Pergantian Panglima TNI Tak Akan Pengaruhi Jokowi Reshuffle Kabinet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pergantian Panglima TNI dan masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam barisan pendukung pemerintah dinilai tidak akan mempengaruhi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet . Sebab, komposisi politik pendukung pemerintah dinilai sudah cukup dengan atau tanpa PAN.
"Itu sangat mungkin (reshuffle terjadi). Tapi bukan karena dua faktor (pergantian Panglima TNI dan masuknya PAN) itu,” kata Pengamat Politik dari Populi Center Usep S Ahyar saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (9/11/2021).
Dia menilai jika reshuffle kabinet dilakukan, itu untuk mengevaluasi kinerja para pembantu presiden. "Terutama untuk situasi Covid-19, kalau menurut saya. Kan anggaran sudah ada pengalihan, lalu kan banyak yang dialihkan untuk penanganan ini, tentu komposisi prioritasnya juga agak dialihkan juga," kata Usep.
Dia mengatakan, reshuffle kabinet merupakan kewenangan Presiden Jokowi. Menurutnya, isu reshuffle kabinet kali ini muncul karena ada peristiwa politik lain seperti pergantian Panglima TNI dan bergabungnya PAN ke dalam barisan pendukung pemerintah.
"Salah satu ya mungkin salah dua ya itu. Tapi menurut saya harusnya ya itu momentum aja. Tapi lebih banyak harus hasil evaluasi mana yang kinerjanya terutama dengan situasi yang adanya pandemi. Harusnya pertimbangannya itu ya, kurang efektif, mana yang kinerjanya tidak bagus. Saya kira harus begitu," ucap Usep.
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
"Itu sangat mungkin (reshuffle terjadi). Tapi bukan karena dua faktor (pergantian Panglima TNI dan masuknya PAN) itu,” kata Pengamat Politik dari Populi Center Usep S Ahyar saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (9/11/2021).
Dia menilai jika reshuffle kabinet dilakukan, itu untuk mengevaluasi kinerja para pembantu presiden. "Terutama untuk situasi Covid-19, kalau menurut saya. Kan anggaran sudah ada pengalihan, lalu kan banyak yang dialihkan untuk penanganan ini, tentu komposisi prioritasnya juga agak dialihkan juga," kata Usep.
Dia mengatakan, reshuffle kabinet merupakan kewenangan Presiden Jokowi. Menurutnya, isu reshuffle kabinet kali ini muncul karena ada peristiwa politik lain seperti pergantian Panglima TNI dan bergabungnya PAN ke dalam barisan pendukung pemerintah.
"Salah satu ya mungkin salah dua ya itu. Tapi menurut saya harusnya ya itu momentum aja. Tapi lebih banyak harus hasil evaluasi mana yang kinerjanya terutama dengan situasi yang adanya pandemi. Harusnya pertimbangannya itu ya, kurang efektif, mana yang kinerjanya tidak bagus. Saya kira harus begitu," ucap Usep.
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
(rca)