Partai Ummat Sempurnakan Struktur hingga DPC
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mundurnya sejumlah pengurus daerah Partai Ummat mendapat tanggapan dari pengurus pusat. Humas DPP Partai Ummat (PU) Mustofa Nahrawardaya menilai fenomena semacam itu akan terjadi sampai akhir Oktober ini.
“Mungkin ada yang mundur, pindah posisi jabatan, dan seterusnya. Ada tarik ulur untuk fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan),” ujar Mustofa Nahrawardaya kepada SINDOnews, Senin (18/10/2021).
Karena, kata dia, DPP Partai Ummat sedang menyempurnakan struktur hingga ke tingkat cabang atau DPC. “Jika ada yang keluar DPP PU akan segera menginstruksikan pengurus setempat segera mengganti dengan yang baru,” katanya.
Menurutnya, pergantian atau perubahan struktur dalam proses awal terbentuknya partai baru adalah hal biasa. “Karena memang ibarat jahit baju baru, kadang pas, kadang tidak. Meskipun sudah diukur sebelumnya,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, fenomena mundurnya sejumlah pengurus daerah itu setelah Partai Ummat mendapatkan SK Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Agustus lalu. “Karena setelah SK turun, maka semua struktur harus solid dan rapi, terkait dengan persiapan verifkasi faktual oleh KPU agar bisa lolos pemilu,” ujarnya.
Dia menambahkan saat KPU melakukan verifikasi nanti, semua struktur tak akan berubah. “Maka, sangat bagus, jika kejadian semacam Depok, Cianjur, Bogor, dan Batam, berlangsung sekarang,” katanya.
Dia menjelaskan sejak awal deklarasi Partai Ummat melakukan penataan di seluruh struktur se Indonesia. “Dan sudah bisa memprediksi akan ada kejadian semacam itu. Karena animo masyarakat sangat tinggi untuk masuk Partai Ummat. Persaingan di PU adalah persaingan positif. Karena prinsip tujuan mereka untuk dakwah,” imbuhnya.
Dia pun menilai wajar jika ada yang kecewa dalam proses di internal partainya itu. “Tapi kami secara tulus, mengucapkan terima kasih kepada para sahabat yang telanjur keluar atau gagal masuk dalam gerbong PU, karena bagaimanapun, sebagian mereka adalah para pejuang PU dari persiapan hingga resmi jadi partai seperti sekarang. Sekali lagi diucapkan banyak terima kasih,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, pengurus Partai Ummat dari DPD dan DPC Batam melakukan deklarasi pengunduran diri massal. Beberapa pengurus daerah lainnya sudah melakukannya. Di antaranya, Diyanto mundur dari ketua DPD Partai Ummat Cirebon, Syahrial Chan mundur dari wakil ketua Partai Ummat Kota Depok.
Kemudian, Uwoh Pramijaya mundur dari sekretaris umum DPD Partai Ummat Kota Depok, Izda Putra mundur dari ketua DPW Partai Ummat Provinsi Bengkulu, dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Ummat Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
“Mungkin ada yang mundur, pindah posisi jabatan, dan seterusnya. Ada tarik ulur untuk fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan),” ujar Mustofa Nahrawardaya kepada SINDOnews, Senin (18/10/2021).
Karena, kata dia, DPP Partai Ummat sedang menyempurnakan struktur hingga ke tingkat cabang atau DPC. “Jika ada yang keluar DPP PU akan segera menginstruksikan pengurus setempat segera mengganti dengan yang baru,” katanya.
Menurutnya, pergantian atau perubahan struktur dalam proses awal terbentuknya partai baru adalah hal biasa. “Karena memang ibarat jahit baju baru, kadang pas, kadang tidak. Meskipun sudah diukur sebelumnya,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, fenomena mundurnya sejumlah pengurus daerah itu setelah Partai Ummat mendapatkan SK Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Agustus lalu. “Karena setelah SK turun, maka semua struktur harus solid dan rapi, terkait dengan persiapan verifkasi faktual oleh KPU agar bisa lolos pemilu,” ujarnya.
Dia menambahkan saat KPU melakukan verifikasi nanti, semua struktur tak akan berubah. “Maka, sangat bagus, jika kejadian semacam Depok, Cianjur, Bogor, dan Batam, berlangsung sekarang,” katanya.
Dia menjelaskan sejak awal deklarasi Partai Ummat melakukan penataan di seluruh struktur se Indonesia. “Dan sudah bisa memprediksi akan ada kejadian semacam itu. Karena animo masyarakat sangat tinggi untuk masuk Partai Ummat. Persaingan di PU adalah persaingan positif. Karena prinsip tujuan mereka untuk dakwah,” imbuhnya.
Dia pun menilai wajar jika ada yang kecewa dalam proses di internal partainya itu. “Tapi kami secara tulus, mengucapkan terima kasih kepada para sahabat yang telanjur keluar atau gagal masuk dalam gerbong PU, karena bagaimanapun, sebagian mereka adalah para pejuang PU dari persiapan hingga resmi jadi partai seperti sekarang. Sekali lagi diucapkan banyak terima kasih,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, pengurus Partai Ummat dari DPD dan DPC Batam melakukan deklarasi pengunduran diri massal. Beberapa pengurus daerah lainnya sudah melakukannya. Di antaranya, Diyanto mundur dari ketua DPD Partai Ummat Cirebon, Syahrial Chan mundur dari wakil ketua Partai Ummat Kota Depok.
Kemudian, Uwoh Pramijaya mundur dari sekretaris umum DPD Partai Ummat Kota Depok, Izda Putra mundur dari ketua DPW Partai Ummat Provinsi Bengkulu, dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Ummat Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
(rca)