Dampak Pandemi, Mensos Risma Ungkap 16 Ribuan Anak Kehilangan Orang Tua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR, Menteri Sosial ( Mensos ) Tri Rismaharini mengungkapkan, bahwa ada sekitar 15 ribu-16 ribuan anak jadi yatim piatu lantaran orang tuanya meninggal dunia akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
Baca Juga: Risma
Baca juga: Eks Mensos Juliari Batubara Divonis 12 Tahun, Pakar: Bukan Tidak Mungkin Berkurang Lagi
"Untuk anak yatim korban Covid-19 Rp3,2 miliar. Ini saya revisi pakai anggaran itu, yang awalnya untuk bangun-bangun itu terus kita revisi untuk ini arp 3,2 miliar. Saat ini kita meminta datanya belum lengkap dari daerah memasukan ke kita, yang kita tahu 15.000 sampai 16.000-an," kata Risma dalam pemaparannya di Ruang Rapat Komisi VIII DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Untuk anggaran 2022, Risma melanjutkan, pihaknya mengusulkan agar seluruh anak yatim piatu sekitar 4 juta anak termasuk yang dirawat Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (LKS) dan keluarga tidak mampu agar mendapatkan bantuan. Tentu Kemensos membutuhkan dukungan dari Komisi VIII DPR.
"Ini kan nggak bisa anggarannya pak, jadi kalau di-support Komisi VIII saya akan ngajukan, saya berani saja, saya izin kalau di-support taruhlah 3 bulan untuk anak yatim karena kan butuh proses administrasi. Oktober-Desember, bagaimana pak? Saya akan ngajukan itu, usulkan," terangnya.
"Totalnya di data kami sekitar 4 juta sekian (anak). Nanti kami hitung pak, kemarin usulannya. Nanti akan kami usulkan, ini baru dari pak Sekjen (Sekretaris Jenderal Kemensos)," imbuh Risma.
Dari estimasi 15.000-16.000-an ribu anak yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19, sambung dia, dihitung dan diprediksi yang belum sekolah kurang lebih 6.000 anak dengan bantuan Rp 300.000/anak per bulan. Kemudian yang sudah sekolah Rp 200.000/anak untuk kurang lebih 14.000 anak.
Kemudian, kata mantan Wali Kota Surabaya ini, anak yang diasuh oleh LKS dan belum sekolah 4.000 anak dengan bantuan Rp 300.000. Yang sudah sekolah 41.000 anak dengan bantuan Rp 200.000/anak. Jumlah ini sesuai dengan standar bantuan program keluarga harapan (PKH). Kemudian anak yatim yang diasuh oleh keluarga tidak mampu, kurang lebih 3.978.622 anak.
“Usulan kami kemarin 4 bulan. Tapi rasanya kalau 4 bulan (September-Desember) nggak keburu, mungkin 3 bulan. Sementara anak yang Covid itu ditangani dengan yang atensi Rp 2,4 miliar. Total kebutuhannya untuk 4 bulan anak yatim dan anak korban covid Rp3.238.897.600 seperti itu. Ini untuk anak yatim,” ungkap Risma.
Baca Juga: Risma
Baca juga: Eks Mensos Juliari Batubara Divonis 12 Tahun, Pakar: Bukan Tidak Mungkin Berkurang Lagi
"Untuk anak yatim korban Covid-19 Rp3,2 miliar. Ini saya revisi pakai anggaran itu, yang awalnya untuk bangun-bangun itu terus kita revisi untuk ini arp 3,2 miliar. Saat ini kita meminta datanya belum lengkap dari daerah memasukan ke kita, yang kita tahu 15.000 sampai 16.000-an," kata Risma dalam pemaparannya di Ruang Rapat Komisi VIII DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Untuk anggaran 2022, Risma melanjutkan, pihaknya mengusulkan agar seluruh anak yatim piatu sekitar 4 juta anak termasuk yang dirawat Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (LKS) dan keluarga tidak mampu agar mendapatkan bantuan. Tentu Kemensos membutuhkan dukungan dari Komisi VIII DPR.
"Ini kan nggak bisa anggarannya pak, jadi kalau di-support Komisi VIII saya akan ngajukan, saya berani saja, saya izin kalau di-support taruhlah 3 bulan untuk anak yatim karena kan butuh proses administrasi. Oktober-Desember, bagaimana pak? Saya akan ngajukan itu, usulkan," terangnya.
"Totalnya di data kami sekitar 4 juta sekian (anak). Nanti kami hitung pak, kemarin usulannya. Nanti akan kami usulkan, ini baru dari pak Sekjen (Sekretaris Jenderal Kemensos)," imbuh Risma.
Dari estimasi 15.000-16.000-an ribu anak yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19, sambung dia, dihitung dan diprediksi yang belum sekolah kurang lebih 6.000 anak dengan bantuan Rp 300.000/anak per bulan. Kemudian yang sudah sekolah Rp 200.000/anak untuk kurang lebih 14.000 anak.
Kemudian, kata mantan Wali Kota Surabaya ini, anak yang diasuh oleh LKS dan belum sekolah 4.000 anak dengan bantuan Rp 300.000. Yang sudah sekolah 41.000 anak dengan bantuan Rp 200.000/anak. Jumlah ini sesuai dengan standar bantuan program keluarga harapan (PKH). Kemudian anak yatim yang diasuh oleh keluarga tidak mampu, kurang lebih 3.978.622 anak.
“Usulan kami kemarin 4 bulan. Tapi rasanya kalau 4 bulan (September-Desember) nggak keburu, mungkin 3 bulan. Sementara anak yang Covid itu ditangani dengan yang atensi Rp 2,4 miliar. Total kebutuhannya untuk 4 bulan anak yatim dan anak korban covid Rp3.238.897.600 seperti itu. Ini untuk anak yatim,” ungkap Risma.
(maf)