Bercelana Pendek dan Kaos Oblong, Jenderal Pemberani Ini Lerai Bentrok Kopassus vs Marinir
loading...
A
A
A
Belum sempat mengganti seragam, dia datang hanya mengenakan setelan pakaian tenis. Celana pendek dan kaus oblong. Bahkan, Benny Moerdani sama sekali tidak membawa senjata.
Datang bermodalkan keberanian, Benny Moerdani memiliki niat untuk mendamaikan dua satuan pasukan elite ini. Dalam pikirannya bagaimana caranya agar bentrokan ini tidak meluas dan memakan banyak korban.
Di markas KKO, sudah siap pasukan untuk berperang. Dari kejauhan sebagian personel KKO heran menyaksikan seorang sipil berpakaian olahraga berani masuk ke markas pasukan elite yang sedang siap tempur.
Namun di KKO, ternyata masih banyak mantan anak buah Benny Moerdani ketika berperang di Irian Jaya sehingga kedatangannya mudah dikenali. Ketika melangkah masuk Markas KKO, Benny mencari komandan yang berada di lokasi.
Mengenali sosok Benny Moerdani, seorang perwira KKO keluar. Kebetulan yang muncul Mayor KKO Saminu, Komandan Batalyon II Resimen Tjakrabirawa. Saminu merupakan teman Benny Moerdani sejak remaja dan sama-sama asal Solo.
"Piye iki Ben, kok malah dadi ngene kabeh," keluh Saminu.
"Sudahlah, jaga pasukanmu, jangan keluar asrama. Saya akan tertibkan anak-anak yang di sana. Kalau kamu diserang, silakan saja, mau tembak atau apa, terserah. Tapi saya minta jangan ada anggotamu keluar asrama," pinta Benny.
Namun informasi yang beredar, mantan Panglima ABRI itu ditangkap KKO. Hal yang membuat pasukan RPKAD makin marah. Sehingga mereka segera menyiapkan serangan ke markas KKO.
Namun, ketika pasukan RPKAD bersiap menyerang, tidak ada seorang prajurit KKO pun yang berada di luar. Suasana sepi. Tiba-tiba muncul lah Benny Moerdani dan berteriak-teriak.
"Sudah, sudah. Pulang kalian semua," teriak Benny. Pasukan RPKAD pun kebingungan. Mereka yang kebingungan segera didorong Benny Moerdani masuk ke dalam truk. Dia memerintahkan mereka segera kembali ke Cijantung.
Datang bermodalkan keberanian, Benny Moerdani memiliki niat untuk mendamaikan dua satuan pasukan elite ini. Dalam pikirannya bagaimana caranya agar bentrokan ini tidak meluas dan memakan banyak korban.
Di markas KKO, sudah siap pasukan untuk berperang. Dari kejauhan sebagian personel KKO heran menyaksikan seorang sipil berpakaian olahraga berani masuk ke markas pasukan elite yang sedang siap tempur.
Namun di KKO, ternyata masih banyak mantan anak buah Benny Moerdani ketika berperang di Irian Jaya sehingga kedatangannya mudah dikenali. Ketika melangkah masuk Markas KKO, Benny mencari komandan yang berada di lokasi.
Mengenali sosok Benny Moerdani, seorang perwira KKO keluar. Kebetulan yang muncul Mayor KKO Saminu, Komandan Batalyon II Resimen Tjakrabirawa. Saminu merupakan teman Benny Moerdani sejak remaja dan sama-sama asal Solo.
"Piye iki Ben, kok malah dadi ngene kabeh," keluh Saminu.
"Sudahlah, jaga pasukanmu, jangan keluar asrama. Saya akan tertibkan anak-anak yang di sana. Kalau kamu diserang, silakan saja, mau tembak atau apa, terserah. Tapi saya minta jangan ada anggotamu keluar asrama," pinta Benny.
Namun informasi yang beredar, mantan Panglima ABRI itu ditangkap KKO. Hal yang membuat pasukan RPKAD makin marah. Sehingga mereka segera menyiapkan serangan ke markas KKO.
Namun, ketika pasukan RPKAD bersiap menyerang, tidak ada seorang prajurit KKO pun yang berada di luar. Suasana sepi. Tiba-tiba muncul lah Benny Moerdani dan berteriak-teriak.
"Sudah, sudah. Pulang kalian semua," teriak Benny. Pasukan RPKAD pun kebingungan. Mereka yang kebingungan segera didorong Benny Moerdani masuk ke dalam truk. Dia memerintahkan mereka segera kembali ke Cijantung.