Mantan Napiter Diminta Ikut Ciptakan Kerukunan dan Perdamaian
loading...
A
A
A
Dia juga meminta para mitra agar tetap tulus melakukan kewajibannya sebagai warga negara untuk melakukan bela negara. Karena bela negara itu bukan urusan aparat keamanan saja, tetapi juga warga negara seluruhnya.
“Bukan kelompok nasionalis saja yang menjadikan bangsa ini, tetapi juga keterlibatan para ulama-ulama besar. Artinya di situ sudah menjadi bagian pemikiran-pemikiran ulama-ulama Islam yang ikut melahirkan negara dan bangsa Indonesia ini. Untuk itu Negara ini harus dijaga agar kita semuanya bisa hidup makmur, adil, sejahtera oleh warga negaranya,” tutur Jenderal bintang tiga ini.
Dia juga meminta kepada para mitra binaan BNPT ini untuk terus membela negara ini di jalan yang benar dan sesuai dengan pondasi bangsa ini. Karena negara Indonesia ini adalah negara yang majemuk dimana banyak sekali warga bangsa ini yang bergama, suku maupun ras lain.
“Kita bersyukur dengan kemajemukan yang dimiliki bangsa kita ini, dimana kita bisa hidup berdampingan secara damai. Karena sampai hari ini harus disyukuri bahwa Indonesia masih tetap bersatu dalam wilayah Negara Kesatua Republik Indonesia. Tentunya ini adalah sesuatu hal yang luar biasa,” katanya.
Kepala BNPT memberikan contoh negara besar seperti Yugoslavia yang terpecah belah karena tidak bisa lagi menyatukan warga negaranya. Negara itu kini tidak bisa bersatu lagi dan lebih memilih jalannya masing-masing sehingga terpecah menjadi beberapa negara Padahal wilayahnya lebih kecil dari Indonesia.
Dia juga berharap agar yayasan ini nantinya bisa berkiprah di daerahnya masing-masing dan dapat menjadi lembaga yang dapat memberikan manfaat, bukan hanya kepada pengurus yayasannya, tetapi kepada seluruh masyarakat.
“Kita punya FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) di setiap provinsi, kami mohon pak Deputi I agar FKPT bisa dipertemukan dengan Yayasan ini untuk saling bersilaturahmi agar bisa bersinergi, bersatu untuk membangun sebuah kebaikan,” tutur mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Sementara itu Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dalam sambutan pembukanya pada video conference tersebut mengatakan, silaturahmi dan halal bihalal ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara BNPT dengan mitra subdit BM dalam menangkal ancaman terorisme.
“Dengan adanya silaturahmi dan halal bihalal antara Kepala BNPT, bersama kami dan para mitra dasi Subdit Bina Mayarakat ini bisa menjadi langkah awal kita untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang memiliki daya tangkal terhadap ancaman terorisme dengan mewujudkan Satu Tekad Indonesia Damai,” tutur Deputi Hendri.
Silaturahmi dan halal bihalal secara virtual yang diikuti puluhan mantan napiter yang bernaung pada 15 Yayasan ini juga Direktur Deradikalisasi Irfan Idris, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Sus Solihuddin Nasution dan jajaran para staf.
“Bukan kelompok nasionalis saja yang menjadikan bangsa ini, tetapi juga keterlibatan para ulama-ulama besar. Artinya di situ sudah menjadi bagian pemikiran-pemikiran ulama-ulama Islam yang ikut melahirkan negara dan bangsa Indonesia ini. Untuk itu Negara ini harus dijaga agar kita semuanya bisa hidup makmur, adil, sejahtera oleh warga negaranya,” tutur Jenderal bintang tiga ini.
Dia juga meminta kepada para mitra binaan BNPT ini untuk terus membela negara ini di jalan yang benar dan sesuai dengan pondasi bangsa ini. Karena negara Indonesia ini adalah negara yang majemuk dimana banyak sekali warga bangsa ini yang bergama, suku maupun ras lain.
“Kita bersyukur dengan kemajemukan yang dimiliki bangsa kita ini, dimana kita bisa hidup berdampingan secara damai. Karena sampai hari ini harus disyukuri bahwa Indonesia masih tetap bersatu dalam wilayah Negara Kesatua Republik Indonesia. Tentunya ini adalah sesuatu hal yang luar biasa,” katanya.
Kepala BNPT memberikan contoh negara besar seperti Yugoslavia yang terpecah belah karena tidak bisa lagi menyatukan warga negaranya. Negara itu kini tidak bisa bersatu lagi dan lebih memilih jalannya masing-masing sehingga terpecah menjadi beberapa negara Padahal wilayahnya lebih kecil dari Indonesia.
Dia juga berharap agar yayasan ini nantinya bisa berkiprah di daerahnya masing-masing dan dapat menjadi lembaga yang dapat memberikan manfaat, bukan hanya kepada pengurus yayasannya, tetapi kepada seluruh masyarakat.
“Kita punya FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) di setiap provinsi, kami mohon pak Deputi I agar FKPT bisa dipertemukan dengan Yayasan ini untuk saling bersilaturahmi agar bisa bersinergi, bersatu untuk membangun sebuah kebaikan,” tutur mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Sementara itu Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dalam sambutan pembukanya pada video conference tersebut mengatakan, silaturahmi dan halal bihalal ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara BNPT dengan mitra subdit BM dalam menangkal ancaman terorisme.
“Dengan adanya silaturahmi dan halal bihalal antara Kepala BNPT, bersama kami dan para mitra dasi Subdit Bina Mayarakat ini bisa menjadi langkah awal kita untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang memiliki daya tangkal terhadap ancaman terorisme dengan mewujudkan Satu Tekad Indonesia Damai,” tutur Deputi Hendri.
Silaturahmi dan halal bihalal secara virtual yang diikuti puluhan mantan napiter yang bernaung pada 15 Yayasan ini juga Direktur Deradikalisasi Irfan Idris, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Sus Solihuddin Nasution dan jajaran para staf.