Dominasi Keluarga Amien Rais Dinilai Penyebab Agung Mozin Mundur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dominasi keluarga Amien Rais di Partai Ummat dinilai menjadi penyebab Agung Mozin mundur dari partai itu. Diketahui, Ketua Umum Partai Ummat adalah menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi .
Sedangkan Amien Rais menjabat sebagai ketua majelis syura Partai Ummat. Kemudian, dua anak Amien Rais, Tasniem Fauzia Rais dan Ahmad Hanafi Rais masuk dalam jajaran tokoh pendiri partai berlogo Perisai Tauhid tersebut. Tasniem adalah istri dari Ridho Rahmadi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengakui bahwa sebuah partai politik yang sejak awal dibangun oleh keluarga rentan mengalami konflik. "Membaca surat Mozin terkesan ada ketidakterimaan atas dominasi keluarga Amien Rais, bahkan dalam tembusan Mozin jelas mempertegas soal relasi ketua umum dengan Amien Rais, di mana teks tersebut tidak lazim dalam surat profesional," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (27/8/2021).
Menurut Dedi, Partai Ummat sebagai partai baru akan kesulitan melangkah. "Jika tidak konfirm di internal, terlebih sudah mendekati masa persiapan untuk Pemilu 2024," ujarnya.
Dia menilai langkah Agung Mozin mundur dari Partai Ummat itu akan diikuti kader lainnya jika Ridho Rahmadi tidak segera mengambil langkah strategis dan konsolidatif. "Dan ini tantangan berat," katanya.
Dedi melihat Partai Ummat kurang cermat menentukan ketua umum. Karena, Ridho Rahmadi dinilai tokoh yang tidak dikenal dan belum memiliki catatan aktivis politik. "Cukup berisiko, terlebih memimpin kader yang jauh lebih banyak pengalaman politiknya," ungkapnya.
Maka itu, Dedi menilai Partai Ummat perlu memperbaiki diri ke depannya pascaditinggalkan salah satunya pendirinya itu, Agung Mozin. "Segera lakukan konsolidasi internal, menyerap seluruh kepentingan, dan mengambil langkah akomodatif, agar tidak terjadi perpecahan lebih lanjut," imbuhnya.
Dedi pun membeberkan bahwa Partai Ummat dalam survei IPO masih tertinggal dengan persentease 0,0 persen. "Artinya, belum ada masyarakat yang tahu adanya partai ini, terlebih sejak dideklarasikan hampir tidak ada aktivitas yang mengemuka," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu pendiri dan Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Agung Mozin, menyatakan berhenti dari Partai Ummat. Pernyataan tersebut dia sampaikan langsung dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Majelis Syura Partai Ummat M Amien Rais.
Malam hari tadi, Partai Ummat resmi menerima pengunduran diri Agung Mozin , salah satu pendiri dan wakil ketua umum partai tersebut. Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Syura Partai Ummat Ansufri Sambo.
Dalam surat yang diterima SINDOnews, Kamis (26/8/2021) malam, Ansufri Sambo antara lain menyebutkan Majelis Syura dengan pertimbangan yang matang memutuskan dan menyatakan menerima pengunduran diri Agung Mozin tersebut.
Sedangkan Amien Rais menjabat sebagai ketua majelis syura Partai Ummat. Kemudian, dua anak Amien Rais, Tasniem Fauzia Rais dan Ahmad Hanafi Rais masuk dalam jajaran tokoh pendiri partai berlogo Perisai Tauhid tersebut. Tasniem adalah istri dari Ridho Rahmadi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengakui bahwa sebuah partai politik yang sejak awal dibangun oleh keluarga rentan mengalami konflik. "Membaca surat Mozin terkesan ada ketidakterimaan atas dominasi keluarga Amien Rais, bahkan dalam tembusan Mozin jelas mempertegas soal relasi ketua umum dengan Amien Rais, di mana teks tersebut tidak lazim dalam surat profesional," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (27/8/2021).
Menurut Dedi, Partai Ummat sebagai partai baru akan kesulitan melangkah. "Jika tidak konfirm di internal, terlebih sudah mendekati masa persiapan untuk Pemilu 2024," ujarnya.
Dia menilai langkah Agung Mozin mundur dari Partai Ummat itu akan diikuti kader lainnya jika Ridho Rahmadi tidak segera mengambil langkah strategis dan konsolidatif. "Dan ini tantangan berat," katanya.
Dedi melihat Partai Ummat kurang cermat menentukan ketua umum. Karena, Ridho Rahmadi dinilai tokoh yang tidak dikenal dan belum memiliki catatan aktivis politik. "Cukup berisiko, terlebih memimpin kader yang jauh lebih banyak pengalaman politiknya," ungkapnya.
Maka itu, Dedi menilai Partai Ummat perlu memperbaiki diri ke depannya pascaditinggalkan salah satunya pendirinya itu, Agung Mozin. "Segera lakukan konsolidasi internal, menyerap seluruh kepentingan, dan mengambil langkah akomodatif, agar tidak terjadi perpecahan lebih lanjut," imbuhnya.
Dedi pun membeberkan bahwa Partai Ummat dalam survei IPO masih tertinggal dengan persentease 0,0 persen. "Artinya, belum ada masyarakat yang tahu adanya partai ini, terlebih sejak dideklarasikan hampir tidak ada aktivitas yang mengemuka," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu pendiri dan Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Agung Mozin, menyatakan berhenti dari Partai Ummat. Pernyataan tersebut dia sampaikan langsung dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Majelis Syura Partai Ummat M Amien Rais.
Malam hari tadi, Partai Ummat resmi menerima pengunduran diri Agung Mozin , salah satu pendiri dan wakil ketua umum partai tersebut. Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Syura Partai Ummat Ansufri Sambo.
Dalam surat yang diterima SINDOnews, Kamis (26/8/2021) malam, Ansufri Sambo antara lain menyebutkan Majelis Syura dengan pertimbangan yang matang memutuskan dan menyatakan menerima pengunduran diri Agung Mozin tersebut.
(zik)