Mustahil Rumah Anggota DPR Tidak Cukup untuk Isoman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR menyediakan hotel bintang 3 untuk tempat isolasi mandiri ( isoman ) legislator yang terpapar Covid-19 terus menuai kritikan. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, fasilitas mewah tersebut hanya memperkuat dugaan publik bahwa lembaga DPR tidak layak dipercaya, miskin empati, dan hilang kepekaan sosial.
Dedi berpendapat, hotel bintang 3 untuk isoman para anggota Dewan itu bukan menjadi persoalan selama pemerintah telah menjamin kelayakan fasilitas isoman untuk seluruh warga negara. Namun, kata dia, faktanya bahwa kelayakan bagi warga negara belum tersedia.
"Maka, fasilitas untuk anggota DPR hanya memperkuat dugaan publik jika lembaga ini tidak layak dipercaya, miskin empati, dan hilang kepekaan sosial," kata Dedi Kurnia Syah, Rabu (28/7/2021).
Menurut Dedi, mustahil rumah masing-masing anggota DPR tidak mencukupi untuk isoman mereka. "Persoalannya bukan fasilitas, tapi mental politisi yang sulit berdikari, kondisi semacam ini benalu bagi proses pembangunan manusia Indonesia yang unggul, karena keteladaan hilang dari oknum anggota parlemen," ujarnya.
Padahal, lanjut dia, secara politis polemik fasilitas mewah isoman bagi para anggota Dewan itu jelas merugikan para legislator itu sendiri dan partai politik pengusung. "Citra sebagai lembaga yang sulit dipercaya publik akan semakin kuat jika mereka tidak berhasil menampakkan empati," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR menyediakan fasilitas berupa hotel untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) bagi Anggota DPR, staf dan juga PNS di lingkungan DPR yang terpapar COVID-19 namun masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
Hal ini dituangkan dalam Surat Setjen DPR tanggal 26 Juli 2021 tentang Isolasi Mandiri, yang dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar. Menurutnya, hal ini dilakukan karena ada beberapa Anggota DPR yang komplain karena ada yang menjalani isoman di rumah dinas anggota.
Dedi berpendapat, hotel bintang 3 untuk isoman para anggota Dewan itu bukan menjadi persoalan selama pemerintah telah menjamin kelayakan fasilitas isoman untuk seluruh warga negara. Namun, kata dia, faktanya bahwa kelayakan bagi warga negara belum tersedia.
"Maka, fasilitas untuk anggota DPR hanya memperkuat dugaan publik jika lembaga ini tidak layak dipercaya, miskin empati, dan hilang kepekaan sosial," kata Dedi Kurnia Syah, Rabu (28/7/2021).
Menurut Dedi, mustahil rumah masing-masing anggota DPR tidak mencukupi untuk isoman mereka. "Persoalannya bukan fasilitas, tapi mental politisi yang sulit berdikari, kondisi semacam ini benalu bagi proses pembangunan manusia Indonesia yang unggul, karena keteladaan hilang dari oknum anggota parlemen," ujarnya.
Padahal, lanjut dia, secara politis polemik fasilitas mewah isoman bagi para anggota Dewan itu jelas merugikan para legislator itu sendiri dan partai politik pengusung. "Citra sebagai lembaga yang sulit dipercaya publik akan semakin kuat jika mereka tidak berhasil menampakkan empati," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR menyediakan fasilitas berupa hotel untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) bagi Anggota DPR, staf dan juga PNS di lingkungan DPR yang terpapar COVID-19 namun masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
Hal ini dituangkan dalam Surat Setjen DPR tanggal 26 Juli 2021 tentang Isolasi Mandiri, yang dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar. Menurutnya, hal ini dilakukan karena ada beberapa Anggota DPR yang komplain karena ada yang menjalani isoman di rumah dinas anggota.
(zik)