Tim Pakar Pemerintah Akui PPKM Darurat Belum Turunkan Kasus Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan PPKM Darurat dinilai berhasil menekan mobilitas masyarakat. Namun, tidak bisa dipungkiri, penyebaran kasus Covid-19 masih sangat tinggi, terutama pada usia 18 tahun ke bawah.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, perkembangan kasus tersebut bisa kembali mengalami ledakan saat Idul Adha.
"Untuk itu, saya mengimbau agar silaturahminya dilakukan virtual saja, ini dalam rangka menghindari jangan sampai terjadi penularan," kata Wiku saat zoom meeting di Jakarta, Sabtu (17/7/2021).
Dilanjutkan dia, penularan kasus Covid-19 saat ini, paling rawan terjadi pada anak usia di bawah 18 tahun. Aktivitas mereka pergi keluar rumah dan berkumpul, rawan menjadi tempat penyebaran Covid-19.
"Sesuai rekomendasi dari para pakar, terutama anak-anak di bawah 18 tahun, mohon tidak melakukan perjalanan ke luar rumah. Adanya PPKM darurat, mobilitas masyarakat sudah turun, tapi kasusnya belum turun," jelasnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada seluruh warga, untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan penyebaran dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Ini menunjukan penularan masih ada di tingkat komuniktas. Untuk itu, pembatasan kegiatan dilakukan. Mohon kepada seluruh warga, terutama RT/RW, desa, bersama melakukan pencegahan dan ikut menerapkan prokes," tukasnya.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, perkembangan kasus tersebut bisa kembali mengalami ledakan saat Idul Adha.
"Untuk itu, saya mengimbau agar silaturahminya dilakukan virtual saja, ini dalam rangka menghindari jangan sampai terjadi penularan," kata Wiku saat zoom meeting di Jakarta, Sabtu (17/7/2021).
Dilanjutkan dia, penularan kasus Covid-19 saat ini, paling rawan terjadi pada anak usia di bawah 18 tahun. Aktivitas mereka pergi keluar rumah dan berkumpul, rawan menjadi tempat penyebaran Covid-19.
"Sesuai rekomendasi dari para pakar, terutama anak-anak di bawah 18 tahun, mohon tidak melakukan perjalanan ke luar rumah. Adanya PPKM darurat, mobilitas masyarakat sudah turun, tapi kasusnya belum turun," jelasnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada seluruh warga, untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan penyebaran dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Ini menunjukan penularan masih ada di tingkat komuniktas. Untuk itu, pembatasan kegiatan dilakukan. Mohon kepada seluruh warga, terutama RT/RW, desa, bersama melakukan pencegahan dan ikut menerapkan prokes," tukasnya.
(muh)