Pemuda Muhammadiyah Minta Andi Taufan Tiru Belva Mundur dari Stafsus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi bidang Ekonomi dan Keuangan, Andi Taufan Garuda Putra diminta meniru CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara yang mengundurkan diri dari jabatan Stafsus milenial. (Baca juga: Jokowi Diminta Waspadai Pejabat 'Aji Mumpung' di Tengah Covid-19)
Sebab, Andi Taufan Garuda Putra pernah menggunakan Kop Surat Sekretariat Kabinet untuk kepentingan kerja sama perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek sebagai relawan virus Corona. Adapun surat Andi Taufan Garuda Putra itu sebelumnya dikirimkan ke semua camat di Indonesia.
"Pengunduran diri audara Belva, patut diapresiasi, saya juga berharap saudara Andi Taufan Garuda juga melakukan hal sama," ujar Ketua Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pemuda Muhammadiyah, Razikin kepada SINDOnews, Rabu (22/4/2020). (Baca juga: Mundurnya Belva Devara Perlu Diikuti Stafsus Milenial Lainnya)
Dia mengatakan, Pemuda Muhammadiyah menghormati keputusan Presiden Jokowi yang telah memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk mengabdi pada bangsa Negara dari dalam pemerintahan. "Namun jangan coba mengkhianati kesempatan itu," ungkapnya.
Di samping itu, dia menilai pengunduran diri Belva dari jabatan Stafsus Milenial setidaknya mencerminkan masih ada penghormatan terhadap etika publik. "Saya mengapresiasi sikap saudara Belva," ujarnya.
Dia melanjutkan, hal itu harus menjadi pelajaran bagi siapapun yang ada di kekuasaan, bukan hanya Stafsus Milenial Presiden. Menurut dia, betapa pentingnya menjaga diri dari tindakan yang berpotensi terjadinya abuse of power. "Hal ini harus menjadi komitmen terutama bagi teman-teman milenial yang diberi kepercayaan berada di lingkaran presiden," ujarnya.
Dia menambahkan, kepercayaan itu adalah kesempatan emas bagi anak-anak untuk membuktikan profesionalitas, lebih-lebih sebagai pembuktian integritas. "Kalau integritas juga sudah tidak ada dalam diri anak milenial, lalu apa yang bisa diharapkan,"katanya.
Jadi, anak-anak milenial yang menjadi Stafsus Presiden tidak hanya membawa diri secara personal. "Mereka itu simbol dari anak milenial, di pundak mereka ada harapan dan kesempatan bagi anak milenial memimpin Negeri ini," imbuhnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Belva sempat menjadi sorotan banyak pihak. Sebab, perusahaan Belva Ruangguru mendapatkan proyek pelatihan online dalam program Kartu Prakerja sebesar Rp5,6 triliun. Dalam surat terbukanya, Belva mengundurkan diri dari jabatan Stafsus karena polemik keterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja.
Sebab, Andi Taufan Garuda Putra pernah menggunakan Kop Surat Sekretariat Kabinet untuk kepentingan kerja sama perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek sebagai relawan virus Corona. Adapun surat Andi Taufan Garuda Putra itu sebelumnya dikirimkan ke semua camat di Indonesia.
"Pengunduran diri audara Belva, patut diapresiasi, saya juga berharap saudara Andi Taufan Garuda juga melakukan hal sama," ujar Ketua Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pemuda Muhammadiyah, Razikin kepada SINDOnews, Rabu (22/4/2020). (Baca juga: Mundurnya Belva Devara Perlu Diikuti Stafsus Milenial Lainnya)
Dia mengatakan, Pemuda Muhammadiyah menghormati keputusan Presiden Jokowi yang telah memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk mengabdi pada bangsa Negara dari dalam pemerintahan. "Namun jangan coba mengkhianati kesempatan itu," ungkapnya.
Di samping itu, dia menilai pengunduran diri Belva dari jabatan Stafsus Milenial setidaknya mencerminkan masih ada penghormatan terhadap etika publik. "Saya mengapresiasi sikap saudara Belva," ujarnya.
Dia melanjutkan, hal itu harus menjadi pelajaran bagi siapapun yang ada di kekuasaan, bukan hanya Stafsus Milenial Presiden. Menurut dia, betapa pentingnya menjaga diri dari tindakan yang berpotensi terjadinya abuse of power. "Hal ini harus menjadi komitmen terutama bagi teman-teman milenial yang diberi kepercayaan berada di lingkaran presiden," ujarnya.
Dia menambahkan, kepercayaan itu adalah kesempatan emas bagi anak-anak untuk membuktikan profesionalitas, lebih-lebih sebagai pembuktian integritas. "Kalau integritas juga sudah tidak ada dalam diri anak milenial, lalu apa yang bisa diharapkan,"katanya.
Jadi, anak-anak milenial yang menjadi Stafsus Presiden tidak hanya membawa diri secara personal. "Mereka itu simbol dari anak milenial, di pundak mereka ada harapan dan kesempatan bagi anak milenial memimpin Negeri ini," imbuhnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Belva sempat menjadi sorotan banyak pihak. Sebab, perusahaan Belva Ruangguru mendapatkan proyek pelatihan online dalam program Kartu Prakerja sebesar Rp5,6 triliun. Dalam surat terbukanya, Belva mengundurkan diri dari jabatan Stafsus karena polemik keterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja.
(cip)