Jokowi Sebut Kunci Pertumbuhan Ekonomi Hanya Satu, Kendalikan Pandemi Covid-19

Jum'at, 19 November 2021 - 06:06 WIB
loading...
Jokowi Sebut Kunci Pertumbuhan...
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menegaskan, kunci utama pertumbuhan ekonomi Indonesia terletak pada pengendalian Covid-19 . Jika tak mampu mengendalikan Covid-19 ekonomi akan mengalami keterpurukan.

Jokowi menyebut, saat ini dunia dalam kondisi ketidakpastian karena banyaknya masalah-masalah baru yang harus dihadapi. Salah satu kunci dari berbagai masalah yang perlu dikendalikan adalah Covid-19.

"Kuncinya hanya itu. Kalau tidak bisa kita kendalikan, ya ekonominya akan turun dan terpuruk lagi. Saya kira negara-negara lain mengalami gelombang satu, gelombang dua, gelombang tiga, masih tambah lagi gelombang keempat. Inilah sekali lagi yang harus kita hati-hati," kata Jokowi dikutip dari laman resmi, Jumat (19/11/2021).

Dia menyebut percepatan vaksinasi merupakan kunci dari pengendalian Covid-19. Selain itu, penetapan level asesmen pun meningkatkan antusiasme pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19.

Kerja keras provinsi, kabupaten dan kota untuk menunjukkan mencapai PPKM level 1, saya level 2 juga harus dijaga. Sebab hal itu bagus dalam rangka berkompetisi penanganan Covid antarprovinsi, kabupaten dan kota.

"Vaksinasi juga sama, saya sudah 60 persen, saya sudah 70 persen, saya sudah 80 persen," jelas Jokowi.



Jokowimenyebutkan, saat ini indikator perekonomian yang meliputi indeks keyakinan konsumen (IKK) dan indeks ritel penjualan telah meningkat seiring dengan pengendalian Covid-19 yang baik di Indonesia.

“Indeks keyakinan konsumen sudah kembali lagi pada posisi sebelum kita kena Covid, sudah di angka 113,4, sudah naik. Saya yakin kalau kondisinya seperti ini terus, ini akan naik terus. RSI-nya, retail sales index juga menguat seiring dengan peningkatan mobilitas di 5,2 persen,” papar Jokowi.

Jokowi juga menambahkan, peningkatan dari sisi produksi juga semakin terlihat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pula permintaan dari konsumen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Purchasing manager index manufacture juga sudah melampaui dari sebelum pandemi. Sebelum pandemi saya ingat 51, sekarang sudah berada di angka 57,2. Artinya apa? Manufaktur sudah berproduksi. Kenapa berproduksi? Karena konsumen meminta, ada demand di situ,” pungkasnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2003 seconds (0.1#10.140)