Diterpa Isu Perpecahan, Kubu Moeldoko Tegaskan Kondisi Internalnya Solid

Selasa, 05 Oktober 2021 - 06:20 WIB
loading...
Diterpa Isu Perpecahan,...
Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat pimpinan Moeldoko, Saiful Huda Ems, membantah keras kabar internalnya tengah terbelah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat kubu Moeldoko membantah keras kabar kondisi internalnya tengah terbelah. Kabar tak solidnya lagi gerbong Deli Serdang ini berhembus pascagugatan ke Mahkamah Agung (MA) yang dilakukan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra atas AD/ART DPP Partai Demokrat.

Baca juga: Sebut Kubu Moeldoko Tercerai Berai, Kubu AHY: Tak Lama Lagi Tumbang

"Menyatakan kubu Moeldoko terbelah tiga akibat judicial review yang diajukan oleh Yusril Ihza Mahendra, merupakan pernyataan yang keliru dan mengada-ada," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat pimpinan Moeldoko, Saiful Huda Ems dalam keterangannya, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Rumor Yusril Terima Rp100 Miliar, Kubu Moeldoko Mengaku Tak Sanggup Bayar Segitu

Huda menegaskan, pengajuan judicial review olehYusril Ihza Mahendra ke Mahkamah Agung terkait AD/ART 2020 Partai Demokrat pimpinan AHY, tidak ada sangkut pautnya dengan DPP Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang pimpinan Bapak Moeldoko.

Yusril sendiri kata dia, merupakan kuasa hukum empat orang kader Partai Demokrat, bukan kuasa hukum dari Moeldoko atau DPP Partai Demokrat KLB.

"Jadi meski kami ada kesamaan pandangan menyikapi AD/ART 2020 dengan Bang Yusril, apa yang dilakukannya di MA adalah persoalan tersendiri. Lalu kenapa pihak AHY menganggap judicial review ke MA itu menjadi penyebab keterbelahan kubu Pak Moeldoko?," ujarnya.

Sampai saat ini tutur Huda, kubu Moeldoko tetap solid. Jika kemudian terjadi perdebatan-perdebatan yang hangat dalam setiap rapat, itu merupakan tanda hidupnya dan terlindunginya pemikiran-pemikiran kritis para pejuang politik yang tergabung di kepengurusan DPP Partai Demokrat pimpinan Moeldoko.

"Jadi perdebatan-perdebatan internal untuk menemukan ide-ide brilian itu memang sangat terasa seru dan dinamis sekali di kepengurusan DPP Partai Demokrat pimpinan Pak Moeldoko ini," tutur dia.

Kondisi ini katanya, jauh berbeda dengan keadaan kepengurusan DPP Partai Demokrat pimpinan AHY yang pastinya menutup perdebatan, karena semua keputusan akan diborong oleh SBY. Karena itulah, mengapa selama ini pihaknya melawan kubu AHY.

Di bawah kepemimpinan SBY dan AHY, serta Ibas, Huda meyakini Partai Demokrat jatuh terperosok ke jurang otoriterianisme, ologarkis dan monolitik. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi masa depan generasi muda Indonesia mendatang.

"Oleh karena itu, biarlah komplotan Dinasti Cikeas terus bersuara miring tentang kami, membuat isu-isu kubu kami terbelah tiga, empat atau lima terserah saja. Orang-orang yang sudah merasa mau kalah biasanya ya begitu, suka bikin isu dan "main kayu"," katanya

Akan tetapi ia berharap, kubu AHY agar lebih dewasa dan bijaksana sedikit menyikapi pergerakan politik dan hukum yang ditempuh kubunya. Huda menyarankan untuk mengambil sisi positif dari adanya kepengurusan baru Partai Demokrat yang lebih terbuka dan modern ini.

"Karena bagaimana pun kita semua ingin partai ini kelak menjadi pemenang dan bisa memberi manfaat bagi pendidikan politik di tanah air. Jangan terus memfitnah kami dan menghadang gerakan kami," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)