Karaton Sumedang Larang Penjaga Nilai Luhur Sunda Pasca-Jatuhnya Pajajaran

Minggu, 22 Agustus 2021 - 16:27 WIB
loading...
A A A
Pangeran Santri dan Ratu Pucuk Umun dikaruniai anak laki-laki bernama Angkawijaya. Pangeran Angkawijaya memegang kepemimpinan Sumedang Larang sejak 1578 dengan gelar Prabu Geusan Ulun. Tepatnya pada tanggal 22 April 1578.

Saat itu penobatan Prabu Geusan Ulun, bertepatan dengan kedatangan utusan dari Kerajaan Pajajaran untuk menyerahkan Mahkota Binokasih - yang dibuat pada masa Prabu Bunisora (1357-1371) kepada Kerajaan Sumedang Larang.

Mahkota Binokasih terbuat dari emas dengan motif Batara Rama. Ini melambangkan keluhuran seorang raja agar miliki sifat seperti Batara Rama. Kerajaan Pajajaran saat itu mengalami serangan gabungan Kerajaan Banten dan Cirebon. Penyerahan Mahkota Binokasih dan seluruh atribut kerajaan dimaksudkan agar Kerajaan Sumedang Larang menjadi penerus kekuasaan Pajajaran.

Peristiwa sejarah dari Kerajaan Sumedang Larang itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumedang berdasarkan keputusan DPRD Nomor 1/KPTS/DPRD/SMD/1973 tanggal 8 Oktober 1973.

Baru setahun Prabu Geusan Ulun bertakhta, Kerajaan Pajajaran runtuh. Kerajaan Sumedang Larang semakin kukuh sebagai penjaga Trah Sunda dari Kerajaan Pajajaran.

Pendeklarasian ini mendapat dukungan dari berbagai pihak mengingat Prabu Geusan Ulun adalah keturunan raja-raja di tanah Sunda. Apalagi Mahkota Pajajaran sudah di tangan Prabu Geusan Ulun.

Selain memiliki legitimasi yang kuat, wilayah kekuasaan Sumedang Larang pun bertambah luas berkat hibah dari Kerajaan Pajajaran. Hampir menguasai seluruh Jawa Barat, kecuali wilayah yang dimiliki Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon.

Di bawah pemerintahan Prabu Geusan Ulun, Sumedang Larang mencapai puncak kejayaan. Setelah Prabu Geusan Ulun meninggal tahun 1601 M, Sumedang Larang dipimpin Prabu Suriadiwangsa (1601-1620 M). Saat ini Raja Karaton Sumedang Larang adalah Paduka Yang Mulia H.R.I Lukman Soemadisoeria.
(zik)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2272 seconds (0.1#10.140)