Dahsyat! Jenderal Top AS Puji Kehebatan Kopassus: Sorot Mata Prajurit Pancarkan Keberanian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal tertinggi Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) memuji kehebatan prajurit Kopassus . Siapa tak kenal Komando Pasukan Khusus (Kopassus)? Pasukan elite TNI ini dikenal memiliki kemampuan tempur mumpuni dan salah satu yang terhebat di dunia. Berbagai operasi yang dijalankan gemilang juga jadi perhatian militer global.
Kehebatan para prajurit Korps Baret Merah itu juga mengundang decak kagum jenderal top Amerika Serikat. Perwira tinggi itu tak lain Jenderal Wayne Allan Downing, Komandan Pasukan Khusus AS (United State Operation Command, 1993-1996).
Pujian Downing itu dilontarkan ketika berkunjung ke Pusdikpassus Kopassus, Batujajar, Jawa Barat. Saat itu Downing melakukan kunjungan balasan ke Indonesia, setelah sebelumnya Danjen Kopassus Jenderal TNI Subagyo HS datang ke Amerika.
Subagyo bercerita pada mulanya ada seminar pasukan khusus negara-negara Asia Pasifik di Hawaii. Para perwira Kopassus dari berbagai negara hadir dan berdiskusi tentang satuan mereka serta tantangan yang dihadapi.
Selain datang ke acara ini, Subagyo juga menyempatkan untuk mengunjungi markas Kopassus Amerika. Saat itu diperlihatkan pula demo-demo tempur dan persenjataan yang dimiliki US Operation Command. Dari kunjungan ini, Bagyo melihat betapa alutsista di Amerika sangat modern dan canggih.
Beberapa waktu usai seminar internasional itu, giliran Wayne Downing yang datang ke Tanah Air. Jenderal yang makan asam garam di berbagai operasi itu juga singgah di Markas Kopassus, Cijantung. Selanjutnya dia diajak ke Batujajar untuk melihat para prajurit Baret Merah berlatih tempur.
Di momen inilah Downing mengakui kehebatan Kopassus. Terlebih ketika itu diketahui dalam latihan tersebut para prajurit juga menggunakan peluru tajam sehingga sangat mirip dengan menghadapi situasi perang sesungguhnya.
Downing langsung menyanjung semangat dan mental baja prajurit Kopassus. “Saya ingin bertempur bersama prajuritmu,” kata Downing ditirukan Subagyo dikutip dari buku ‘Subagyo HS: KASAD dari Piyungan,” Sabtu (11/12/2021).
Mendengar ucapan itu, Bagyo pun heran. “Mengapa?,” tanya jenderal lulusan Akabri 1970 ini.
Downing tak segan mengungkapkan kekagumannya atas kemampuan prajurit elite AD tersebut. “Saya melihat sorot mata prajurit-prajurit Anda mencerminkan semangat dan keberanian yang tinggi. Karena mereka dilatih sangat keras, saya yakin mereka adalah prajurit berkualitas,” ucapnya.
Subahyo tersenyum mendengar ucapan itu. Dirinya tak tahu apakah ucapan itu benar adanya atau hanya untuk menyenangkan dirinya sebagai tuan rumah. Yang jelas, pujian itu terlontar setelah jenderal bintang empat AS itu melihat dengan mata kepala sendiri latihan Kopassus di Batujajar.
Subagyo yang memimpin Kopassus dari September 1994-Desember 1995 itu lantas menjelaskan kepada Downing bagaimana cara menghasilkan prajurit-prajurit hebat. Menurutnya, personel berkualitas akan muncul dari sistem seleksi yang baik. Dari seleksi akan terjaring prajurit-prajurit yang punya potensi terbaik.
Cara lainnya, kata Bagyo dengan nada bercanda, yakni menempatkan prajurit dalam situasi sulit atau susah. Jika prajurit susah, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk bertahan atau survive. Bisa jadi karena penasaran dengan penjelasan itu, Downing bertanya apakah ada persoalan anggaran di Kopassus.
“Apakah ada masalah dengan budget (money),” ucapnya.
Bagyo tak kurang akal. Dia berkelit bahwa keterbatasan anggaran bagi prajurit bukan suatu persoalan. “Money is no problem, but the problem is no money (uang bukan masalah, tapi masalah itu kalau enggak ada uang,” katanya, berkelakar.
Downing juga pernah merasakan terjun payung (free fall) bersama prajurit Baret Merah. Momen ini diabadikan mantan Danjen Kopassus yang kini menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo dalam akun Instagram miliknya beberapa waktu lalu mengunggah potret bersama Downing dan beberapa prajurit lainnya. Baca juga: Prajurit Kopassus Ini Awalnya Ditertawakan saat Ingin Jadi Jenderal, Endingnya Semua Orang Hormat!
