistis jika penanganan yang sudah berlangsung selama dua tahun lebih bisa berakhir tahun ini.
"Kita ketahui bersama bahwa tahun 2022 ini masih masuk tahun pandemi, sudah diputuskan lewat keputusan presiden. Artinya walaupun sudah dua tahun kita bergulat, bertempur melawan Covid-19 sampai awal tahun 2022, ternyata belum berakhir," ujarnya.
Suharyanto menyatakan kondisi pandemi saat ini terus berubah. Apalagi Indonesia tengah menghadapi varian Omicron. "Kita lihat angka kasusnya nanti, mudah-mudahan segera menurun. Berdoa bersamalah, ini tahun terakhir kita mengalami pandemi Covid-19. Mudah-mudahan di 2023 nanti sudah tidak," tandasnya.
Di sisi lain dia melihat Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara lain yang saat ini berencana menetapkan status endemi. Dikatakannya, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak sehingga kebijakannya pun akan berbeda. "Sangat jauh berbeda. Kita ini kan besar negaranya, yang menyatakan berakhir pandemi kan (negara) kecil-kecil. Artinya ini juga menjadi pokok pikiran dari para pemimpin bangsa," sebutnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyadari penanganan pandemi Covid-19 bukanlah perkara mudah. Selama dua tahun ini berbagai kebijakan pemerintah telah dibuat demi menekan laju penyebaran virus. Mulai dari pembatasan sosial, kewajiban protokol kesehatan dan penerapan sanksi hingga vaksinasi menjadi upaya yang gencar dilakukan.
“Tidak mudah menyusun strategi penanganan pandemi karena hampir semua negara mencoba berbagai respons untuk mengatasi. Sampai saat ini belum ada keberhasilan sebuah negara yang bisa dijadikan rujukan penanganan pandemi,” kata Nadia kemarin.
Baca juga: 2 Tahun Pandemi di Indonesia, Ahli Epidemiologi Sebut Kasus Pertama Covid-19 Tidak Real Time
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah pusat tengah memikirkan langkah untuk menuju endemi. Salah satunya melakukan evaluasi dan analisis agar pandemi bisa dinyatakan berakhir di Indonesia seperti yang dilakukan sejumlah negara Eropa.
"Kita tidak akan mau juga terkepung terus dengan pandemi ini. Soal waktunya kapan, itu pasti melalui analisis evaluasi yang mendalam," kata Suharyanto.
Menurut dia, pemerintah pusat saat ini masih melakukan penanganan wabah korona yang terjadi hampir di seluruh daerah. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional itu optimistis jika penanganan yang sudah berlangsung selama dua tahun lebih bisa berakhir tahun ini.
"Kita ketahui bersama bahwa tahun 2022 ini masih masuk tahun pandemi, sudah diputuskan lewat keputusan presiden. Artinya walaupun sudah dua tahun kita bergulat, bertempur melawan Covid-19 sampai awal tahun 2022, ternyata belum berakhir," ujarnya.
Suharyanto menyatakan kondisi pandemi saat ini terus berubah. Apalagi Indonesia tengah menghadapi varian Omicron. "Kita lihat angka kasusnya nanti, mudah-mudahan segera menurun. Berdoa bersamalah, ini tahun terakhir kita mengalami pandemi Covid-19. Mudah-mudahan di 2023 nanti sudah tidak," tandasnya.
Di sisi lain dia melihat Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara lain yang saat ini berencana menetapkan status endemi. Dikatakannya, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak sehingga kebijakannya pun akan berbeda. "Sangat jauh berbeda. Kita ini kan besar negaranya, yang menyatakan berakhir pandemi kan (negara) kecil-kecil. Artinya ini juga menjadi pokok pikiran dari para pemimpin bangsa," sebutnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyadari penanganan pandemi Covid-19 bukanlah perkara mudah. Selama dua tahun ini berbagai kebijakan pemerintah telah dibuat demi menekan laju penyebaran virus. Mulai dari pembatasan sosial, kewajiban protokol kesehatan dan penerapan sanksi hingga vaksinasi menjadi upaya yang gencar dilakukan.
“Tidak mudah menyusun strategi penanganan pandemi karena hampir semua negara mencoba berbagai respons untuk mengatasi. Sampai saat ini belum ada keberhasilan sebuah negara yang bisa dijadikan rujukan penanganan pandemi,” kata Nadia kemarin.