Harmoko Menderita Penyakit Langka Ini Sejak 2013
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Penerangan Harmoko meninggal dunia pada Minggu (4/7/2021) malam. Harmoko diketahui telah menderita sakit sejak 2013.
Hal itu diungkapkan oleh anak bungsu Harmoko , Dimas Ajisoko, saat ditemui awak media di rumahnya. Dimas mengatakan penyakit yang diderita sang ayah merupakan penyakit yang langka.
"Sakitnya itu namanya Progressive Supranuclear Palsy (PSP). Memang agak jarang penyakit Bapak. Memang penyakitnya itu lama kelamaan kondisi makin menurun. Belum ada obatnya juga," ungkap Dimas, Senin (5/7/2021).
Berdasarkan informasi yang diperoleh tim redaksi, Progressive supranuclear palsy (PSP), disebut juga Steele-Richardson-Olszewski syndrome, adalah kelainan otak yang menyebabkan kesulitan berjalan serta mengganggu keseimbangan tubuh dan gerakan mata.
Gangguan ini terjadi karena penurunan sel di area otak yang mengontrol gerakan tubuh dan pikiran. Penderita PSP bakal bertambah buruk seiring dengan waktu, bisa berlanjut menjadi komplikasi yang mengancam nyawa, seperti pneumonia dan kesulitan menelan.
Jenazah Harmoko akan dibawa langsung dari RSPAD Gatot Soebroto ke pemakaman. Harmoko dimakamkan di TMP Kalibata dengan menggunakan protokol Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh anak bungsu Harmoko , Dimas Ajisoko, saat ditemui awak media di rumahnya. Dimas mengatakan penyakit yang diderita sang ayah merupakan penyakit yang langka.
"Sakitnya itu namanya Progressive Supranuclear Palsy (PSP). Memang agak jarang penyakit Bapak. Memang penyakitnya itu lama kelamaan kondisi makin menurun. Belum ada obatnya juga," ungkap Dimas, Senin (5/7/2021).
Berdasarkan informasi yang diperoleh tim redaksi, Progressive supranuclear palsy (PSP), disebut juga Steele-Richardson-Olszewski syndrome, adalah kelainan otak yang menyebabkan kesulitan berjalan serta mengganggu keseimbangan tubuh dan gerakan mata.
Gangguan ini terjadi karena penurunan sel di area otak yang mengontrol gerakan tubuh dan pikiran. Penderita PSP bakal bertambah buruk seiring dengan waktu, bisa berlanjut menjadi komplikasi yang mengancam nyawa, seperti pneumonia dan kesulitan menelan.
Jenazah Harmoko akan dibawa langsung dari RSPAD Gatot Soebroto ke pemakaman. Harmoko dimakamkan di TMP Kalibata dengan menggunakan protokol Covid-19.
(zik)