“Around 25 years ago at Batujajar, West Java. Friendly Free Fall Jump with Commander of the United States Special Operations, General Wayne A. Downing,” tulis Prabowo, 29 Desember 2020.
Kehebatan para prajurit Korps Baret Merah itu juga mengundang decak kagum jenderal top Amerika Serikat. Perwira tinggi itu tak lain Jenderal Wayne Allan Downing, Komandan Pasukan Khusus AS (United State Operation Command, 1993-1996).
Pujian Downing itu dilontarkan ketika berkunjung ke Pusdikpassus Kopassus, Batujajar, Jawa Barat. Saat itu Downing melakukan kunjungan balasan ke Indonesia, setelah sebelumnya Danjen Kopassus Jenderal TNI Subagyo HS datang ke Amerika.
Subagyo bercerita pada mulanya ada seminar pasukan khusus negara-negara Asia Pasifik di Hawaii. Para perwira Kopassus dari berbagai negara hadir dan berdiskusi tentang satuan mereka serta tantangan yang dihadapi.
Selain datang ke acara ini, Subagyo juga menyempatkan untuk mengunjungi markas Kopassus Amerika. Saat itu diperlihatkan pula demo-demo tempur dan persenjataan yang dimiliki US Operation Command. Dari kunjungan ini, Bagyo melihat betapa alutsista di Amerika sangat modern dan canggih.
Beberapa waktu usai seminar internasional itu, giliran Wayne Downing yang datang ke Tanah Air. Jenderal yang makan asam garam di berbagai operasi itu juga singgah di Markas Kopassus, Cijantung. Selanjutnya dia diajak ke Batujajar untuk melihat para prajurit Baret Merah berlatih tempur.
Di momen inilah Downing mengakui kehebatan Kopassus. Terlebih ketika itu diketahui dalam latihan tersebut para prajurit juga menggunakan peluru tajam sehingga sangat mirip dengan menghadapi situasi perang sesungguhnya.
Downing langsung menyanjung semangat dan mental baja prajurit Kopassus. “Saya ingin bertempur bersama prajuritmu,” kata Downing ditirukan Subagyo dikutip dari buku ‘Subagyo HS: KASAD dari Piyungan,” Sabtu (11/12/2021).
Mendengar ucapan itu, Bagyo pun heran. “Mengapa?,” tanya jenderal lulusan Akabri 1970 ini.
Downing tak segan mengungkapkan kekagumannya atas kemampuan prajurit elite AD tersebut. “Saya melihat sorot mata prajurit-prajurit Anda mencerminkan semangat dan keberanian yang tinggi. Karena mereka dilatih sangat keras, saya yakin mereka adalah prajurit berkualitas,” ucapnya.
Subahyo tersenyum mendengar ucapan itu. Dirinya tak tahu apakah ucapan itu benar adanya atau hanya untuk menyenangkan dirinya sebagai tuan rumah. Yang jelas, pujian itu terlontar setelah jenderal bintang empat AS itu melihat dengan mata kepala sendiri latihan Kopassus di Batujajar.
Subagyo yang memimpin Kopassus dari September 1994-Desember 1995 itu lantas menjelaskan kepada Downing bagaimana cara menghasilkan prajurit-prajurit hebat. Menurutnya, personel berkualitas akan muncul dari sistem seleksi yang baik. Dari seleksi akan terjaring prajurit-prajurit yang punya potensi terbaik.
Cara lainnya, kata Bagyo dengan nada bercanda, yakni menempatkan prajurit dalam situasi sulit atau susah. Jika prajurit susah, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk bertahan atau survive. Bisa jadi karena penasaran dengan penjelasan itu, Downing bertanya apakah ada persoalan anggaran di Kopassus.
“Apakah ada masalah dengan budget (money),” ucapnya.
Bagyo tak kurang akal. Dia berkelit bahwa keterbatasan anggaran bagi prajurit bukan suatu persoalan. “Money is no problem, but the problem is no money (uang bukan masalah, tapi masalah itu kalau enggak ada uang,” katanya, berkelakar.
Downing juga pernah merasakan terjun payung (free fall) bersama prajurit Baret Merah. Momen ini diabadikan mantan Danjen Kopassus yang kini menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo dalam akun Instagram miliknya beberapa waktu lalu mengunggah potret bersama Downing dan beberapa prajurit lainnya. Baca juga: Prajurit Kopassus Ini Awalnya Ditertawakan saat Ingin Jadi Jenderal, Endingnya Semua Orang Hormat!
“Around 25 years ago at Batujajar, West Java. Friendly Free Fall Jump with Commander of the United States Special Operations, General Wayne A. Downing,” tulis Prabowo, 29 Desember 2020.
(kri)