Marwan Sebut Era Normal Baru Momentum Menjanjikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Era normal baru atau new normal disarankan menjadi momentum berharga untuk menata ulang dan melakukan perubahan seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti elementer, fundamental, strategis dan visioner dalam berbagai bidang.
"Dari situlah akan muncul apa yang disebut sebagai transisi menuju tatanan sosial baru atau New Social Order dalam kerangka menjadikan bangsa lebih maju, modern, kompetitif, dan beradab,” kata Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar, Jumat (29/05/2020).
Kata dia, pandemi covid-19 terbukti memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya memupuk dan menguatkan nilai-nilai sosial di tengah masyarakat, baik aspek solidaritas sosial, kegotong-royongan dan empati antar sesama warga bangsa. Ini adalah momentum menjanjikan.
"Oleh karena itu, kita harus berani melakukan perubahan secara radikal, elementer, fundamental, mengevaluasi dan menata ulang total birokrasi kita menuju birokrasi yang responsif-solutif, akomodatif, visioner, dan bukan membebani serta menjadi “benalu” bagi negara,” kata mantan Menteri Desa, PDTT ini.
Investasi bidang kesehatan, kata dia, hendaknya menjadi perhatian serius investasi sektor kesehatan, termasuk juga bagaimana menata ulang BUMN bidang farmasi untuk tidak bergantung pada bahan baku maupun barang jadi yang diimpor secara ugal-ugalan.
"Masak kita selalu import? Semestinya kita memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang luar biasa sebagai bahan baku obat-obatan, alkes, APD dan lainnya yang perlu dikembangkan. Gunakan potensi dalam negeri sendiri. Anugerah Tuhan YME yang begitu besar harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bidang kesehatan kita,” kata politikus PKB ini.
Momentum “era normal baru” juga, kata dia, mementum untuk menata ulang bidang ketenagakerjaan akibat banyaknya tenaga kerja mupun buruh yang terkena PHK. Ini membutuhkan pemikiran serius dan Out of The Box untuk menemukan solusi terhadap masalah mereka. “Kita harus bahu-membahu mencari solusi yang cepat dan tepat. Butuh kecepatan dan kerja keras,” pungkasnya.
"Dari situlah akan muncul apa yang disebut sebagai transisi menuju tatanan sosial baru atau New Social Order dalam kerangka menjadikan bangsa lebih maju, modern, kompetitif, dan beradab,” kata Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar, Jumat (29/05/2020).
Kata dia, pandemi covid-19 terbukti memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya memupuk dan menguatkan nilai-nilai sosial di tengah masyarakat, baik aspek solidaritas sosial, kegotong-royongan dan empati antar sesama warga bangsa. Ini adalah momentum menjanjikan.
"Oleh karena itu, kita harus berani melakukan perubahan secara radikal, elementer, fundamental, mengevaluasi dan menata ulang total birokrasi kita menuju birokrasi yang responsif-solutif, akomodatif, visioner, dan bukan membebani serta menjadi “benalu” bagi negara,” kata mantan Menteri Desa, PDTT ini.
Investasi bidang kesehatan, kata dia, hendaknya menjadi perhatian serius investasi sektor kesehatan, termasuk juga bagaimana menata ulang BUMN bidang farmasi untuk tidak bergantung pada bahan baku maupun barang jadi yang diimpor secara ugal-ugalan.
"Masak kita selalu import? Semestinya kita memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang luar biasa sebagai bahan baku obat-obatan, alkes, APD dan lainnya yang perlu dikembangkan. Gunakan potensi dalam negeri sendiri. Anugerah Tuhan YME yang begitu besar harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bidang kesehatan kita,” kata politikus PKB ini.
Momentum “era normal baru” juga, kata dia, mementum untuk menata ulang bidang ketenagakerjaan akibat banyaknya tenaga kerja mupun buruh yang terkena PHK. Ini membutuhkan pemikiran serius dan Out of The Box untuk menemukan solusi terhadap masalah mereka. “Kita harus bahu-membahu mencari solusi yang cepat dan tepat. Butuh kecepatan dan kerja keras,” pungkasnya.
(mhd)