93 Tahun Sumpah Pemuda, Ini 13 Tokoh Pentingnya
loading...
A
A
A
Di luar itu, J Leimena juga menjabat sebagai anggota DPR dan Konstituante, dan mengetuai Parkindo antara 1950 hingga 1961. Tercatat sebagai Pahlawan Nasional, J Leimena meninggal pada 29 Maret 1977 di Jakarta
4. Djoko Marsaid
Foto/wikipedia
Djoko Marsaid merupakan ketua Jong Java yang menjadi wakil ketua saat Kongres Pemuda II berlangsung.
5. Muhammad Yamin
Foto/wikipedia
Muhammad Yamin lahir pada 24 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatera Barat adalah anggota Sumatra Bond. Dia dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan seklaigus politikus, dan ahli hukum yang dihormati. Yamin adalah salah satu perintis puisi modern Indonesia dan namanya diabadikan sebagai Pahlawan Nasional.
6. Amir Sjarifoeddin Harahap
Foto/wikipedia
Lahir di Medan pada 17 April 1907, Amir Syarifudin banyak menyumbang ide-ide brilian pada saat perumusan Sumpah Pemuda. Dikenal sebagai politikus sayap kiri (sosialis), Amir kemudian menjelma menjadi tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) paling menonjol. Amir pernah menjabt sebagai menteri pada Kabinet Presidensial, Kabinet Sjahrir I, Kabinet Sjahrir II, dan Kabinet Sjahrir III.
Dia juga pernah menjabat sebagai perdana menteri antara 3 Juli 1947 – 29 Januari 1948 dengan membentuk Kabinet Amir Sjarifoeddin I dan II. Amir Sjarifoeddin ditembak mati di Ngaliyan, Solo pada 19 Desember 1948 karena keterlibatannya dalam pemberontakan PKI Madiun tiga bulan sebelumnya.
4. Djoko Marsaid
Foto/wikipedia
Djoko Marsaid merupakan ketua Jong Java yang menjadi wakil ketua saat Kongres Pemuda II berlangsung.
5. Muhammad Yamin
Foto/wikipedia
Muhammad Yamin lahir pada 24 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatera Barat adalah anggota Sumatra Bond. Dia dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan seklaigus politikus, dan ahli hukum yang dihormati. Yamin adalah salah satu perintis puisi modern Indonesia dan namanya diabadikan sebagai Pahlawan Nasional.
6. Amir Sjarifoeddin Harahap
Foto/wikipedia
Lahir di Medan pada 17 April 1907, Amir Syarifudin banyak menyumbang ide-ide brilian pada saat perumusan Sumpah Pemuda. Dikenal sebagai politikus sayap kiri (sosialis), Amir kemudian menjelma menjadi tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) paling menonjol. Amir pernah menjabt sebagai menteri pada Kabinet Presidensial, Kabinet Sjahrir I, Kabinet Sjahrir II, dan Kabinet Sjahrir III.
Dia juga pernah menjabat sebagai perdana menteri antara 3 Juli 1947 – 29 Januari 1948 dengan membentuk Kabinet Amir Sjarifoeddin I dan II. Amir Sjarifoeddin ditembak mati di Ngaliyan, Solo pada 19 Desember 1948 karena keterlibatannya dalam pemberontakan PKI Madiun tiga bulan sebelumnya.