Pasien Covid-19 Masih Bertambah, Pemerintah Perpanjang Bansos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memutuskan memperpanjang skema bantuan sosial (Bansos) bagi warga terdampak wabah corona (Covid-19). Keputusan ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar warga selama wabah Covid-19 belum bisa dikendalikan secara penuh.
Tiga skema bansos yang diperpanjang adalah pemberian sembako untuk warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), pemberian bansos tunai untuk 9 juta penerima manfaat di luar Jabodetabek, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Lama perpanjangan penyaluran ketiga bansos tersebut berbeda-beda. Jika Bansos Sembako dan Bansos Tunai akan diberikan hingga bulan Desember mendatang, BLT Dana Desa hanya diberikan hingga bulan September 2020. “Untuk bansos yang selama ini diberikan dalam bentuk sembako, ini diperpanjang sampai Desember,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan perpanjangan bansos ini untuk memastikan tingkat konsumsi warga. Meskipun ada pengurangan terhadap masing-masing nilai bansos yang diperpanjang. Untuk bansos sembako Jabodetabek misalnya nilainya akan berkurang 50%. Jika sebelumnya setiap penerima manfaat menerima Rp600.000 per bulan maka untuk penyaluran Juli-Desember hanya bernilai Rp300.000 per bulan. Pun begitu dengan bansos nontunai untuk warga di luar wilayah Jabodetabek juga turun menjadi Rp300.000 per penerima manfaat setiap bulan. “Jadi yang non Jabodetabek tadi 9 juta. Non Jabodetabek ini, juga dilakukan perpanjangan sampai Desember. Namun dari Juli-Desember nilai manfaatnya turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan,” paparnya. (Baca: Kemensos Pastikan Penyaluran Bansos Tunai Diperketat)
Sri Mulyani mengatakan perubahan skema waktu dan besaran dua bansos ini akam masuk dalam revisi APBN 2020. Dia menyebut pemerintah mengalokasikan sebesar Rp178,9 triliun untuk bansos yang langsung diterima masyarakat. “Bansos tunai non Jabodetabek total menjadi Rp32,4 triliun. dan bansos Jabodetabek totalnya Rp6,8 triliun,” katanya.
Sementara itu jumlah pasien positif wabah Covid-19 terus mengalami peningkatan. Hingga kemarin pukul 12.00 WIB penambahan pasien positif Covid-19 mencapai 684 orang. Dengan penambahan ini maka total pasien positif virus corona menjadi 28.233 orang. Jumlah pasien positif Covid-19 sebelumnya 27.549 orang. mengungkapkan, secara total pasien positif virus corona menjadi 28.233 orang. Jumlah pasien positif Covid-19 sebelumnya 27.549 orang. "Sudah terkonfirmasi 684 positif Covid-19 sehingga angkanya 28.33 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, kemarin.
Pria yang akrab disapa Yuri ini mengatakan, untuk pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, hari ini tercatat bertambah 471 orang. Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 35 orang dari jumlah sebelumnya 1.663 orang. “Total pasien yang sembuh menjadi 8.406, sedang total yang meninggal menjadi 1.698 orang," ujarnya. (Baca juga: Demi Corona, Susi Pudiastuti Jualan Kaos Bertuliskan 'Tenggelamkan')
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini merinci penambahan pasien positif Covid-19 kemarin paling tinggi berasal dari Jawa Timur dengan 183 kasus. Jumlah ini menurun dibandingkan sehari sebelumnya yang lebih dari 200 kasus. “Kalau kemudian kita break down lebih lanjut, maka sekarang ini jumlah tertinggi kita dapatkan dari hasil pemeriksaan di Jawa Timur sebanyak 183. Meskipun dibanding dengan kemarin ini ada penurunan,” katanya.
