7 Fakta Dokumen Rahasia Titipan Hasto Kristiyanto yang Dititipkan ke Petinggi PDIP

JAKARTA - Dokumen rahasia titipan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menarik perhatian publik. Baru-baru ini, pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan adanya dokumen penting yang diserahkan oleh Hasto Kristiyanto. Dokumen tersebut diserahkan melalui Wakil Sekjen PDIP Aryo Adhi Dharmo dan telah menjadi sorotan publik.

Berikut ini adalah 7 fakta menarik tentang dokumen tersebut yang berhasil diungkap oleh Connie Rahakundini Bakrie:

1. Jumlah Dokumen yang Diserahkan Mencapai 37 Lembar

Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan dokumen yang diserahkan kepada Aryo Adhi Dharmo berjumlah 37 lembar. Dokumen-dokumen ini telah tercap dengan notaris, yang menunjukkan pentingnya legalitas dan keaslian dokumen tersebut. Diketahui bahwa dokumen ini terdiri dari berbagai jenis informasi yang mencakup beberapa hal penting, meskipun beberapa di antaranya tetap dijaga kerahasiaannya.

2. Flashdisk Berisi Video Juga Diberikan

Selain dokumen berbentuk kertas, Connie juga menyerahkan sebuah flashdisk yang berisi video terkait dokumen tersebut. Namun, ia menekankan bahwa dokumen-dokumen ini tidak dapat disalin atau disebarluaskan oleh siapa pun. Dalam wawancara, Connie juga menegaskan tidak ada salinan dokumen tersebut, kecuali yang telah diberikan kepadanya untuk diserahkan sesuai dengan perjanjian dengan Hasto Kristiyanto.

3. Dokumen yang Melibatkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo

Connie juga menyinggung dua dokumen yang sangat sensitif dan melibatkan tokoh penting, salah satunya Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Dokumen tersebut diberi nomor 7 dan 16, yang mengindikasikan adanya informasi yang melibatkan tokoh-tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia. Hal ini tentu menarik perhatian banyak pihak, mengingat keterlibatan pejabat tinggi dalam dokumen yang dibahas.

4. Peran Connie dalam Dunia Akademik dan Internasional

Connie Rahakundini Bakrie adalah seorang Guru Besar Bidang Hubungan Internasional di Universitas Saint Petersburg, Rusia. Dengan latar belakang pendidikan yang luas di bidang pertahanan. Connie memiliki pengaruh besar dalam dunia akademik internasional.



Sebelumnya, Connie juga dikenal sebagai peneliti senior di Institute of National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, Israel. Tak hanya itu, Connie juga menjadi anggota Valdai Discussion Club, yang merupakan think tank yang memberikan masukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam strategi kebijakan luar negeri Rusia.

5. Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan Internasional

Sebagai anggota tetap Valdai Discussion Club, Connie telah memberikan kontribusi dalam diskusi strategis internasional. Ia adalah satu-satunya ilmuwan Indonesia yang pernah berbicara langsung di hadapan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Selain itu, Connie juga aktif dalam menjalin hubungan antara Indonesia dan Rusia melalui kolaborasi dengan berbagai institusi seperti Duta Besar Rusia untuk Indonesia dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

6. Dokumen yang Diajukan Setelah Perintah Megawati

Dalam pengungkapannya, Connie menyebutkan bahwa ia diserahi tugas untuk berbicara di hadapan publik lagi setelah mendapat perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan langsung Megawati dalam pengelolaan dokumen-dokumen tersebut, menambah kedalaman kontekstual terhadap dokumen yang diserahkan.

7. Tugas Akademis yang Membatasi Penyebaran Dokumen

Connie Rahakundini Bakrie juga mengungkapkan bahwa ia memiliki kontrak dengan Universitas Saint Petersburg hingga 2028. Kontrak ini mengharuskan dirinya untuk menjaga kerahasiaan dokumen yang ada. Dalam konteks ini, penyebaran atau pengedaran salinan dokumen yang melibatkan Hasto Kristiyanto dan tokoh-tokoh lainnya tidak diperkenankan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Dengan semua informasi ini, dokumen titipan Hasto Kristiyanto yang diterima oleh Connie Rahakundini Bakrie menjadi semakin menarik untuk dianalisis, mengingat tidak hanya melibatkan tokoh-tokoh penting dalam politik Indonesia, tetapi juga memberikan gambaran tentang hubungan internasional yang kompleks yang melibatkan Indonesia, Rusia, dan negara-negara lainnya. Keputusan untuk menjaga kerahasiaan dokumen ini semakin mempertegas pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya.