Antisipasi Kedaluwarsa, Ganjar Minta Vaksin Segera Disuntikkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo memberi penegasan, terkait penggunaan vaksin Covid-19 . Menurutnya vaksin Covid-19 ini harus segera disuntikkan untuk menghindari kedaluwarsa.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini membantah, bahwa vaksin expired yang terjadi di Kudus karena terlambatnya distribusi vaksin dari provinsi ke daerah. Setiap vaksin dikirim dari pusat, vaksin itu paling lama berada di gudang obat milik Pemprov Jateng selama dua hari.
"Ada yang bilang, kelamaan di provinsi. Tidak. Di provinsi itu paling hanya sehari atau paling lama dua hari. Begitu datang, kami minta hari itu segera diambil," ungkapnya.
Ganjar mengusulkan, agar jatah vaksin tidak ditentukan oleh Kemenkes. Semua vaksin dimintanya dikirim ke provinsi dan biar Ganjar sendiri yang mengalokasikan ke daerah.
"Izinkan alokasinya tidak ditentukan dari Kemenkes, kami saja dari Pemprov yang tahu persis daerah mana yang butuh percepatan. Daerah yang capaiannya bagus, ya harus diberi reward bagus. Masa minta alokasi saja tidak dikasih, padahal mereka sudah bekerja keras," tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku bahwa pihaknya telah melaporkan pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang adanya vaksin kedaluwarsa, seperti yang terjadi di Kudus.
"Instruksinya itu supaya tetap disimpan dalam suhu standarnya. Dalam suhu yang ditetapkan," kata Yulianto.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini membantah, bahwa vaksin expired yang terjadi di Kudus karena terlambatnya distribusi vaksin dari provinsi ke daerah. Setiap vaksin dikirim dari pusat, vaksin itu paling lama berada di gudang obat milik Pemprov Jateng selama dua hari.
"Ada yang bilang, kelamaan di provinsi. Tidak. Di provinsi itu paling hanya sehari atau paling lama dua hari. Begitu datang, kami minta hari itu segera diambil," ungkapnya.
Ganjar mengusulkan, agar jatah vaksin tidak ditentukan oleh Kemenkes. Semua vaksin dimintanya dikirim ke provinsi dan biar Ganjar sendiri yang mengalokasikan ke daerah.
"Izinkan alokasinya tidak ditentukan dari Kemenkes, kami saja dari Pemprov yang tahu persis daerah mana yang butuh percepatan. Daerah yang capaiannya bagus, ya harus diberi reward bagus. Masa minta alokasi saja tidak dikasih, padahal mereka sudah bekerja keras," tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku bahwa pihaknya telah melaporkan pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang adanya vaksin kedaluwarsa, seperti yang terjadi di Kudus.
"Instruksinya itu supaya tetap disimpan dalam suhu standarnya. Dalam suhu yang ditetapkan," kata Yulianto.
(maf)