Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila Melalui Musik untuk Generasi Milenial
loading...
A
A
A
SERANG - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menggelar Bedah Musik Kebangsaan "Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik" dari kampus ke kampus. Usai sukses di Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran, Bedah Musik berlanjut di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Kamis (23/9).
Sebagai tuan rumah, Rektor Untirta Fatah Sulaiman merasa bersyukur bisa bersinergi dengan BPIP, Sinergy of Indonesia, dan Indonesia Care. "Bedah Musik Kebangsaan ini wujud sinergi, inovasi, dan motivasi membangun negeri khususnya milenial. Sesuai amanah Presiden Jokowi, para rektor wajib mendidik mahasiswa agar jadi SDM unggul dan utuh," ujar Fatah.
Ia teringat saat berkunjung ke Korea Selatan. Di pelosok Negeri Gingseng didengarkan lagu kebangsaan mereka. "Indonesia juga bisa. Saya suka lagunya Cokelat, Bendera. Genre dangdut juga membangkitkan nasionalisme," ujarnya lebih lanjut.
Band berprestasi asal Untirta, Sarasa Ethnic tampil di podium membawakan lagu Cinta Indonesia. Wakil Kepala BPIP Haryono ikut antusias mendengarkan.
Menurutnya, para personel band yang notabene mahasiswa itu sangat cerdas. Mampu memadukan instrumen modern dan tradisional. "Begitu pula Pancasila. Tradisi tidak harus disikapi tradisional, tapi dikembangkan untuk dinamika berbangsa bernegara," kata Haryono.
Ditambahkannya, kesenian itu sarat kreasi, imajinasi, dan prestasi. Maka, Haryono berharap Bedah Musik Kebangsaan bisa dimaknai para mahasiswa sebagai bahan riset untuk masa depan Indonesia.
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia yang ikut hadir juga menyampaikan apresiasi. Ini kali ketiga Bedah Musik Kebangsaan digelar BPIP. Diketahui, Doli juga Founder Sinergy Of Indonesia. Pihaknya dan Indonesia Care (komunitas musisi) telah membuat Nyanyian Rumah Indonesia.
Album itu berisi lima lagu daerah yang diaransemen ulang dan empat lagu karangan para musisi. "Album ini tak ada manfaat jika tak disosialisasikan kembali ke milenial. Maka kami menghubungi BPIP. Ke depan kami bersinergi lagi menjangkau lebih banyak sekolah dan kampus," ujar Doli.
Hadir pula dalam acara itu; Plt. Sestama BPIP Karjono, Deputi I BPIP Prakoso, Direktur Sosialisasi BPIP M. Akbar Hadiprabowo dan Pakar Kebijakan Publik Harits Wicaksana. Adapun para musisi mendendangkan Rayuan Pulau Kelapa (Conrad GV), Anak Negeri (Shanna Shanon dan Alshant), Bangun Pemudi Pemuda (Alshant dan Awing) dan dari Sabang Sampai Merauke (Slag band). Even tersebut diikuti para Mahasiswa Untirta baik secara daring maupun luring. CM
Sebagai tuan rumah, Rektor Untirta Fatah Sulaiman merasa bersyukur bisa bersinergi dengan BPIP, Sinergy of Indonesia, dan Indonesia Care. "Bedah Musik Kebangsaan ini wujud sinergi, inovasi, dan motivasi membangun negeri khususnya milenial. Sesuai amanah Presiden Jokowi, para rektor wajib mendidik mahasiswa agar jadi SDM unggul dan utuh," ujar Fatah.
Ia teringat saat berkunjung ke Korea Selatan. Di pelosok Negeri Gingseng didengarkan lagu kebangsaan mereka. "Indonesia juga bisa. Saya suka lagunya Cokelat, Bendera. Genre dangdut juga membangkitkan nasionalisme," ujarnya lebih lanjut.
Band berprestasi asal Untirta, Sarasa Ethnic tampil di podium membawakan lagu Cinta Indonesia. Wakil Kepala BPIP Haryono ikut antusias mendengarkan.
Menurutnya, para personel band yang notabene mahasiswa itu sangat cerdas. Mampu memadukan instrumen modern dan tradisional. "Begitu pula Pancasila. Tradisi tidak harus disikapi tradisional, tapi dikembangkan untuk dinamika berbangsa bernegara," kata Haryono.
Ditambahkannya, kesenian itu sarat kreasi, imajinasi, dan prestasi. Maka, Haryono berharap Bedah Musik Kebangsaan bisa dimaknai para mahasiswa sebagai bahan riset untuk masa depan Indonesia.
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia yang ikut hadir juga menyampaikan apresiasi. Ini kali ketiga Bedah Musik Kebangsaan digelar BPIP. Diketahui, Doli juga Founder Sinergy Of Indonesia. Pihaknya dan Indonesia Care (komunitas musisi) telah membuat Nyanyian Rumah Indonesia.
Album itu berisi lima lagu daerah yang diaransemen ulang dan empat lagu karangan para musisi. "Album ini tak ada manfaat jika tak disosialisasikan kembali ke milenial. Maka kami menghubungi BPIP. Ke depan kami bersinergi lagi menjangkau lebih banyak sekolah dan kampus," ujar Doli.
Hadir pula dalam acara itu; Plt. Sestama BPIP Karjono, Deputi I BPIP Prakoso, Direktur Sosialisasi BPIP M. Akbar Hadiprabowo dan Pakar Kebijakan Publik Harits Wicaksana. Adapun para musisi mendendangkan Rayuan Pulau Kelapa (Conrad GV), Anak Negeri (Shanna Shanon dan Alshant), Bangun Pemudi Pemuda (Alshant dan Awing) dan dari Sabang Sampai Merauke (Slag band). Even tersebut diikuti para Mahasiswa Untirta baik secara daring maupun luring. CM
(srf)