Jadi ASN Polri, Yudi Purnomo: Saya Ingin Koruptor Tak Bisa Tidur Nyenyak

Sabtu, 11 Desember 2021 - 23:29 WIB
loading...
Jadi ASN Polri, Yudi Purnomo: Saya Ingin Koruptor Tak Bisa Tidur Nyenyak
Yudi Purnomo mengungkapkan banyak koruptor tertawa ketika dia dan 56 pegawai lain diberhentikan dari KPK. Foto/youtube novel baswedan
A A A
JAKARTA - Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap meyakini keputusan 44 mantan pegawai KPK untuk menerima tawaran sebagai aparatur sipil negara (ASN) Polri membuat para koruptor ketar-ketir. Mungkin juga, mereka tidak bisa lagi tidur nyenyak.

"Dengan menjadi ASN (Polri) setidaknya saya ingin melihat koruptor itu gak tidur nyenyak," ujar Yudi dikutip dari tayangan YouTube-nya, Sabtu (11/12/2021).



Yudi menyebut bahwa setelah diberhentikan dari KPK, dirinya merasa bahwa para koruptor merasa bebas bahkan tertawa bahagia. Karena, beberapa penyidik handal KPK turut disingkirkan dengan dalih tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Ketika kemarin kita diberhentikan saya melihat koruptor tuh ketawa. Wah ini Yudi loh yang dulu meriksa saya, dulu nangkep saya, wah dia dipecat wah Alhamdulillah mungkin mereka. Nah sekarang ketika kita menjadi ASN di Polri tentu ketar-ketir lagi mereka," jelasnya.

"Karena mereka (koruptor) paham bahwa ketika kita menjadi ASN di Polri setidaknya kita masih eksis dan masih punya kewenangan ataupun hal-hal yang bisa membuat gak tenteram tidurnya," imbuhnya.

Yudi sebelumnya mengakui bahwa pidato Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi salah satu alasannya menerima direkrut sebagai ASN pada Polri. "Saya waktu itu sedih juga, saya sudah tidak bisa lagi karena secara sepihak Pak Firli dan kawan-kawan memberhentikan kami," ujar Yudi.



Ketika hampir kehilangan arah, kata Yudi, dia terkejut mendengar pidato Kapolri yang sangat ingin merekrutnya bersama 56 pegawai KPK lainnya untuk menjadi ASN Polri. "Ada hal yang menarik ketika beliau pidato yang saya dengar itu juga saya terkejut dengan Pidato beliau, beliau berani untuk merekrut kita," jelasnya.

Di acara yang sama, mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengakui bergabung sebagai ASN Polri bukanlah pilihan yang mudah.

”Kalau ditanya kenapa kok menerima (jadi ASN Pori), ini pertanyaan susah sekali. Tapi okelah saya coba menjelaskan memang ini bukan pilihan yang mudah. saya dan kawan-kawan tentunya sejak 15 tahun terakhir itu fokus dengan upaya untuk berkontribusi memberantas korupsi kebetulan saya ditugaskan di bidang penindakan," ujar Novel.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0829 seconds (0.1#10.140)