Reisa Broto Asmoro, Magnet Baru dalam Penanganan Pandemi COVID-19

Rabu, 10 Juni 2020 - 10:09 WIB
loading...
Reisa Broto Asmoro,...
Dokter Reisa Broto Asmoro bergabung dengan Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Keberadaannya langsung menyedot perhatian publik. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Dokter Reisa Broto Asmoro bergabung dengan Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Keberadaannya langsung menyedot perhatian publik. Dalam beberapa hari ini namanya banyak diperbincang netizen di dunia maya.

Wajahnya Reisa sebenarnya tak asing bagi masyarakat Indonesia. Perempuan kelahiran 1985 itu sering memandu dan menjadi narasumber acara kesehatan di berbagai stasiun televisi. Dalam acaranya, Reisa banyak membagikan tips-tips menjaga kesehatan. (Baca juga: Dokter Reisa Sarankan Ganti Masker Setelah Empat Jam Pemakaian)

Istri dari Tedjodiningrat Broto Asmoro itu kini mendampingi Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanangan COVID-19, Achmad Yurianto. Kehadirannya menyegarkan suasana publik di tengah kekhawatiran penularan COVID-19.

“Dokter Reisa secara resmi Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas COVID-19. Sedangkan Dokter Yurianto adalah Jubir COVID-19. Keduanya, bahu membahu memberikan informasi dan edukasi ke publik. Ayo disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak berkerumun,” ujar Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rahman melalui akun twitter @fadjroel, Selasa (9/6/2020).

Reisa menempuh pendidikan kedokterannya di Universitas Pelita Harapan dan Universitas Indonesia. Dia sempat mengikuti kontes Putri Indonesia pada 2010. Dalam ajang itu, Reisa menyabet gelar Putri Lingkungan.
Reisa Broto Asmoro, Magnet Baru dalam Penanganan Pandemi COVID-19


Perempuan yang mempunyai nama lahir Reisa Kartikasari itu pernah bekerja di Rumah Sakit Polri Raden Said Soekanto di Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia ikut terlibat identifikasi jenazah dari pesawat Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak, Bogor.

Dalam konferensi pers daring di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Reisa menyampaikan hal-hal yang bersifat mengedukasi masyarakat dalam menghadapi kenormalan baru. Masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19.

Misalnya, Reisa menuturkan penggunaan masker itu disarankan maksimal 4 jam dan garu ganti dengan yang baru. Masker wajib diganti apabila sudah basah atau lembab. (Baca juga: Perludem Anggap Presidential Threshold Tak Relevan dengan Pemilu Serentak)

“Masyarakat disarankan untuk membawa beberapa buah masker ketika harus pergi ke luar rumah,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1436 seconds (0.1#10.140)