Laporan WHO Per 5 Desember, Omicron Telah Terdeteksi di 45 Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memimpin pertemuan COVAX AMC Engagement Group dalam pertemuan USAID Development Ministers on Covid-19 pada Senin (6/12/2021) malam. Salah satu yang dibahas adalah perkembangan terbaru varian Omicron.
“Saya bersama Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Kerja Sama Pembangunan Kanada kembali memimpin pertemuan COVAX AMC EG,” ujar Retno dalam keterangan tertulisnya (8/12/2021).
Beberapa isu utama yang dibahas di antaranya adalah kemajuan kerja COVAX selama setahun ini dan update mengenai varian baru Omicron. “COVAX telah mengirimkan sekitar 611 juta vaksin kepada 144 negara partisipan, sekitar 53% dari target 950 juta dosis vaksin di tahun 2021,” jelasnya.
Retno mengatakan saat ini tantangan utama vaksinasi adalah kesiapan penerimaan vaksin dan vaksinasi khususnya di negara berkembang setelah pasokan vaksin telah tersedia lebih banyak. “Kapasitas negara penerima vaksin COVAX harus diperkuat, termasuk infrastruktur vaksinasi,” ucapnya.
Dia turut memaparkan update terkini terkait varian Omicron. “Terkait dengan varian Omicron, WHO sampaikan hingga 5 Desember 2021 mendeteksi setidaknya telah terjadi di 45 negara,” ucapnya.
Selain itu, Retno menjelaskan menurut data awal yang dikumpulkan WHO menyebutkan belum ada kesimpulan yang konklusif terkait tingkat penularan dan tingkat keparahan, termasuk tingkat hospitalisasi varian Omicron.
“WHO menambahkan walaupun di Afrika Selatan menunjukkan adanya peningkatan tingkat hospitalisasi, namun belum bisa disimpulkan ini adalah akibat varian Omicron. WHO mengatakan akan terus melakukan penelitian terhadap varian ini,” paparnya.
Ditambahkan Retno, WHO terus menyampaikan pentingnya melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan selalu mencuci tangan.
“Saya bersama Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Kerja Sama Pembangunan Kanada kembali memimpin pertemuan COVAX AMC EG,” ujar Retno dalam keterangan tertulisnya (8/12/2021).
Beberapa isu utama yang dibahas di antaranya adalah kemajuan kerja COVAX selama setahun ini dan update mengenai varian baru Omicron. “COVAX telah mengirimkan sekitar 611 juta vaksin kepada 144 negara partisipan, sekitar 53% dari target 950 juta dosis vaksin di tahun 2021,” jelasnya.
Retno mengatakan saat ini tantangan utama vaksinasi adalah kesiapan penerimaan vaksin dan vaksinasi khususnya di negara berkembang setelah pasokan vaksin telah tersedia lebih banyak. “Kapasitas negara penerima vaksin COVAX harus diperkuat, termasuk infrastruktur vaksinasi,” ucapnya.
Dia turut memaparkan update terkini terkait varian Omicron. “Terkait dengan varian Omicron, WHO sampaikan hingga 5 Desember 2021 mendeteksi setidaknya telah terjadi di 45 negara,” ucapnya.
Selain itu, Retno menjelaskan menurut data awal yang dikumpulkan WHO menyebutkan belum ada kesimpulan yang konklusif terkait tingkat penularan dan tingkat keparahan, termasuk tingkat hospitalisasi varian Omicron.
“WHO menambahkan walaupun di Afrika Selatan menunjukkan adanya peningkatan tingkat hospitalisasi, namun belum bisa disimpulkan ini adalah akibat varian Omicron. WHO mengatakan akan terus melakukan penelitian terhadap varian ini,” paparnya.
Baca Juga
Ditambahkan Retno, WHO terus menyampaikan pentingnya melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan selalu mencuci tangan.
(kri)