Penanganan Covid-19, Dibutuhkan Kesiapan Relawan Kendalikan Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Percepatan penanganan wabah corona (Covid-19) membutuhkan peran semua elemen masyarakat. Kesiapsiagaan relawan menjadi faktor penting agar penanganan wabah Covid-19 kian cepat untuk dikendalikan.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana). Relawan yang digalang Kementerian Sosial (Kemensos) ini menjadi salah satu ujung tombak membantu tenaga medis dalam memerangi Covid-19. Tagana sejak awal persebaran Covid-19 aktif menyalurkan berbagai bantuan sosial hingga memakamkan jenazah pasien positif Covid-19.
"Tagana yang merupakan relawan sosial telah mendedikasikan dirinya untuk kemanusiaan. Mereka bekerja tanpa pamrih. Mereka bekerja tak kenal lelah. Tagana adalah pahlawan kemanusiaan,” sebut Menteri Sosial Juliari P Batubara di Jakarta, kemarin. (Baca: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Jawa Timur Lampaui DKI)
Dia menyebutkan banyak hal yang telah dilakukan para relawan Tagana sejak awal merebaknya Covid-19 di Tanah Air. Menurut dia, kehadiran Tagana sebagai relawan Covid-19 sangat dibutuhkan pemerintah. Apalagi relawan Tagana berani turun tangan untuk menguburkan jenazah pasien yang diduga terjangkit Covid-19.
“Di saat yang lain menghindari, namun Tagana harus berjibaku menguburkan jenazah yang meninggal akibat Covid 19. Sungguh mulia tugas Tagana. Tetap semangat dan terus bekerja untuk kemanusiaan,” ujarnya.
Juliari mengaku terus memantau aktivitas anggota Tagana dari grup WhastApp Tagana Indonesia. Dia juga selalu memberikan motivasi dan arahan terkait apa yang dilakukan para Tagana. “Saya monitor aktivitas mereka (Tagana). Sejak awal Maret sampai sekarang sudah banyak hal yang mereka kerjakan untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19,” katanya.
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Dinas Sosial Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah Andi Septianto Adinata saat dihubungi melalui telepon membenarkan bahwa Tagana di Kabupaten Kapuas menjadi garda terdepan dalam penguburan jenazah Covid-19.
"Awalnya Tagana sebagai tim pendukung, namun Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat meminta Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kapuas Budi Kurniawan selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 agar Tagana ambil alih sebagai tim inti dalam penguburan jenazah,” kata Andi. (Baca juga: Yuri Sebut Angka Kesembuhan Lebih Tinggi dari Kematian)
Tugas Tagana, lanjut Andi, menyalatkan jenazah, mengantar ke pemakaman, sampai penutupan liang lahat. “Mereka dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, PSC 119 Kapuas dan Rumah Sakit Kapuas,” papar Andi.
Salah satu anggota Tagana Kabupaten Kapuas Muhammad Alian Noor yang menjadi Tim Penguburan mengungkapkan rasa senang karena bisa membantu korban Covid-19. "Awalnya saya agak khawatir karena ditugasi menguburkan jenazah Covid-19. Setelah terjun timbul rasa senang karena bisa membantu sesama yang orang lain tidak punya kesempatan seperti saya," ungkap Ali yang sudah dua tahun menjadi anggota Tagana.
Sementara Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Pepen Nazaruddin mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, per 9 Juni 2020 Tagana telah melakukan sebanyak 5.341 dengan 31 jenis kegiatan. (Lihat Videonya: Warga Duel Lawan Buaya Selamatkan sang Ayah di Palopo)
“Tagana telah melakukan sosialisasi, edukasi, penyemprotan disinfektan, pembuatan kampung siaga Covid-19, dukungan psikososial, layanan dapur umum sampai pemakaman jenazah Covid-19, dan masih banyak lagi yang mereka kerjakan,” ujar Pepen.
