Bumerang
loading...
A
A
A
Kesimpulannya, dalam menjalani hidup ini kita harus mampu menyeimbangkan beragam emosi yang muncul dalam situasi dan kondisi yang juga beragam (berbeda). Ketika kita sedang menghadapi sesuatu yang membuat kita bersedih misalnya, tak perlu berpura-pura tampak baik-baik saja. Bersedih itu hal yang sangat wajar, asal jangan sampai berlebihan karena itu dapat menjadi bumerang bagi kita.
Begitu juga ketika kita berhadapan dengan sesuatu yang membuat kita merasakan kebahagiaan, maka berbahagialah sewajarnya, jangan sampai berlebihan. Sebab kebahagiaan yang berlebihan itu akan menjadi bumerang yang berbahaya bagi kehidupan kita. Terima saja semua emosi yang memang seharusnya kita rasakan. Namun, kendalikan agar emosi-emosi yang kita punya itu tetap dalam skala wajar dan tidak berlebihan.
Jangan sampai menjadi terlalu bersedih hingga depresi, terlalu bahagia hingga tak bisa punya empati pada orang di sekitar kita yang mungkin sedang berduka cita, atau terlalu marah hingga gelap mata dan hidup hanya untuk membalas dendam. Bagaimana pun keadaannya, manusia adalah makhluk beragam emosi. Menonjolkan satu emosi saja dan meredam semua emosi yang lain jelas sebuah kesalahan. Bereaksilah sesuai dengan keadaan yang ada (halaman 31).
Melalui buku ini, semoga kita bisa menjadi lebih bijak dalam menyikapi masa depan dan berusaha menjadikan masa lalu yang suram sebagai cara untuk meningkatkan kualitas diri.
Judul Buku : Dihantui Masa Lalu Dibayangi Masa Depan
Penulis : Zulfa Nura
Penerbit : Laksana
Cetakan : I, 2022
Tebal : 172 halaman
ISBN : 978-623-327-216-2
Begitu juga ketika kita berhadapan dengan sesuatu yang membuat kita merasakan kebahagiaan, maka berbahagialah sewajarnya, jangan sampai berlebihan. Sebab kebahagiaan yang berlebihan itu akan menjadi bumerang yang berbahaya bagi kehidupan kita. Terima saja semua emosi yang memang seharusnya kita rasakan. Namun, kendalikan agar emosi-emosi yang kita punya itu tetap dalam skala wajar dan tidak berlebihan.
Jangan sampai menjadi terlalu bersedih hingga depresi, terlalu bahagia hingga tak bisa punya empati pada orang di sekitar kita yang mungkin sedang berduka cita, atau terlalu marah hingga gelap mata dan hidup hanya untuk membalas dendam. Bagaimana pun keadaannya, manusia adalah makhluk beragam emosi. Menonjolkan satu emosi saja dan meredam semua emosi yang lain jelas sebuah kesalahan. Bereaksilah sesuai dengan keadaan yang ada (halaman 31).
Melalui buku ini, semoga kita bisa menjadi lebih bijak dalam menyikapi masa depan dan berusaha menjadikan masa lalu yang suram sebagai cara untuk meningkatkan kualitas diri.
Judul Buku : Dihantui Masa Lalu Dibayangi Masa Depan
Penulis : Zulfa Nura
Penerbit : Laksana
Cetakan : I, 2022
Tebal : 172 halaman
ISBN : 978-623-327-216-2