DPR: Pemerintah Perlu Terobosan untuk Percepatan Program Vaksinasi Covid-19

Minggu, 18 Juli 2021 - 12:14 WIB
loading...
DPR: Pemerintah Perlu Terobosan untuk Percepatan Program Vaksinasi Covid-19
Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi, harus dicarikan jalan keluar untuk melakukan percepatan vaksinasi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Target vaksinasi Covid-19 nasional masih jauh dari harapan, dari jumlah vaksin yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 137 juta dosis, sementara yang baru digunakan baru 54 juta dosis atau belum sampai 50% dari jumlah dosis yang ada.

Menurut Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi, harus dicarikan jalan keluar untuk melakukan percepatan vaksinasi, sehingga herd immunity nasional bisa segera tercapai. "Sisa dosis yang ada masih menumpuk entah dimana? Ini harus dicarikan jalan keluarnya. Sementara banyak daerah mengalami kehabisan stok vaksin," kata pria yang akrab disapa Awiek ini kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).
Ketua DPP PPP ini juga melihat, hal ini sekaligus menunjukan fakta yang kontradiktif. Masyarakat membutuhkan vaksin, sementara stok vaksin yang ada justru menumpuk tidak terserap. Target pemerintah 1 juta vaksin per hari ternyata tidak berjalan mulus akibat sejumlah hal. "Jumlah nakes dan relawan yang tidak memadai, pola distribusi karena di daerah tidak semuanya memiliki tempat penyimpanan yang memadai, dan birokrasi yang ribet," papar anggota Komisi VI DPR ini.

Selain itu, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR ini menambahkan, terdapat penolakan vaksin dari masyarakat akibat terpengaruh informasi hoaks. Maka pemerintah perlu mencari terobosan untuk mempercepat program vaksinasi. "Melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, akadmisi, pejabat untuk mensosialisasikan informasi yang benar tentang vaksin," usulnya.

"Sejauh ini pelibatan TNI/Polri sudah bagus dan akan lebih massif jika ada pelibatan kelompok-kelompok masyarakat termasuk juga anggota DPR di dapil masing-masing untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan vaksinasi, tentunya dengan standar yang ketat termasuk ketersediaan nakesnya," tambah Awiek.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2005 seconds (0.1#10.140)