Marak Deklarasi Capres 2024, Cuma Test The Water atau Serius?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Deklarasi para relawan sejumlah kandidat Pilpres 2024 mulai bermunculan. Di antaranya komunitas Jokpro 2024 yang mendeklarasikan deklarasi dukungan terhadap duet Joko Widodo ( Jokowi ) dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Kemudian kelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju menjadi kandidat Pilpres 2024. Deklarasi itu digelar di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (20/10/2021).
Sekelompok masyarakat yang menamakan diri Sahabat Ganjar juga sudah mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju ke Pilpres 2024 pada Minggu (20/6/2021). Dukungan untuk Ganjar juga datang dari relawan yang mengatasnamakan Siap Ganjar Pranowo (Sigap) melalui deklarasi yang digelar di Kawasan Jakarta Pusat, Jumat (5/11/2021).
Selain itu, Relawan Kawan Sandi (RKS) Pulau Lombok dan Cimahi, Jawa Barat juga telah mendeklarasikan dukungan untuk Sandiaga Uno maju ke Pilpres 2024. Dukungan untuk Sandiaga Uno juga datang dari Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia melalui deklarasi yang digelar di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (9/11/2021).
Selanjutnya, sejumlah pemuda dan pemudi Aceh bersama dengan Dewan Koordinator Wilayah (DKW) Garda Bangsa se-Provinsi Aceh di Tugu Kilometer Nol, Sabang, Aceh, Rabu (27/10/2021) juga telah mendeklarasikan dukungan untuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju menjadi capres 2024. Lalu, apakah deklarasi para relawan untuk sejumlah tokoh tersebut serius atau hanya sekadar test the water?
“Tumbuh suburnya relawan pendukung calon presiden ini kan pertama muncul di Indonesia marak-maraknya 2014, mungkin sebelumnya ada tapi belum kelihatan,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Rabu (10/11/2021).
Menurut dia, partisipasi politik masyarakat pada 2014 sudah cukup besar. Sehingga, lanjut dia, partisipasi politik masyarakat itu tidak hanya sekadar mencoblos di tempat pemungutan suara, tapi kini sudah berbentuk relawan dan melakukan kerja-kerja politik untuk kandidat masing-masing.
“Selain itu, yang paling penting dicatat adalah tahun 2014 relawan politik bisa nge-push atau memaksakan calonnya ke partai politik, dan itu terjadi pada Pak Jokowi,” imbuhnya.
Selain mempertimbangkan elektabilitas, kata dia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya juga mencalonkan Jokowi setelah adanya dukungan dari para relawan. “Nah menurut saya ini jadi preseden oh ternyata bisa lho relawan kemudian menjadi sebuah kekuatan politik baru yang mem-push parpol,” kata Kunto.
Dia mengungkapkan pasca Pilpres 2019 terlihat sejumlah relawan Jokowi mendapatkan kursi jabatan di pemerintahan atau jabatan komisaris BUMN. “Itu membuat tidak hanya relawan punya kekuatan politik kepada parpol, tapi juga relawan akhirnya punya jalan karir politik sendiri, buat orang-orang yang merasa tidak tertampung di parpol akhirnya ya bikin relawan aja, toh nanti bisa jadi wakil menteri atau komisaris,” jelasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai fenomena deklarasi relawan yang mendukung sejumlah tokoh untuk maju dalam Pilpres 2024 merupakan bagian upaya kerja politik. “Disebut upaya bagian kerja politik karena para relawan ini berfungsi untuk mempromosikan sang tokoh di satu sisi,” kata Arif kepada SINDOnews secara terpisah.
Di sisi lain, kata dia, deklarasi itu juga bagian untuk menghimpun simpatisan dan melakukan ekspansi agar dukungan semakin meluas. “Jika ini berhasil menaikkan elektabilitas tentu akan menjadi modal politik untuk tampil di perhelatan pilpres karena kemungkinan akan dilirik parpol jika elektabilitasnya tinggi,” pungkasnya.
Kemudian kelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju menjadi kandidat Pilpres 2024. Deklarasi itu digelar di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (20/10/2021).
Sekelompok masyarakat yang menamakan diri Sahabat Ganjar juga sudah mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju ke Pilpres 2024 pada Minggu (20/6/2021). Dukungan untuk Ganjar juga datang dari relawan yang mengatasnamakan Siap Ganjar Pranowo (Sigap) melalui deklarasi yang digelar di Kawasan Jakarta Pusat, Jumat (5/11/2021).
Selain itu, Relawan Kawan Sandi (RKS) Pulau Lombok dan Cimahi, Jawa Barat juga telah mendeklarasikan dukungan untuk Sandiaga Uno maju ke Pilpres 2024. Dukungan untuk Sandiaga Uno juga datang dari Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia melalui deklarasi yang digelar di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (9/11/2021).
Selanjutnya, sejumlah pemuda dan pemudi Aceh bersama dengan Dewan Koordinator Wilayah (DKW) Garda Bangsa se-Provinsi Aceh di Tugu Kilometer Nol, Sabang, Aceh, Rabu (27/10/2021) juga telah mendeklarasikan dukungan untuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju menjadi capres 2024. Lalu, apakah deklarasi para relawan untuk sejumlah tokoh tersebut serius atau hanya sekadar test the water?
“Tumbuh suburnya relawan pendukung calon presiden ini kan pertama muncul di Indonesia marak-maraknya 2014, mungkin sebelumnya ada tapi belum kelihatan,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Rabu (10/11/2021).
Menurut dia, partisipasi politik masyarakat pada 2014 sudah cukup besar. Sehingga, lanjut dia, partisipasi politik masyarakat itu tidak hanya sekadar mencoblos di tempat pemungutan suara, tapi kini sudah berbentuk relawan dan melakukan kerja-kerja politik untuk kandidat masing-masing.
“Selain itu, yang paling penting dicatat adalah tahun 2014 relawan politik bisa nge-push atau memaksakan calonnya ke partai politik, dan itu terjadi pada Pak Jokowi,” imbuhnya.
Selain mempertimbangkan elektabilitas, kata dia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya juga mencalonkan Jokowi setelah adanya dukungan dari para relawan. “Nah menurut saya ini jadi preseden oh ternyata bisa lho relawan kemudian menjadi sebuah kekuatan politik baru yang mem-push parpol,” kata Kunto.
Dia mengungkapkan pasca Pilpres 2019 terlihat sejumlah relawan Jokowi mendapatkan kursi jabatan di pemerintahan atau jabatan komisaris BUMN. “Itu membuat tidak hanya relawan punya kekuatan politik kepada parpol, tapi juga relawan akhirnya punya jalan karir politik sendiri, buat orang-orang yang merasa tidak tertampung di parpol akhirnya ya bikin relawan aja, toh nanti bisa jadi wakil menteri atau komisaris,” jelasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai fenomena deklarasi relawan yang mendukung sejumlah tokoh untuk maju dalam Pilpres 2024 merupakan bagian upaya kerja politik. “Disebut upaya bagian kerja politik karena para relawan ini berfungsi untuk mempromosikan sang tokoh di satu sisi,” kata Arif kepada SINDOnews secara terpisah.
Di sisi lain, kata dia, deklarasi itu juga bagian untuk menghimpun simpatisan dan melakukan ekspansi agar dukungan semakin meluas. “Jika ini berhasil menaikkan elektabilitas tentu akan menjadi modal politik untuk tampil di perhelatan pilpres karena kemungkinan akan dilirik parpol jika elektabilitasnya tinggi,” pungkasnya.
(rca)