Tren Kasus Aktif COVID-19 di Jawa-Bali Menurun, DKI Jakarta Turun 93,72%

Rabu, 01 September 2021 - 15:50 WIB
loading...
Tren Kasus Aktif COVID-19...
Ketua bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan kasus aktif COVID-19 di Jawa-Bali mengalami tren penurunan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 , Dewi Nur Aisyah mengatakan kasus aktif COVID-19 di Jawa-Bali mengalami tren penurunan. Bahkan, tren penurunan tertinggi tercatat di DKI Jakarta sampai 93,72%.

Padahal, kata Dewi, provinsi di Jawa-Bali biasanya menjadi kontribusi jumlah kasus aktif tertinggi secara nasional sekitar 60-70%. “Gambaran di setiap provinsi yang pertama kita bawa dulu ke Provinsi Jawa dan Bali yang biasanya menjadi kontribusi jumlah kasus aktif sekitar 60 sampai 70% dari kasus nasional,” ujarnya secara virtual, Rabu (1/9/2021).

Dewi mengatakan tren penurunan kasus aktif di Bali juga sudah menunjukkan progres yang baik. Saat ini kasus aktif COVID-19 di Bali turun sebesar 50%.

“Jadi kalau kita lihat di sini, tren masih sama masih turun. Kita sempat bahas Bali, dari penurunan masih sedikit sekarang sudah lebih dari 50% jadi progressing disana,” paparnya.

Kemudian, kata Dewi, tren penurunan yang tinggi juga tercatat di Banten dimana penurunan sebesar 90%. “Yogyakarta juga sudah minus 67%, Banten sekarang sudah lebih dari 90% turunnya, jadi kalau kita lihat memang dari puncak itu turunnya sudah benar-benar lebih dalam gitu ya.”

“Dan alhamdulillah ya memang tidak ada terlihat naik gitu, jadi masih konsisten masih dalam fase penurunan kasus,” imbuhnya.

Kemudian kasus aktif juga menunjukkan penurunan di Jawa Timur turun 80%, Jawa Tengah 59,82%, Jawa Barat turun 83%. Meskipun, lanjut Dewi, masih ada kenaikan kasus di Jawa Barat, Jawa Tengah masih konsisten di lima besar penambahan kasus yang tinggi.

“Nah penurunan di Jawa Timur juga lebih dari 80%, Jawa Tengah di angka 59,82%. Meskipun nanti kalau kita berbicara gitu ya jumlah kasus aktif tertinggi ada di mana nanti berasal dari Jawa Barat yang berada 21.000, Jawa Tengah lima besar gitu ya, tapi kalau kita lihat progres penurunan sudah sangat baik sekali terjadi di sana,” papar Dewi.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)