Cegah Kejahatan Terorisme, Ganjar Dukung Konsep KKTN dari BNPT

Selasa, 16 November 2021 - 21:30 WIB
loading...
Cegah Kejahatan Terorisme,...
Konsep Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) di Jawa Tengah (Jateng) yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) didukung Ganjar Pranowo. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Konsep Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) di Jawa Tengah (Jateng) yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) didukung Gubernur Ganjar Pranowo. Karena dapat menanggulangi kejahatan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan.

usai menerima Kepala BNPT Boy Rafli Amar di Kantor Gubernur Jateng, Senin (15/11/2021).

"Terus itu nanti kami coba desain di beberapa tempat. Prinsipnya kami akan dukung. Kami juga sepakat untuk bagaimana nantinya mencegah karena ini penting dari edukasi dan lain sebagainya," tambahnya.

Ganjar mencontohkan, ada beberapa rencana pendampingan reintegrasi sosial dan deradikalisasi kepada eks napiter yang tersedia. Kemudian nantinya pola-pola tersebut tinggal direplikasi dan dipadukan dengan konsep dari BNPT.

Dengan adanya kerja sama pemerintah daerah dengan BNPT dan melibatkan Kesbangpol, Kesra, UMKM, serta Perindustrian, diharapkan para eks napiter bisa mandiri setelah kembali ke masyarakat.

"Beberapa tadi yang sudah ada di masyarakat dan nanti yang keluar juga akan bekerja sama, agar kami dapat informasi itu dari BNPT. Kami edukasi agar kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bermasyarakat dengan baik. Tugas negara adalah melindungi masyarakatnya dan biar orang lain tahu," jelasnya.

Ganjar menambahkan, dalam konsep pembangunan kesejahteraan tersebut, pemerintah daerah akan memberikan dukungan penuh. Baik mereka yang sudah dibina BNPT dan diberikan keterampilan maupun yang baru kembali ke masyarakat akan terus didampingi.

"Tugas saya membantu BNPT di daerah. Kami bantu sampai tuntas termasuk permodalan, pelatihan, sampai pemasaran," ungkapnya.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan, konsep penanggulangan kejahatan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan, dilakukan dengan cara meningkatkan kesejahteraan eks napiter.

Salah satunya adalah, memberikan lapangan pekerjaan, kegiatan-kegiatan di bidang UKM untuk kemandirian di kalangan eks napiter. Konsep tersebut akan diwujudkan dengan membentuk KKTN di lima provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

"Kami di Jawa Tengah untuk koordinasi masalah teknis yang akan dikerjakan ke depan. Mudah-mudahan bis diwujudkan agar eks napiter yang keluar sudah ada tempat untuk menampung dan memberdayakan mereka. Harapannya ke depan tidak kembali ke kelompoknya dan punya kemandirian bidang ekonomi," tuturnya.

Boy Rafli menjelaskan, di Jateng ada sekitar 130 eks napiter. Jumlah itu tersebar di beberapa daerah. Keberadaan KKTN itu diharapkan bisa menjadi kantong kegiatan kepada para eks napiter.

"Ada beberapa titik pusat deradikalisasi yang sudah berjalan dan ditambah lagi yang ini. Jadi disesuaikan dengan domisili mereka. Misal yang berdomisili di wilayah Pantura seperti Semarang, Pekalongan, dan lainnya bisa disatukan di tempat baru ini. Kegiatan yang di Soloraya itu sudah ada beberapa titik tapi tidak menggunakan sistem kawasan, tersebar," jelasnya.

Hasil koordinasi dengan Ganjar lanjut Boy Rafli, pengembangan kesejahteraan itu juga akan disesuaikan dengan minat dan bakatnya. Untuk itu dalam KKTN ini juga akan disinkronkan dengan memberikan kemampuan dan infrastruktur untuk mendukung minat eks napiter.

"Jadi akan ada assessment awal per individu. Lalu dikelompokkan dalam minat yang sama untuk diberi pembekalan ketrampilan. Setiap kelompok bisa sekitar 30an eks napiter," tutupnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)