The Art of Online Class Through Communication
loading...

Ilustrasi/Dok SINDOnews
A
A
A
Dianingtyas Putri
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie
Pembelajaran online merupakan pilihan yang mau tidak mau harus dijalani dan menjadi salah satu solusi terbaik saat menghadapi situasi pandemi COVID-19 saat ini. Hal yang menjadi pertanyaan bagaimana hasil pembelajaran daring ini baik dari sudut pandang pengajar serta peserta didik yang mengikutinya? Hal ini menjadi suatu tantangan yang tak mudah selama proses belajar mengajar berlangsung, yakni faktor jaringan internet, metode dalam mengajar terbatas, sulitnya dilakukan komunikasi dua arah dengan efektif antara dosen dengan mahasiswanya maupun sebaliknya, serta membutuhkan fokus saat proses dilakukan ketika kondisi di rumah kurang kondusif.
Mengutip dari hasil penelitian terkait efektivitas pembelajaran daring menggunakan media online selama pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa adanya beberapa keluhan yang dirasakan oleh peserta didik selama melakukan pembelajaran daring yakni keluhan fisik dan keluhan psikis (Mustakin, 2020:4). Tidak hanya itu, 46,6% memilih pembelajaran yang dilakukan adalah secara tatap muka, bukan online maupun hybrid (pembelajaran dengan sistem kombinasi metode pembelajaran antara online dengan tatap muka). Dengan kata lain, bukan saja dirasakan oleh peserta didik namun pendidik juga memiliki tantangan tersendiri ketika pembelajaran daring dilakukan yaitu pendidik dituntut untuk membuat proses pembelajaran tersebut menyenangkan dan interaktif.
Pernyataan serupa juga disampaikan dalam artikel dengan judul “Mendorong Kemandirian Generasi Z Melalui Komunikasi Antarpribadi Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Saat Pandemi COVID-19”, disampaikan efek yang ditimbulkan dalam proses pembelajaran daring adalah efek secara psikologis sehingga membuat peserta didik menjadi kurang optimal dalam menyerap materi yang disampaikan (Putri & Dyah, 2021:9). Intensitas pembelajaran daring dan lamanya pembelajaran yang berlangsung menimbulkan rasa ingin segera berakhir sesi kelasnya, cemas apabila tugas yang di-submit tidak tersubmit pada wadah yang diberikan karena gangguan sinyal yang dialami, dan sebagainya. Mengetahui hal ini, maka peran komunikasi diperlukan untuk mengatasi efek secara psikologis, serta mendorong motivasi diri yang bersifat konstruktif dan positif bagi peserta didik.
Baca juga: Diakui Dunia, Universitas Bakrie Berhasil Dorong Net Zero Emission
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie
Pembelajaran online merupakan pilihan yang mau tidak mau harus dijalani dan menjadi salah satu solusi terbaik saat menghadapi situasi pandemi COVID-19 saat ini. Hal yang menjadi pertanyaan bagaimana hasil pembelajaran daring ini baik dari sudut pandang pengajar serta peserta didik yang mengikutinya? Hal ini menjadi suatu tantangan yang tak mudah selama proses belajar mengajar berlangsung, yakni faktor jaringan internet, metode dalam mengajar terbatas, sulitnya dilakukan komunikasi dua arah dengan efektif antara dosen dengan mahasiswanya maupun sebaliknya, serta membutuhkan fokus saat proses dilakukan ketika kondisi di rumah kurang kondusif.
Mengutip dari hasil penelitian terkait efektivitas pembelajaran daring menggunakan media online selama pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa adanya beberapa keluhan yang dirasakan oleh peserta didik selama melakukan pembelajaran daring yakni keluhan fisik dan keluhan psikis (Mustakin, 2020:4). Tidak hanya itu, 46,6% memilih pembelajaran yang dilakukan adalah secara tatap muka, bukan online maupun hybrid (pembelajaran dengan sistem kombinasi metode pembelajaran antara online dengan tatap muka). Dengan kata lain, bukan saja dirasakan oleh peserta didik namun pendidik juga memiliki tantangan tersendiri ketika pembelajaran daring dilakukan yaitu pendidik dituntut untuk membuat proses pembelajaran tersebut menyenangkan dan interaktif.
Pernyataan serupa juga disampaikan dalam artikel dengan judul “Mendorong Kemandirian Generasi Z Melalui Komunikasi Antarpribadi Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Saat Pandemi COVID-19”, disampaikan efek yang ditimbulkan dalam proses pembelajaran daring adalah efek secara psikologis sehingga membuat peserta didik menjadi kurang optimal dalam menyerap materi yang disampaikan (Putri & Dyah, 2021:9). Intensitas pembelajaran daring dan lamanya pembelajaran yang berlangsung menimbulkan rasa ingin segera berakhir sesi kelasnya, cemas apabila tugas yang di-submit tidak tersubmit pada wadah yang diberikan karena gangguan sinyal yang dialami, dan sebagainya. Mengetahui hal ini, maka peran komunikasi diperlukan untuk mengatasi efek secara psikologis, serta mendorong motivasi diri yang bersifat konstruktif dan positif bagi peserta didik.
Baca juga: Diakui Dunia, Universitas Bakrie Berhasil Dorong Net Zero Emission
Lihat Juga :