Amankan Pasokan Oksigen !!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kelangkaan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 yang terjadi beberapa hari terakhir dipastikan segera teratasi. Pemerintah menegaskan telah meminta kepada lima produsen oksigen dalam negeri agar 100% produksinya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan.
Kekurangan pasokan oksigen sempat membuat para pengelola rumah sakit (RS) keteteran. Hal ini seiring melonjaknya pasien Covid-19 yang membutuhkan penanganan. Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sarjito di Yogyakarta bahkan sempat mengalami kekurangan pasokan oksigen pada Sabtu (3/7) yang mengakibatkan sejumlah pasien meninggal dunia.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, dalam konteks ketersediaan dan pasokan oksigen, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah. Selain meminta produsen agar memasok kebutuhan oksigen untuk dalam negeri, pemerintah juga akan melakukan impor tabung oksigen dari luar negeri.
“(Impor tabung oksigen) saat ini sedang berlangsung (on going),” kata Luhut di Jakarta kemarin.
Lebih dari itu, Luhut mengakui bahwa saat ini terjadi kekurangan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 di sejumlah daerah dan rumah sakit karena terjadi peningkatan kebutuhan hingga tiga sampai empat kali lipat.
“Memang ada sedikit kekurangan, tapi dengan pengaturan dari lima produsen oksigen, kami minta 100% didedikasikan untuk masalah kesehatan. Penanganan (Covid-19) semua masih terkendali. Ada kritis di sana-sini, yes, tapi masih terkendali,” ungkapnya.
Selain menjamin ketersediaan tabung oksigen, Luhut juga menegasan bahwa pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19. Dia berujar, pemerintah menyiapkan beberapa rumah sakit tambahan seperti rumah sakit darurat di asrama haji di beberapa daerah, termasuk RS Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur sebagai rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. Yang tak kalah penting, kata Luhut, terkait pengendalian pasokan obat dan alat kesehatan (alkes) lainnya, termasuk oksigen.
“Oksigen ini bisa diselesaikan karena ada dua tipe oksigen, yakni untuk di ruang isolasi dan ruang intensif. Kemudian ada oksigen konsentrator nanti kita beli dan kita pesan,” ujar Luhut.
Kekurangan pasokan oksigen sempat membuat para pengelola rumah sakit (RS) keteteran. Hal ini seiring melonjaknya pasien Covid-19 yang membutuhkan penanganan. Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sarjito di Yogyakarta bahkan sempat mengalami kekurangan pasokan oksigen pada Sabtu (3/7) yang mengakibatkan sejumlah pasien meninggal dunia.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, dalam konteks ketersediaan dan pasokan oksigen, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah. Selain meminta produsen agar memasok kebutuhan oksigen untuk dalam negeri, pemerintah juga akan melakukan impor tabung oksigen dari luar negeri.
“(Impor tabung oksigen) saat ini sedang berlangsung (on going),” kata Luhut di Jakarta kemarin.
Lebih dari itu, Luhut mengakui bahwa saat ini terjadi kekurangan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 di sejumlah daerah dan rumah sakit karena terjadi peningkatan kebutuhan hingga tiga sampai empat kali lipat.
“Memang ada sedikit kekurangan, tapi dengan pengaturan dari lima produsen oksigen, kami minta 100% didedikasikan untuk masalah kesehatan. Penanganan (Covid-19) semua masih terkendali. Ada kritis di sana-sini, yes, tapi masih terkendali,” ungkapnya.
Baca Juga
Selain menjamin ketersediaan tabung oksigen, Luhut juga menegasan bahwa pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19. Dia berujar, pemerintah menyiapkan beberapa rumah sakit tambahan seperti rumah sakit darurat di asrama haji di beberapa daerah, termasuk RS Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur sebagai rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. Yang tak kalah penting, kata Luhut, terkait pengendalian pasokan obat dan alat kesehatan (alkes) lainnya, termasuk oksigen.
“Oksigen ini bisa diselesaikan karena ada dua tipe oksigen, yakni untuk di ruang isolasi dan ruang intensif. Kemudian ada oksigen konsentrator nanti kita beli dan kita pesan,” ujar Luhut.