Stok Vaksin Covid-19 Bertambah 6,5 Juta, Pemerintah Percepat Vaksinasi

Jum'at, 29 Oktober 2021 - 18:24 WIB
loading...
Stok Vaksin Covid-19 Bertambah 6,5 Juta, Pemerintah Percepat Vaksinasi
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menambah stok vaksin Covid-19. Hari ini, Indonesia menerima tiga tahap kedatangan dengan jumlah total sekitar 6,5 juta vaksin.

Dengan penguatan stok vaksin itu, pemerintah berharap masyarakat bisa segera melakukan vaksinasi untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 . Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan tiga tahap vaksin yang tiba hari ini adalah vaksin tahap 105 berupa Pfizer sebanyak 1.263.600 dosis, tahap 106 berupa vaksin AstraZeneca sebanyak 1.336.200 dosis, dan tahap 107 berupa vaksin Sinovac sebanyak 4.000.000 dosis.

Semua vaksin tersebut didatangkan dalam bentuk jadi melalui skema pembelian langsung. “Dengan kedatangan vaksin hari ini, maka jumlah total vaksin yang telah hadir di Indonesia baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku adalah 312.335.760 dosis,” kata Nadia dalam keterangan resminya, Jumat (29/10/2021).



Dia mengatakan vaksin tahap 105 akan segera didistribusikan ke berbagai wilayah. Vaksin Pfizer yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta itu akan dikirimkan ke empat lokasi serah terima, yaitu Dinkes Banten, Dinkes Bengkulu, Dinkes Nusa Tenggara Barat, dan Dinkes Lampung.

Sementara vaksin tahap 105 yang mendarat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, akan disalurkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah, serta yang tiba di Bandara Juanda - Surabaya segera dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Timur. Nadia mengatakan pasokan vaksin Covid-19 terus berdatangan seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah.

“Vaksin sudah tersedia, jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda vaksinasi. Hal ini juga menjadi langkah antisipasi kita menghadapi gelombang ketiga Covid-19, meski tentu saja kita berharap tidak terjadi di Indonesia,” katanya.

Vaksinasi dinilai sebagai salah satu perlindungan utama bagi masyarakat Indonesia dari Covid-19. Dengan menerima vaksinasi, masyarakat akan mendapatkan perlindungan lebih sehingga bisa lebih terhindar dari risiko sakit berat dan akibat buruk lainnya apabila terjangkit Covid-19.

“Kita berharap herd immunity atau kekebalan komunal segera terbangun, karena itu pemerintah menargetkan 208 juta penduduk untuk segera mendapatkan vaksinasi,” tuturnya.

Pemerintah saat ini juga terus mengupayakan peningkatan vaksinasi bagi kelompok umur remaja dan lanjut usia (lansia). Sejumlah upaya dilakukan, mulai dari memberikan sejumlah kemudahan dan strategi jemput bola bagi lansia, hingga meningkatkan edukasi dan sosialisasi, khususnya bagi lansia.

Nadia menjelaskan berdasarkan riset, salah satu penyebab lambatnya capaian vaksinasi lansia adalah masih banyaknya warga yang belum mendapatkan informasi yang tepat dan banyak menerima disinformasi. Hal ini membuat banyak warga yang belum yakin terhadap fungsi dan manfaat vaksinasi.

“Karena itu, edukasi dan sosialisasi terus kita gencarkan. Peran aktif pihak keluarga dan masyarakat sekitar sangat diharapkan dalam bantu mendorong pelaksanaan vaksinasi lansia ini,” imbuhnya.

Maka itu, pemerintah kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, karena pandemi belum berakhir. “Komitmen, upaya, dan kerja sama kita semua merupakan kunci untuk menangani pandemi ini hingga tuntas. Ayo segera vaksinasi dan tetap jaga protokol kesehatan,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5108 seconds (0.1#10.140)