Pepen menambahkan, berbagai upaya yang telah dilakukan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) di antaranya distribusi makanan siap saji dan sembako sebanyak 300.000 paket untuk warga Jabodetabek. “Tagana sebagai ujung tombak dalam penyiapan makanan siap saji dengan membuka dapur umum yang dipusatkan di Gedung Convensi Kalibata,” kata Dirjen. (Binti Mufarida)
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana). Relawan yang digalang Kementerian Sosial (Kemensos) ini menjadi salah satu ujung tombak membantu tenaga medis dalam memerangi Covid-19. Tagana sejak awal persebaran Covid-19 aktif menyalurkan berbagai bantuan sosial hingga memakamkan jenazah pasien positif Covid-19.
"Tagana yang merupakan relawan sosial telah mendedikasikan dirinya untuk kemanusiaan. Mereka bekerja tanpa pamrih. Mereka bekerja tak kenal lelah. Tagana adalah pahlawan kemanusiaan,” sebut Menteri Sosial Juliari P Batubara di Jakarta, kemarin. (Baca: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Jawa Timur Lampaui DKI)
Dia menyebutkan banyak hal yang telah dilakukan para relawan Tagana sejak awal merebaknya Covid-19 di Tanah Air. Menurut dia, kehadiran Tagana sebagai relawan Covid-19 sangat dibutuhkan pemerintah. Apalagi relawan Tagana berani turun tangan untuk menguburkan jenazah pasien yang diduga terjangkit Covid-19.
“Di saat yang lain menghindari, namun Tagana harus berjibaku menguburkan jenazah yang meninggal akibat Covid 19. Sungguh mulia tugas Tagana. Tetap semangat dan terus bekerja untuk kemanusiaan,” ujarnya.
Juliari mengaku terus memantau aktivitas anggota Tagana dari grup WhastApp Tagana Indonesia. Dia juga selalu memberikan motivasi dan arahan terkait apa yang dilakukan para Tagana. “Saya monitor aktivitas mereka (Tagana). Sejak awal Maret sampai sekarang sudah banyak hal yang mereka kerjakan untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19,” katanya.
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Dinas Sosial Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah Andi Septianto Adinata saat dihubungi melalui telepon membenarkan bahwa Tagana di Kabupaten Kapuas menjadi garda terdepan dalam penguburan jenazah Covid-19.
"Awalnya Tagana sebagai tim pendukung, namun Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat meminta Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kapuas Budi Kurniawan selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 agar Tagana ambil alih sebagai tim inti dalam penguburan jenazah,” kata Andi. (Baca juga: Yuri Sebut Angka Kesembuhan Lebih Tinggi dari Kematian)
Tugas Tagana, lanjut Andi, menyalatkan jenazah, mengantar ke pemakaman, sampai penutupan liang lahat. “Mereka dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, PSC 119 Kapuas dan Rumah Sakit Kapuas,” papar Andi.
Salah satu anggota Tagana Kabupaten Kapuas Muhammad Alian Noor yang menjadi Tim Penguburan mengungkapkan rasa senang karena bisa membantu korban Covid-19. "Awalnya saya agak khawatir karena ditugasi menguburkan jenazah Covid-19. Setelah terjun timbul rasa senang karena bisa membantu sesama yang orang lain tidak punya kesempatan seperti saya," ungkap Ali yang sudah dua tahun menjadi anggota Tagana.
Sementara Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Pepen Nazaruddin mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, per 9 Juni 2020 Tagana telah melakukan sebanyak 5.341 dengan 31 jenis kegiatan. (Lihat Videonya: Warga Duel Lawan Buaya Selamatkan sang Ayah di Palopo)
“Tagana telah melakukan sosialisasi, edukasi, penyemprotan disinfektan, pembuatan kampung siaga Covid-19, dukungan psikososial, layanan dapur umum sampai pemakaman jenazah Covid-19, dan masih banyak lagi yang mereka kerjakan,” ujar Pepen.
Pepen menambahkan, berbagai upaya yang telah dilakukan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) di antaranya distribusi makanan siap saji dan sembako sebanyak 300.000 paket untuk warga Jabodetabek. “Tagana sebagai ujung tombak dalam penyiapan makanan siap saji dengan membuka dapur umum yang dipusatkan di Gedung Convensi Kalibata,” kata Dirjen. (Binti Mufarida)
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
(ysw)