KSAL Ancam Pecat Taruna/Taruni yang Terbukti LGBT

Rabu, 23 Juni 2021 - 21:08 WIB
loading...
KSAL Ancam Pecat Taruna/Taruni yang Terbukti LGBT
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono melakukan peletakan batu pertama pembangunan Monumen KRI Nanggala-402 di Koarmada II Surabaya, Jawa Timur, Kamis (03/6/2021). FOTO/SINDOnews/ALI MASDUKI
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan akan memecat prajuritnya dari kedinasan jika terbukti berperilaku lesbian, gay, biseksual, atau transgender ( LGBT ). Perilaku tersebut tidak sesuai dari ideologi negara dan agama.

"Hal itu tidak sesuai ideologi negara, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, Trisila TNI Angkatan Laut dan Hree Dharma Shanty, ancamannya adalah pemecatan dari kedinasan," katanya saat memberikan pembekalan kepada taruna dan taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-66 di Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/6/2021).

Hal itu dikatakan KSAL karena melihat kenyataan bahwa terjadi degradasi moral secara nyata di kalangan generasi muda karena pengaruh global. Adanya gerakan kaum LGBT, sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan ideologi negara.

Baca juga: Acara LGBT Gambarkan Yesus Wanita Transgender Picu Kemarahan Umat Kristen

"Hal ini merupakan ancaman moral yang belakangan harus dihadapi. Selain itu, masuknya paham radikalisme dan ekstrimisme ke kalangan masyarakat cukup mengkhawatirkan terlebih khusus di lingkungan TNI yang merupakan alat negara," katanya.

Lebih lanjut KSAL menjelaskan tantangan dan beban tugas generasi penerus TNI AL akan semakin berat, kompleks, dan dinamis. Adanya tantangan dan ancaman yang ada, lulusan AAL harus memiliki karakter yang kuat dan kemampuan memimpin serta kompetensi sebagai tentara profesional.

"Kalian 101 personel harus bersama-sama terus saling bahu-membahu dan jangan hanya karena jabatan kalian saling menjatuhkan satu sama yang lain. Sulit mencapai sukses tanpa saling membantu. Kalian harus kuat dari sekarang, tantangan jaman kalian jauh lebih berat daripada zaman saya, maka dari itu kalian harus bersama-sama bahu-membahu dan saling membantu," kata KSAL.

Baca juga: Ruqyah dan Pemerkosaan 'Korektif', Terapi Konversi LGBT yang Kontroversial di Indonesia
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1369 seconds (0.1#10.140)