Provinsi kedua yang mengalami penambahan terbanyak jumlah kasus positif, lanjut Yuri adalah DKI Jakarta. Kemarin kasus positif di ibu kota itu mencapai 82 kasus. “Banten 71 kasus dibanding dengan kemarin juga meningkat. Kalimantan Selatan 64 kasus, ini juga meningkat dibanding kemarin. Papua 39 kasus, ini menurun dibanding kemarin,” katanya. (Lihat Videonya: Dituduh Pelakor, Bidan Desa Dianiaya Istri Anggota Brimob di Mamuju)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyatakan jika penyebaran wabah Covid-19 di tanah air belum sepenuhnya terkendali. Di masing-masing provinsi, penambahan kasus tersebut masih bersifat fluktuatif. Berdasarkan fakta tersebut maka Jokowi menegaskan jika pembukaan berbagai aktivitas baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun peribadatan akan dilakukan secara bertahap dengan pertimbangan ketat. (Dita Angga/Binti Mufarida)
Tiga skema bansos yang diperpanjang adalah pemberian sembako untuk warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), pemberian bansos tunai untuk 9 juta penerima manfaat di luar Jabodetabek, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Lama perpanjangan penyaluran ketiga bansos tersebut berbeda-beda. Jika Bansos Sembako dan Bansos Tunai akan diberikan hingga bulan Desember mendatang, BLT Dana Desa hanya diberikan hingga bulan September 2020. “Untuk bansos yang selama ini diberikan dalam bentuk sembako, ini diperpanjang sampai Desember,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan perpanjangan bansos ini untuk memastikan tingkat konsumsi warga. Meskipun ada pengurangan terhadap masing-masing nilai bansos yang diperpanjang. Untuk bansos sembako Jabodetabek misalnya nilainya akan berkurang 50%. Jika sebelumnya setiap penerima manfaat menerima Rp600.000 per bulan maka untuk penyaluran Juli-Desember hanya bernilai Rp300.000 per bulan. Pun begitu dengan bansos nontunai untuk warga di luar wilayah Jabodetabek juga turun menjadi Rp300.000 per penerima manfaat setiap bulan. “Jadi yang non Jabodetabek tadi 9 juta. Non Jabodetabek ini, juga dilakukan perpanjangan sampai Desember. Namun dari Juli-Desember nilai manfaatnya turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan,” paparnya. (Baca: Kemensos Pastikan Penyaluran Bansos Tunai Diperketat)
Sri Mulyani mengatakan perubahan skema waktu dan besaran dua bansos ini akam masuk dalam revisi APBN 2020. Dia menyebut pemerintah mengalokasikan sebesar Rp178,9 triliun untuk bansos yang langsung diterima masyarakat. “Bansos tunai non Jabodetabek total menjadi Rp32,4 triliun. dan bansos Jabodetabek totalnya Rp6,8 triliun,” katanya.
Sementara itu jumlah pasien positif wabah Covid-19 terus mengalami peningkatan. Hingga kemarin pukul 12.00 WIB penambahan pasien positif Covid-19 mencapai 684 orang. Dengan penambahan ini maka total pasien positif virus corona menjadi 28.233 orang. Jumlah pasien positif Covid-19 sebelumnya 27.549 orang. mengungkapkan, secara total pasien positif virus corona menjadi 28.233 orang. Jumlah pasien positif Covid-19 sebelumnya 27.549 orang. "Sudah terkonfirmasi 684 positif Covid-19 sehingga angkanya 28.33 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, kemarin.
Pria yang akrab disapa Yuri ini mengatakan, untuk pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, hari ini tercatat bertambah 471 orang. Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 35 orang dari jumlah sebelumnya 1.663 orang. “Total pasien yang sembuh menjadi 8.406, sedang total yang meninggal menjadi 1.698 orang," ujarnya. (Baca juga: Demi Corona, Susi Pudiastuti Jualan Kaos Bertuliskan 'Tenggelamkan')
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini merinci penambahan pasien positif Covid-19 kemarin paling tinggi berasal dari Jawa Timur dengan 183 kasus. Jumlah ini menurun dibandingkan sehari sebelumnya yang lebih dari 200 kasus. “Kalau kemudian kita break down lebih lanjut, maka sekarang ini jumlah tertinggi kita dapatkan dari hasil pemeriksaan di Jawa Timur sebanyak 183. Meskipun dibanding dengan kemarin ini ada penurunan,” katanya.
Provinsi kedua yang mengalami penambahan terbanyak jumlah kasus positif, lanjut Yuri adalah DKI Jakarta. Kemarin kasus positif di ibu kota itu mencapai 82 kasus. “Banten 71 kasus dibanding dengan kemarin juga meningkat. Kalimantan Selatan 64 kasus, ini juga meningkat dibanding kemarin. Papua 39 kasus, ini menurun dibanding kemarin,” katanya. (Lihat Videonya: Dituduh Pelakor, Bidan Desa Dianiaya Istri Anggota Brimob di Mamuju)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyatakan jika penyebaran wabah Covid-19 di tanah air belum sepenuhnya terkendali. Di masing-masing provinsi, penambahan kasus tersebut masih bersifat fluktuatif. Berdasarkan fakta tersebut maka Jokowi menegaskan jika pembukaan berbagai aktivitas baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun peribadatan akan dilakukan secara bertahap dengan pertimbangan ketat. (Dita Angga/Binti Mufarida)
(ysw)