Marwan Jafar: WHO Harus Transparan soal Pandemi Corona

Selasa, 02 Juni 2020 - 14:46 WIB
loading...
A A A
Sebagaimana dilansir media diperkirakan terdapat 6,5-9 juta TKI yang bekerja di luar negeri. Dari jumlah itu, sekitar 20%-nya menjadi korban perdagangan manusia.

Kedua, tutur Marwan, WHO harus segera memberi penjelasan secara transparan, detail dan berbasis sains tentang isu pandemi Covid-19, baik terkait isu penyebab kemunculan, isu asal muasal penemuan dan penyebarannya hingga mewabah hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan standar yang digunakan dalam penentuan kebijakan menjadi pandemi dan isu terkait lainnya.

"Membedah isu ini menjadi sangat penting agar dapat meminimalisasi dan menepis spekulasi publik terkait adanya isu konspirasi global yang justru dapat saling merugikan antar bangsa dan bangsa," tegas mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini.

Marwan mencontohkan adanya rilis di media mengenai pendapat dari Dr. Andrew Kaufman, ahli bidang Biologi, Kedokteran, Onkologi dan Psikiatri, jebolan Medical University of South Carolina serta Massachusetts Institute of Technology.

Menurut ahli ini, Covid-19 bukan penyakit dan virus yang mematikan, tapi materi lain yang disebut sebagai exosome. Exosome ini dinilai tidak berbahaya, namun diekresikan (proses pembuangan sisa metabolisme yang tidak terpakai atau benda lainnya) oleh sel-sel tubuh ketika melawan racun dan materi biologi lainnya, ketika seseorang stress, mengalami infeksi, terkena radiasi berbahaya atau jenis cedera lainnya.

Sementara itu, dunia dihebohkan jutaan manusia meninggal dunia yang diakibatkan virus yang belakangan disebut Pandemi covid-19.

Marwan juga memberi ilustrasi, sebagaimana rilis media, dimana hanya ada satu orang yang paling didengar masyarakat di Amerika Serikat, meski bukan Presiden AS, Donald Trump, tapi sosok Dr Anthony Fauci yang lantang angkat suara terkait pandemi Covid-19.

Dengan berbasis sains, komentar-komentar direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS tersebut, terdengar sebagai suara kebenaran. Sejak pandemi Covid-19 melanda AS, Fauci secara blak-blakan mengatakan, pandemi virus Corona akan memburuk di AS dan mengkritik respons sejumlah pemerintah federal.

Masih ada lagi, Dr Shiva Ayyadurai pemegang empat gelar dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), termasuk PhD dalam rekayasa biologi, juga menarik dua laporan sekaligus.

Pertama, mempertanyakan kondisi kerja lembaga ilmiah terbesar India; Kedua, mempertanyakan keamanan kedelai yang dimodifikasi secara genetik. Selama pandemi Covid-19, Ayyadurai menjadi terkenal karena kampanye informasi media sosial yang salah tentang virus korona, yakni sejatinya ada dugaan kuat pihak yang menyebarkan teori konspirasi tentang penyebab Covid-19.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mengikutsertakan Taiwan...
Mengikutsertakan Taiwan dalam Jaringan Keselamatan Kesehatan Global
Pentingnya Taiwan Menghadapi...
Pentingnya Taiwan Menghadapi Pandemi di Masa Depan
Antara Telur dan Tembakau
Antara Telur dan Tembakau
WHO Cabut Status Darurat...
WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Wapres Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Bangkit Kembali dari...
Bangkit Kembali dari Bencana: Mengapa Indonesia Harus Terus Mengimunisasi Setiap Anak?
WHO Nyatakan Pandemi...
WHO Nyatakan Pandemi Covid-19 Berakhir, Pemerintah Siapkan Masa Transisi ke Endemi
Ikuti Langkah Trump,...
Ikuti Langkah Trump, Argentina Keluar dari WHO
WHO Santai Hadapi Wabah...
WHO Santai Hadapi Wabah HMPV, Sarankan Masyarakat Pakai Masker
WHO Ungkap Lebih dari...
WHO Ungkap Lebih dari 12.000 Orang Butuh Evakuasi Medis dari Gaza
Rekomendasi
Selamatkan Generasi...
Selamatkan Generasi Muda, Edutainment Anti-Narkoba Hadir di Tengah Pelajar
Anindya Bakrie Angkat...
Anindya Bakrie Angkat Bicara soal Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Chandra Asri Rp15 Triliun
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Berita Terkini
Rancangan Permenkes...
Rancangan Permenkes tentang Kesehatan Perlu Libatkan Semua Elemen
Tumpas: Premanisme Tak...
Tumpas: Premanisme Tak Laku jika Penegakan Hukum Berjalan Baik
Profil Eddie Marzuki...
Profil Eddie Marzuki Nalapraya, Jenderal TNI Berjuluk Bapak Pencak Silat yang Pernah Jabat Wagub Jakarta
Alexander Marwata Buka...
Alexander Marwata Buka Suara Soal Pimpinan KPK Tak Tetapkan Hasto Tersangka
Profil Komjen I Ketut...
Profil Komjen I Ketut Suardana, Jenderal Lulusan Akpol 1990 yang Jadi Irjen Kementerian P2MI
Arwani Thomafi Instruksikan...
Arwani Thomafi Instruksikan Anggota DPRD dari PPP Dukung MBG
Infografis
Ukraina Harus Setor...
Ukraina Harus Setor Logam Tanah Jarang jika Ingin Dibantu AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved