Sandiaga Dorong Masyarakat Jadi Entrepreneur Manfaatkan Digitalisasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong masyarakat agar menjadi entrepreneur dengan kemampuan adaptasi dalam menggunakan teknologi serta digitalisasi.
Baca Juga: Sandiaga
Ke Pelaku Parekraf, Sandiaga: Tangkap Peluang Saat Pandemi lewat Digital
Sandiaga mengatakan, pandemi virus Corona (Covid-19) memberikan tantangan berupa disrupsi digital yang terjadi pada setiap lini, serta memunculkan berbagai peluang pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ia memaparkan bahwa selama pandemi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penjualan online tertinggi masih dipegang oleh sektor kuliner yang melonjak hingga lebih dari 1.000 persen.
Hal ini menjadi alasan kuat bagi penggiat usaha kuliner untuk terus beradaptasi dengan teknologi dan melakukan inovasi penjualan.
"Kami melihat bahwa transaksi daring yang terus meningkat menjadi 3,1 juta transaksi per hari. Ini adalah peluang untuk kita gunakan, dan kesempatan ekonomi kreatif untuk onboarding ke dalam ekosistem ekonomi digital," ujar Sandiaga.
Ia juga menyampaikan, pihaknya saat ini fokus menggenjot pergerakan wisatawan domestik untuk menghidupkan pariwisata kembali.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik wisatawan nusantara, ucap Sandiaga, adalah dengan mengembangkan desa wisata. Sebab, desa wisata disebut memiliki konsep wisata alam dan budaya yang diminati di masa pandemi.
Selain itu, ia menyatakan Kemenparekraf akan terus mengembangkan wisata religi di Indonesia. Menparekraf dorong masyarakat jadi entrepreneur dengan optimalkan digitalisasi
"Lebih dari 11 miliar dolar AS dihabiskan oleh wisatawan Indonesia untuk berwisata di luar negeri. Salah satu yang bisa kita harapkan sambil kita menunggu kenormalan baru dalam berwisata religi di luar negeri, kita kembangkan wisata religi di dalam negeri," ucap Sandiaga.
Baca Juga: Sandiaga
Ke Pelaku Parekraf, Sandiaga: Tangkap Peluang Saat Pandemi lewat Digital
Sandiaga mengatakan, pandemi virus Corona (Covid-19) memberikan tantangan berupa disrupsi digital yang terjadi pada setiap lini, serta memunculkan berbagai peluang pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ia memaparkan bahwa selama pandemi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penjualan online tertinggi masih dipegang oleh sektor kuliner yang melonjak hingga lebih dari 1.000 persen.
Hal ini menjadi alasan kuat bagi penggiat usaha kuliner untuk terus beradaptasi dengan teknologi dan melakukan inovasi penjualan.
"Kami melihat bahwa transaksi daring yang terus meningkat menjadi 3,1 juta transaksi per hari. Ini adalah peluang untuk kita gunakan, dan kesempatan ekonomi kreatif untuk onboarding ke dalam ekosistem ekonomi digital," ujar Sandiaga.
Ia juga menyampaikan, pihaknya saat ini fokus menggenjot pergerakan wisatawan domestik untuk menghidupkan pariwisata kembali.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik wisatawan nusantara, ucap Sandiaga, adalah dengan mengembangkan desa wisata. Sebab, desa wisata disebut memiliki konsep wisata alam dan budaya yang diminati di masa pandemi.
Selain itu, ia menyatakan Kemenparekraf akan terus mengembangkan wisata religi di Indonesia. Menparekraf dorong masyarakat jadi entrepreneur dengan optimalkan digitalisasi
"Lebih dari 11 miliar dolar AS dihabiskan oleh wisatawan Indonesia untuk berwisata di luar negeri. Salah satu yang bisa kita harapkan sambil kita menunggu kenormalan baru dalam berwisata religi di luar negeri, kita kembangkan wisata religi di dalam negeri," ucap Sandiaga.
(maf)