Buku Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Mengabdi untuk Rakyat Diharapkan Jadi Inspirasi Bekerja Total
loading...
A
A
A
“Marsekal TNI Hadi Tjahjanto begitu care dan turun sendiri memberikan contoh melaksanakan program untuk menyelesaikan persoalan yang ada," terangnya.
Untuk itu, Herik berharap buku ini dapat menginsirasi bagi pembaca apa pun profesinya, dokter, jurnalis dan lainnya dapat bekerja total seperti yang dicontohkan oleh Hadi Tjahjanto yang bekerja sangat luar biasa, total dan keikhlasan sehingga hasilnya tanpa harus diperdebatkan sudah kelihatan.
Yadi Hendriana menambahkan menambahkan buku ini banyak bercerita tentang kehidupan Hadi Tjahjanto dari awal menjabat Panglima TNI hingga akhir menjabat jadi orang nomor satu TNI. Banyak sekali hal-hal yang bisa digali, yang sebelumnya tidak ada di media ada di buku tersebut.
"Di dalam buku ini ada inspirasi, ada cerita dan juga keteladanan," tandasnya.
Penyunting Buku, Marsma TNI Mukti Arja Berlian mengatakan sosok Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bukanlah pribadi yang suka diekpose ke masyarakat. Namun, ia bersyukur Hadi Tjahjanto bersedia setelah melalui diskusi.
"Ia itu energinya luar biasa, tapi tidak terlalu suka diekpose. Namun, kami yakinkan dengan maksud dari buku ini bukan untuk bapak, tapi untuk masyarakat," paparnya.
Dia menyakini melalui keteladanan sosok Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang dituangkan dalam 161 halaman akan mampu meningkatkan kualitas pembaca dari pengalaman orang lain. "Poin, buku ini memberikan inspirasi, seseorang harus total ketika menjalankan profesinya dengan amanahnya," ungkapnya.
Mengenai cover buku Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memeluk anak-anak Papua, dia menyebut itu sebuah kedekatan. Foto itu diambil ketika Marsekal TNI Hadi ke Papua.
"Kejadian di Asmat saat pandemi Difteri. Perjalanan dari Jakarta-Asmat melalui berbagai rute yang tidak layak. Perjalanan yang sulit. Suku Asmat tinggal di daerah seperti rawa-rawa. Jalan dan rumah dibangun di atas rawa-rawa," terangnya.
Untuk itu, Herik berharap buku ini dapat menginsirasi bagi pembaca apa pun profesinya, dokter, jurnalis dan lainnya dapat bekerja total seperti yang dicontohkan oleh Hadi Tjahjanto yang bekerja sangat luar biasa, total dan keikhlasan sehingga hasilnya tanpa harus diperdebatkan sudah kelihatan.
Yadi Hendriana menambahkan menambahkan buku ini banyak bercerita tentang kehidupan Hadi Tjahjanto dari awal menjabat Panglima TNI hingga akhir menjabat jadi orang nomor satu TNI. Banyak sekali hal-hal yang bisa digali, yang sebelumnya tidak ada di media ada di buku tersebut.
"Di dalam buku ini ada inspirasi, ada cerita dan juga keteladanan," tandasnya.
Penyunting Buku, Marsma TNI Mukti Arja Berlian mengatakan sosok Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bukanlah pribadi yang suka diekpose ke masyarakat. Namun, ia bersyukur Hadi Tjahjanto bersedia setelah melalui diskusi.
"Ia itu energinya luar biasa, tapi tidak terlalu suka diekpose. Namun, kami yakinkan dengan maksud dari buku ini bukan untuk bapak, tapi untuk masyarakat," paparnya.
Dia menyakini melalui keteladanan sosok Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang dituangkan dalam 161 halaman akan mampu meningkatkan kualitas pembaca dari pengalaman orang lain. "Poin, buku ini memberikan inspirasi, seseorang harus total ketika menjalankan profesinya dengan amanahnya," ungkapnya.
Mengenai cover buku Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memeluk anak-anak Papua, dia menyebut itu sebuah kedekatan. Foto itu diambil ketika Marsekal TNI Hadi ke Papua.
"Kejadian di Asmat saat pandemi Difteri. Perjalanan dari Jakarta-Asmat melalui berbagai rute yang tidak layak. Perjalanan yang sulit. Suku Asmat tinggal di daerah seperti rawa-rawa. Jalan dan rumah dibangun di atas rawa-rawa," terangnya.
(kri)